Not Yet (146)

1.9K 281 100
                                    

Kali ini mulai sedikit serius dan kembali ke alur cerita.

✨Jangan lupa Vote dan comment ✨

***

"Mereka terus merengek minta mainan baru. Dan itu kan hanya mainan, mereka belum punya mainan itu dan Nana suka sekali dengan sepatunya. Cocok untuk main di luar rumah." Johnny terus berbicara pada Ten yang kini melipat kedua tangannya di dada.

"Bukankah bulldozernya keren? Aku rasa bagus untuk perkembangan motorik Hendery, dia bisa merakit mobilnya jadi robot." Johnny terus beralasan dan tersenyum canggung melihat Ten masih menatapnya tajam.

"Kau tidak jujur padaku." Ten.

"Apa?" Johnny semakin panik, ia tidak ingat kebohongan apa yang ia katakan pada Ten hari ini.

Ten mendengus kesal dan maju satu langkah mendekat pada Johnny.

"Anak-anak bilang tadi mereka hilang." Ten. Johnny langsung diam membeku mendengar perkataan Ten.

"Dan Hendery minum minuman manusia, dan bahkan tersedak sampai ia jadi kkhhh khhhh..." Ten memegangi tenggorokannya dan meniru bagaimana Jaemin memperagakan Hendery yang tersedak.

Johnny langsung menunduk dan menahan tawanya melihat Ten.

"Tidak ada yang lucu!! Anakku tersedak!!" Teriak Ten. Johnny langsung kembali mengangkat wajahnya dan diam.

"Bisa-bisanya kau sampai lalai menjaga anak-anakku? Sampai mereka tersesat dan tersedak??!!" Ten.

"Mereka kabur saat aku tidak lihat." Johnny.

"Harusnya kau awasi terus dong!! Anakmu itu belum ada dua tahun, matanya masih merah, baunya tercampur dengan bau Mark dan Kun. Kalau sampai mereka pergi jauh dan kau tidak bisa menemukan mereka bagaimana??! Kalau ada manusia yang lihat mata mereka bagaimana??!!!" Ten semakin meledak-ledak, Ten benar-benar marah pada Johnny.

"Maaf." Bisik Johnny lirih.
"Tidak akan aku ulangi lagi." Johnny.

"Dan jangan seenaknya belikan anak-anak mainan lagi." Ten mulai terdengar lebih tenang. Tapi masih ada amarah dalam suara Ten.

"Boleh beli mainan, sangat boleh. Tapi bukan berarti setiap mereka minta sesuatu dituruti. Kemarin  Dery dan Nana baru dapat mainan baru yang bahkan belum mereka buka. Mainan mereka sudah sangat banyak Johnny. Dan bulldozer robot itu untuk usia lima tahun ke atas! Anakmu yang kembar itu usianya sekarang berapa tahun?" Ten.

"Belum genap dua tahun." Jawab Johnny.

"Dan sepatu baru yang kau belikan? Muat di Nana?" Tanya Ten lagi.

"Tidak. Masih kebesaran." Jawab Johnny kembali.

"Jadi?"

"Maaf, tidak akan aku ulangi lagi. Janji." Johnny. Ten menghela nafasnnya pelan dan mengangguk.

"Dan tolong pastikan untuk lebih ekstra mengawasi mereka saat di tempat umum ya?" Kali ini suara Ten terdengar jauh lebih lembut.

"Aku sangat takut tadi ketika Jaemin cerita Hendery tersedak seperti itu." Ten.

"Kalau terjadi sesuatu dengan mereka bagaimana?" Suara Ten agak bergetar saat mengatakan ini.

Ten tidak bisa membayangkan kalau Johnny tidak bisa menemukan kedua anaknya tepar waktu dan Hendery tidak ada yang menolong. Mungkin efeknya tidak akan sefatal jika Hendery anak manusia, tapi tetap saja Ten tidak sanggup jika anak-anaknya kesakitan.

[END] Life of Immortals pt.2 [JohnTen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang