bab - 75

8.6K 790 58
                                    

Bahagia ku hanya ingin satu, memiliki keluarga yang utuh seperti mereka.

SELAMAT MEMBACA ❤

Jangan lupa : 🌟💬

✧✧✧

"Lepas pah! Sakit." kata Angel meringis karena Darren mencengkeram lengan nya sangat keras.

Derren menggelengkan kepala nya. "ANAK MEMALUKAN!"

"TIDAK TAHU DIRI!" ucap Darren sambil mendorong tubuh anak nya ke arah dinding sekolah.

"Maaf pah." balas Angel sambil menangis.

"KAPAN SIH KAMU BISA JADI ANAK YANG MEMBANGGAKAN NJEL?!"

"LIHAT LOVELY, DIA JUARA 1 SAINS INTERNASIONAL, APA KAMU TIDAK BISA MENGIKUTI JEJAK KAKAK MU ITU?!"

Angel tersenyum sinis. "Bisa gak sih pah kalau papa marah jangan bawa bawa nama dia terus?!" tanya Angel menatap papa nya muak.

"APA YANG BISA KAMU KASIH BUAT PAPA ANGEL? APA?!"

"LOOK ATAU YOU! KAMU HANYA BISA MEMPERMALUKAN PAPA!"

"INI KELAKUAN KAMU? SERING MENINDAS ORANG? PAPA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU SEPERTI INI ANGEL!"

Angel tertawa keras. "SEJAK KAPAN ANDA MENGAJARKAN SAYA? MENYAPA SAYA PUN ANDA ENGGAN KAN?!" balas Angel, sekarang ia benar benar marah pada orang tua didepan nya itu.

"KARENA ANDA HANYA SIBUK MENGURUS PERUSAHAAN DAN LOVELY, TIDAK DENGAN SAYA!" ucap Angel meluapkan emosi nya.

"Berani menjawab sekarang kamu?!" tanya Derren begitu seram di telinga Angel.

Angel semakin berani menampilkan raut wajah nya. "ANAK KURANG AJAR!"

PLAKK!!!

Tamparan keras itu menyebabkan sudut bibir nya mengeluarkan darah segar. Angel tertawa sambil menangis.

"Angel gak ngerti pah." lirih nya pelan sambil menunduk.

"Kadang Angel sering nanya sama Tuhan, sebenarnya Angel itu anak papa atau bukan." tanya nya sambil mengusap pipi nya yang basah.

"Kenapa pah? Kenapa papa gak bisa sayang sama Angel seperti papa sayang sama kak Lovely?" tanya nya dengan bibir bergetar.

"LOVELY BISA MEMBANGGAKAN PAPAH, SEDANGKAN KAMU TIDAK!"

"Angel harus gimana lagi sih pah?!"

"Papa tidak peduli."

Angel tertawa sinis. "Tidak peduli? Terus kenapa papah sekarang datang ke sekolah?"

"Jika bukan tuan Adnan yang mengubungi papa, papa tidak sudi jadi wakil kamu!"

Lagi lagi hati Angel tergores. "Ini belum seberapa, sisa nya papa lanjutkan di rumah."

Naya yang melihat dan mendengar itu semua terkejut bukan main.

"Ampun Pah." ucap Angel menangis terisak.

"Buang semua surat panggilan sekolah, jangan tinggalkan satu jejak pun disana, atau siksaan mu akan papah tambah nanti."

My Sweet BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang