6. f i r s t c a s e

54 15 3
                                    

"Kita harus ke ruang kelas belakang, sekarang!"

"Anouk apakah kau sudah kehilangan akalmu?!"

Idna mencoba menyadarkan Anouk, entah mengapa tiba-tiba temannya itu bersikap aneh, ia langsung berlari menuju ruang kelas belakang tanpa menunggu satupun temannya, setelah membuat sebuah kesimpulan bahwa Benjamin tidak bunuh diri, tapi semua perkiraan Anouk biasanya tergolong benar, seperti contohnya ketika Jeff kehilangan pulpen biru nya di cafeteria, Anouk hanya mengobservasi sebentar ke cafeteria lalu dia membuat sebuah perkiraan dimana Jeff menjatuhkan pulpennya dan tiba-tiba pulpen itu bisa ditemukan dengan sendirinya, entahlah kadang Anouk bisa seaneh itu.

"Ikuti saja dia Idna" Ucap Carl setengah berlari, ia mencoba mengejar Anouk yang sudah jauh di depan.

"HEY HUGO AYOLAH!!!" Teriak Kenric yang sudah berlari lebih dulu bersama Liam dan Isaak.

"ASTAGA KENRIC, AKU SEDANG MENUNGGU JEFF" Teriak Hugo sebal

"Tinggalkan aku disini saja Hugo, lihatlah tali sepatuku putus" Ujar Jeff

"ASTAGA JEFF INI BUKAN SAATNYA BERAKTING SEPERTI DI TELENOVELA, KAU KIRA DIRIMU INI MARIMAR"

Entahlah bagaimana Hugo dan Jeff bisa berhenti berdebat dengan masalah sepatu Jeff yang talinya putus, yang penting pada akhirnya Hugo lah yang menggendong Jeff dengan punggungnya menuju ruang belakang.

"HUGO SEPATU KU TERTINGGAL DI KELAS!!!"

"SUDAHLAH JEFF, TINGGALKAN SAJA SEPATU SIALANMU ITU"

Terkadang kedua laki-laki ini bisa saja sedikit terlalu serius.

"DEMI TUHAN ANOUK BAREND, JIKA KAU BERLARI LAGI, KU PASTIKAN HIDUPMU TIDAK AKAN TENANG KARENAKU" Teriak Hugo dari kejauhan.

Dan sayangnya Anouk sendiri tidak mendengar hal itu, ia tengah berdiri di depan pintu ruang kelas, ini adalah salah satu hal aneh yang paling sering Anouk lakukan, meratapi sesuatu tanpa tujuan yang jelas.

"Anouk bisakah kau tidak lari secara tiba-tiba seperti tadi" Ucap Carl dengan nafasnya yang masih terengah-engah

Yang lain pun menyusul, Idna, Kenric, Isaak, Liam dan yang terakhir ada duo kesayangan tim penyelidik Hugo dan Jeff, Hugo jatuh terlentang ketika sudah sampai di depan ruang kelas itu, berat Jeff lumayan juga ditambah lagi membawanya di punggung sambil berlari.

"Lihat dirimu Hugo, kau terlihat menyedihkan" Sarkas Isaak.

"Tutup mulutmu Isaak, jika kau masih ingin jaminan nilai sejarahmu diatas nilai minimum" Jawab Hugo

Isaak sedikit terkejut, Hugo pasti sangat tertekan dengan berat Jeff.

"Baiklah teman-teman ayo kita masuk" Ucap Anouk riang.

Tanpa disadari oleh Anouk, teman-teman yang ada di belakangnya sepertinya sedang mengumpat mati-matian karena dia.

"Dulu apa yang ibunya idamkan ketika mengandungnya?"

"Anouk Barend ku pastikan kau akan menyesali perbuatanmu ini"

"Astaga alas sepatuku lepas"

Ya seperti itulah gambaran umum yang ada di benak masing-masing teman-temannya, sisanya tidak dimasukkan karena terlalu sarkas, sepertinya perbuatan Anouk benar-benar berdampak besar bagi mereka kali ini.

Tim penyelidik pun mulai memasuki ruang kelas itu, tempatnya sangat pengap, sepertinya tak ada sirkulasi udara yang baik disini, mereka pun mulai berpencar, mencoba mencari bukti yang masih tersisa di ruangan ini, Kenric dan Liam mencoba mencari bukti di sekitar tempat dekat dengan papan tulis, Liam sedikit terlihat kebingungan.

29.02 | Unsolved case ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang