18. p a s t

32 7 4
                                    

Jum'at 11 Maret 2016, Pukul 07.30

"Ck aku bosan"

Anouk hanya berbaring di kasur, merenung melihat langit-langit kamar apartemen, Koen masih sibuk dengan berbagai telfon dan hal-hal berkaitan dengan intel lainnya, malam tadi Koen bertengkar hebat dengan Drew, sepertinya, menurut Anouk begitu, mempermasalahkan tentang kejadian teror tempo lalu dan entah mengapa Anouk bisa mendengar samar-samar 'Benjamin masih hidup' yang terlontar dari mulut Koen, tapi tentu saja Anouk tak memercayainya.

Anouk bangkit dari kasurnya lalu mengarah menuju jendela dan membuka jendela itu, kosong rasanya, terlalu tenang dan tidak menyenangkan, ia ingin merasakan adrenalin pada saat ini, terlintas di pikiran nya mengapa ia menjadi target, dilihat-lihat juga kasus ini seperti menjerat dia ,bukan, bukan menjerat melainkan mengikat dia, entahlah, sulit untuk dijelaskan, seperti ada tali yang menginkatkan kasus itu kepada Anouk.

Ia mencoba mencari ponselnya, seingat dia ada pesan yang belum ia baca dari tim penyelidik, mengingat kemarin ia bertengkar hebat dengan kakaknya dan berakhir menangis lalu tertidur.

Yap rekaman suara, tertera di file itu tertulis 'B 29/02/16', sepertinya itu sudah di modifikasi oleh Kenric karena pada awalnya namanya bukan seperti itu, melainkan namanya adalah 'B1'.

Rekaman yang berisi suara Benjamin dan rekannya itu terdengar jelas, Anouk mendengar isi rekaman itu dengan seksama, pesan rekaman suara itu dikirimkan oleh Kenric dengan keterangan 'rekaman suara Benjamin pada kejadian 29.02', jika kau mengharapkan Anouk akan terkejut ketika menyadari bahwa kematian Benjamin hanyalah sandiwara, oh tentu tidak.

"Betul juga ternyata"

Setelah kejadian teror dimana Mrs. Edwin harus mengorbankan nyawanya, Anouk menyadari suatu hal yang janggal, pagar area taman rumah belakang Mrs. Edwin terkunci rapat pada saat itu, tak mungkin sang peneror bisa mendobrak masuk, pasti sang peneror dikenali oleh Mrs. Edwin dan mungkin seorang teman baik, terlihat pada saat teror bahwa pagar terbuka lebar, gembok dari pagar dan kuncinya masih berada digenggaman Mrs. Edwin.

Dari catatan yang diberikan oleh Anouk kepada Drew, Drew menuliskan beberapa keterangan dari hasil wawancara terakhirnya bersama Mrs. Edwin, bagus karena akhirnya Anouk bisa mengetahui hasil wawancaranya tanpa harus menanyakan kepada kakaknya tapi Drew menulis keterangan itu dengan acak, jadi itu sangat-sangat tidak beraturan, tapi satu kata yang membuat teori bahwa 29.02 kali ini adalah sandiwara terasa sangat kuat adalah dimana Drew menulis 'Aku tahu anakku belum mati' dan 'Aku diancam Tuan Drew, mereka memburuku', sisanya hanya tulisan garis-garis aneh yang hanya Drew dan Tuhan yang tahu.

*****

Di sisi lain apartemen di bagian dapur terlihat Koen sedang sibuk di balik layar laptopnya, ia menggunakan earphone sembari mengkerutkan keningnya untuk beberapa saat, ia juga dikirimkan rekaman pembunuhan palsu milik Benjamin, tapi dikirim oleh Isaak secara sembunyi-sembunyi.

"Mrs. Edwin benar" Gumamnya pelan.

"Ini pembalasan untuk orangtuaku"

Koen mengusap kepalanya gusar, suap, ya suap! orang-orang biadab itu menyuap polisi untuk membuat seolah-olah Benjamin benar-benar terbunuh, ini berbeda dari kejadian 24 tahun lalu, tidak brutal karena membunuh lebih dari dua orang melainkan memancing satu orang dengan memanipulasinya dengan kasus lama yang tak pernah terselesaikan.

Ctak!

Pena yang sedari tadi Koen pegang dengan tenang tiba-tiba mata penanya patah karena tekanan yang diberikan Koen dengan menekannya di permukaan meja kayu dapur.

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang