Poor and Rich (110)

2.5K 330 259
                                    

Eh udah chapter 110 aja..
Ga berasa ya?

✨Jangan lupa vote dan commentnya✨

***

"Jadi tadi Nono tanya ke Hanbin hyung, kalau Hanbyul yang teman Nono itu miskin, berarti Hanbin hyung juga miskin?" Mark menceritakan kejadian yang tadi terjadi saat ia pulang sekolah.

"Terus temannya Nono yang namanya Hanbyul itu langsung lempar Nono pakai batu. Kena kepala Nono." Mark minum darahnya seteguk sebelum melanjutkan bercerita.

"Terus berdarah deh jidat Nono." Mark menunjuk dahinya sendiri.

"Terus?" Johnny melipat kedua tangannya di meja dan bertanya kembali, tadi ia melihat Jeno pulang dengan kesal dan berteriak kalau kepalanya berdarah sebelum masuk rumah. Luka di jidat Jeno sudah sembuh saat Johnny lihat tadi, tapi tetap saja Johnny penasaran apa yang terjadi dengan putra sulung keluarga Jung.

"Papaaaaa..." Jaemin merengek dan meminta tablet Ten yang tergeletak di meja. Tadi saat menunggu hyungnya pulang, Jaemin dan Hendery menonton animasi di tablet Ten.

Ten buru buru menjauhkan tablet dari Jaemin menggelengkan kepalanya.

"Tidak boleh. Nana minum darahnya saja ya? Tidak boleh main tablet kalau sedang makan bersama." Ten memperingatkan Jaemin sebelum kembali menyendok bubur di mangkuk Kun.

"Aabwaawaaaawaa pwwaaaa!" Kun memukul mukulkan sendok di tangannya ke meja saat melihat Jaemin tampak kesal.

"Terus Nono gimana?" Tanya Johnny lagi karena Mark berhenti bercerita.

"Yaudah.. Nono langsung lari sambil pegang kepalanya. Kita pulang deh naik sepeda." Mark.

"Kalau adiknya miskin, kakaknya miskin juga ya? Mark miskin tidak Dad?" Tanya Mark pada Johnny.

"Tidak sayang... Mark tidak miskin." Jawab Ten yang kini menyuapkan bubur pada Kun yang terus menaik turunkan tubuhnya dengan senang.

"Dan miskin bukan kata yang baik untuk diucapkan langsung pada teman Mark." Johnny.

"Pwapa mi in!!" [Papa miskin!!] Jaemin masih kesal dengan Ten yang melarangnya main tablet.

Ten menghela nafasnya pelan dan menatap Jaemin.
"Memangnya Nana tahu apa itu miskin?" Tanya Ten pada Jaemin.

"Pwapwaaaaaammm... Mmmaammaammmaa..." Kun merengek dan menepuk nepukkan tangannya di meja karena Ten berhenti menyuapinya padahal mulutnya sudah kosong lagi.

"Mi in.." [Miskin..] Jaemin diam dan berfikir. Ia belum tahu apa itu miskin.

Ten tersenyum dan kembali menyuapkan bubur pada Kun yang mulai rewel karena kesal mulutnya kosong.

"Mi in.. Eyyek!!" [Miskin... Jelek!!] Jaemin menjawab pertanyaan Ten apa itu miskin. Kata Daddynya miskin itu kata yang tidak baik untuk diucapkan pada teman, dan jelek juga kata yang tidak baik. Jaemin selalu di marahi kalau menyebut Hendery jelek.

"Papa mi in!! Nwono mi in!!" [Papa miskin! Nono miskin!] Jaemin. Ten langsung tertawa terbahak bahak mendendengar jawaban Jaemin.

"Pwapwawaawaaa...!!" Kun kembali memukul muluk mejanya minta disuapkan makanan.

"Deyyi ga mi in." [Dery ga miskin] Hendery menggelengkan kepalanya. Dia tidak jelek.

"Iyah.. Deyyi ga mi in apapa..." [Iya.. Dery ga miskin gapapa] Jaemin menepuk nepuk bahu Hendery. Biasanya ia mengejek Hendery jelek, tapi akhir akhir ini Hendery tidak nakal jadi tidak jelek.

[END] Life of Immortals pt.2 [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang