Bonus - When Kun Wakes Up at Night

2.4K 266 147
                                    

Hi hi..
Semalem aku sempet gabisa tidur dan nulis bonus chapter ini.

Sayang kalau ga aku publish. Hahahaha

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

Kun perlahan membuka matanya dan mengeliat, menggerakkan jari-jemari gempalnya di atas permukaan empuk yang hangat. Tadi ia sedang main pasir dengan Yangyang. Ada gunungan pasir yang sangat tinggi dan mereka main dengan gembira.

Babanya Yangyang bahkan membangun sebuah rumah tinggi dan besar dari pasir. Kun sering lihat rumah seperti itu di buku dongeng, dan kata Mark Hyungnya, itu namanya kastil.

Dan kemudian ada beruang bau yang mirip sekali dengan Hendery Gege datang dan menghancurkan rumah pasir Kun dan Yangyang.

Dan anehnya, setelah  Kun membuka mata semuanya hilang. Tidak ada pasir, tidak ada Yangyang dan tidak ada monster beruang bau yang mirip Hendery.

"Eenngghh!!" Kun mengerang pelan dan menoleh ke samping kanannya. Pemandangan familiar yang sering sekali Kun  lihat saat bangun tidur.

Pagar kayu bersekat yang membatasi dirinya bergerak dan mencegahnya keluar dari tempat tidur kecil dan hangat. Meski di sini nyaman, Kun lebih suka ada di luar tempat ini.

"Ppwaah!!!" Seingat Kun, sebelum main pasir dengan Yangyang tadi, Kun bermain bersama Papa dan Daddynya dan Kun sangat mengantuk tadi.

"Ppwaapaah!!" Kun perlahan membalikkan tubuhnya ke samping dan berusaha duduk.

"Ppwaapwaaaaaaah!!! Hhhwaaaaaaaaaaaaa!!" Kun berteriak dan menangis kencang. Sejak tadi ia memanggil Papanya, tapi tidak ada siapapun yang datang. Sekeliling Kun juga gelap, hanya ada penerangan minim dari lampu tidur berbentuk kelinci di meja dekat tempat tidur kakak-kakaknya.

"Hhuuwaaaaaaaaaaaaaa Ppwappaaaaaa!!!"

"Ssshhhh.. Nong Kun bangun ya? Sudah bangun?? Nong Kunnya Daddy sudah bangun??"

"Ddaadaaaaa... Aawaabwaaaa..." Kun langsung merentangkan tangannya saat mendengar suara berat dan serak yang familiar.

"Nong Kun bangunnya awal sekali? Kenapa?" Johnny langsung mengangkat Kun yang kini menjerit, mengulurkan tangannya ke arah tempat tidurnya sendiri.

Johnny langsung tahu apa yang Kun mau dan buru-buru mengambil boneka babi kecil kesukaan Kun dan memberikannya pada Kun.

"Aaawwwbwaaa.. Hhhwaaaa.." Kun memeluk erat boneka babinya, menyandarkan kepalanya pada bahu lebar Johnny yang selalu membuatnya merasa tenang dan aman, dan menikmati tepukan halus di punggungnya yang menyusul kemudian.

Kun mengusakkan wajahnya yang basah karena air mata di bahu Daddynya ketika ia dibawa ke luar kamar. Masih dengan tepukan halus di punggung.

"Nong Kun bangun malam-malam. Kenapa? Kaget ya tidak ada Daddy?" Kun merasakan kepalanya kini di usap lembut.

"Aawaaabbwaaa..." Kun masih menangis, kali ini mencengkram piama Johnny yang membawanya ke ruang utama. Kun juga memeluk erat boneka babinya, memastikan teman kecilnya itu aman.

"Aigoo.. Baby Kun bangun?" Kun langsung menoleh begitu mendengar suara yang sejak tadi ia cari.

Penerangan di kamar utama juga redup, namun Kun tahu kini Papanya sedang merentangkan kedua tangannya dan duduk di atas tempat tidur, menyambut Kun yang tanpa ragu menoleh dan mengulurkan tangannya pada Ten.

"Ppwaapwaaah... Hhhwaaaaa..." Kun masih menangis ketika Ten memeluknya dan menciun pipinya yang masih basah.

"Sekarang jam berapa?" Suara Ten terdengar agak serak, bertanya pukul berapa putra bungsunya terbangun tengah malam ini.

[END] Life of Immortals pt.2 [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang