We no twins (142)

2.2K 299 209
                                    

Hi hi
✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Kalau malam itu untuk tidur, istirahat. Mainnya besok lagi." Ten menasihati kedua putranya yang kini duduk di atas ranjang, menundukkan kepala mereka.

"Hheeuunngghh..." Kun mengucek matanya dan mengeliat dalam gendongan Ten.

"Nongnya juga jangan ikut dibangunkan dong kalau sedang tidur, ya Oppa? Gege?" Lanjut Ten sembari menepuk-nepuk pelan pantat Kun yang mulai memejamkan mata.

"Ga banunin!! Kuwn banun ndiyyi!!" [Ga bangunin! Kun bangun sendiri!!] Protes Jaemin. Jaemin memang membangunkan Hendery, tapi tidak dengan Kun. Kun bangun sendiri.

"No Papa. Nyana wek ap Kuwn!!" [No Papa. Nana membangunkan Kun!] Ucap Hendery dengan cepat.

'Plak!!'

"Ga!! Bwo ong!!" Teriak Jaemin sembari menabok mulut Hendery dengan keras. Hendery sudah bohong pada Papa mereka. Jaemin tidak membangunkan Kun.

"Nana!!" Ten langsung menarik tangan Jaemin yang digunakan untuk menabok mulut Hendery.

"Hheuunnggh.. Hheeuungg... Hhhwaaaaa Papa..." Hendery turun dari ranjang dan langsung memeluk Ten untuk menangis. Tangan Hendery terus memegangi bibirnya yang baru ditabok Jaemin.

"Nana tidak boleh begitu..." Ten mengernyitkan dahinya, menatap Jaemin dan memeluk, juga menepuk nepuk punggung Hendery dengan satu tangannya. Tangan Ten yang lain masih menahan tubuh Kun yang kini menoleh pada Hendery dengan mata mengantuk.

Jaemin meremas celana tidurnya dan menatap Ten dengan mata berkaca-kaca, bibirnya di tekuk kebawah dan bergetar. Jaemin tidak membangunkan Kun, dan Hendery berbohong. Kun bangun sendiri.

"Semuanya bangun ya?" Johnny berbisik pelan dan masuk ke kamar bayi-bayinya.

"Hhuwaaaaaaaa... Deddiiii..." Jaemin langsung menangis dan berlari memeluk Johnny.

"Kok Nana nangis?" Bisik Johnny, mengangkat Jaemin dan memeluk putranya.

"Sudah dibereskan?" Bisik Ten setelah mengamati penampilan Johnny untuk beberapa saat. Johnny menganggukkan kepalanya dan menepuk nepuk pelan punggung Jaemin yang masih menangis.

Baik Johnny maupun Ten kemudian hanya diam, duduk di lantai kamar bayi bayi mereka. Ten memeluk Kun dengan satu tangannya, sementara tangan lainnya kini menepuk-nepuk pelan punggung Hendery yang duduk di pangkuan Ten dan menempel erat pada Ten.

Johnny juga masih menepuk-nepuk punggung Jaemin yang perlahan mulai lebih tenang.

"Nana kenapa menangis?" Bisik Johnny, kali ini ia bertanya pada Ten.

"Nanti ya." Jawab Ten, masih menepuk-nepuk punggung Hendery yang kini diam. Sepertinya Hendery tidur.

"Aku sudah bereskan kamar utama. Nanti mereka tidur dengan kita saja?" Tanya Johnny yang langsung dijawab oleh anggukan kepala Ten. Jaemin juga sekarang diam dalam pelukan Johnny. Seperti saudara-saudaranya, Jaemin juga sepertinya tidur.

"Hhh.. Mereka itu, semakin besar malah semakin sering bertengkar." Gumam Ten.

"Kalau Nana sudah tidur cepat pindahkan dan ambil Kun atau Dery dong, badanku pegal pegang dua." Ten.

***

"Kalau begini semuanya jadi kelihatan gemas..." Bisik Johnny yang kini memainkan rambut poni Hendery dan mencium lembut hidung putranya.

"Lihat hidungnya..  Hahahah mirip seperti hidungmu." Johnny kembali mencium pucuk hidung Hendery yang kini mengeliat dan mengusap usap hidungnya yang geli.

[END] Life of Immortals pt.2 [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang