Jum'at, 15 Januari 2016.
"Tahun ini adalah tahun yang sangat ditunggu-tunggu bagi para leaper, setidaknya mereka bisa merayakan ulang tahun mereka setelah 4 ta-"
Pippp...
"Demi Tuhan !, mengapa memangnya?, apa yang spesial dari tahun kabisat ?, sungguh membosankan"
Pria itu sibuk mengoceh tanpa menyadari seorang gadis didepannya, gadis itu hanya termenung, mencoba memakan sarapannya dengan tenang, tapi pria ini sungguh menguji kesabarannya.
"Demi Tuhan !, apa kau bisa berhenti berbicara, setidaknya tahanlah sebentar ocehanmu itu"
Pria itu sedikit tertegun, tentang apa yang baru saja terlontar dari mulut gadis di depannya itu.
"Nona Anouk, bisakah kau menjaga etika didepan kakakmu ini?"
"Koen, jika saja kau berhenti mengomentari tentang ocehan reporter TV itu sejak tadi, aku mungkin tidak akan melontarkan kalimat itu kepadamu"
Pria itu hanya mengela napasnya, ia tak ingin berdebat dengan adik satu-satunya hanya karena seorang reporter TV, tak pikir panjang ia segera mengambil piring nya dan tak lupa milik adiknya, mungkin hari ini adiknya sedikit sensitif.
"Anouk, kau pulang pukul berapa nanti?"
"Entahlah, mungkin sedikit lebih terlambat, sepertinya hari ini aku ada pertemuan bersama mereka"
"Pertemuan ?, astaga Anouk, bersama teman intel jadi-jadian mu itu?"
"Koen, kuperingatkan kau mereka bukan teman intel jadi-jadian, mereka adalah penyelidik"
Perdebatan mereka cukup usai begitu saja, tak ada balasan dari sang kakak, begitu juga adiknya, ia juga sudah berhenti berbicara, setidaknya suasananya tenang, tak ada ocehan apapun.
*****
"Hubungi saja aku, jika kau sudah selesai"
Lambaian tangan seorang gadis dan kakaknya itu cukup menggambarkan sebuah perpisahan, walaupun nantinya mereka akan bertemu lagi.
"welcome Anouk" Gumam seseorang dari kejauhan.
"kau akan menjadi target 29.02 selanjutnya"
*****
Kini gadis bernama Anouk itu tengah duduk di bangku nya, dikerumuni dengan 6 anak lainnya, inilah tim penyelidik itu, Anouk, Carl, Idna, Hugo, Jeff, Kenric dan Isaak , tidak resmi, tak banyak juga yang tahu tim ini ada di lingkungan sekolah.
"Hey !, bukankah tahun ini adalah tahun kabisat ?" Tanya salah satu laki-laki di tim itu
"Astaga Carl !, apa kau ingin membicarakan kabisat, maaf tapi aku sudah sangat muak dengan itu, pagi tadi saja aku kesal dengan Koen hanya karena kabisat" Sarkas Anouk.
"Aku tidak ingin membahas tahun ini hanya karena fakta seru saja, aku ingin membahas kejadian 24 tahun lalu, Peristiwa 29.02.92"
Semua bola mata memusatkan kepada remaja laki-laki bernama Carl itu, dengan kacamata bulat nya yang mirip sekali dengan Harry Potter dan juga rambut pirangnya yang ia tepihkan ke sebelah kiri pelipisnya, ia kemudian menarik napas dalam-dalam untuk menjelaskan peristiwa 24 tahun silam tersebut.
"Aku dengar, dulu pada tahun 1992, ada satu sekolah di kota kita yang mengalami teror, teror tersebut adalah terbunuhnya murid-murid secara misterius di suatu ruangan kelas kosong di sekolah itu, anehnya pembunuhan itu beruntun, awalnya dimulai dengan tanggal 29 Februari , dimana ditemukan anak pemilik saham sekolah tersebut meninggal dengan keadaan mengenaskan, lehernya tersayat, ada 29 tusukan di seluruh tubuhnya dan juga sayatan di tangannya bertuliskan 29.02, lalu hal itu terjadi lagi pada 13 Maret, tapi kali ini yang terbunuh adalah Edbert Ross, anak dari kepala sekolah yang sekaligus murid dari sekolah itu, untuk Ross, aku tak tau hasil autopsinya dan korban lainnya akan tetapi yang kudengar luka yang mereka dapatkan berbeda, teror itu berlangsung 5 bulan dan tanggal nya pun sama 29,13,29,13,29, dan mengerikannya lagi setiap korban selalu diberi sayatan 29.02 di tangannya, kecuali korban yang terakhir, tapi aku lupa apa tandanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
29.02 | Unsolved case ✔
Mystery / ThrillerKasus 29.02.92 sudah ditutup sejak 2004, pelaku sampai saat ini belum ditemukan, kasus itu datang lagi di 2016 secara perlahan tapi pasti, dan target utama nya adalah salah satu murid dari sekolah menengah atas di kota Utrecht, Belanda. Bziiip... Li...