My Sweet Badboy

bab - 34

Apa aku sanggup jika harus membuka hati lagi?

SELAMAT MEMBACA❤

Jangan lupa : 🌟💬

✧✧✧

Bel masuk sudah terdengar beberapa menit yang lalu, tapi murid murid disini masih berlalu lalang di sekitar koridor sekolah. Berbeda dengan Kanaya, sekarang ia malah sedang disidang oleh para sahabat nya itu.

Mereka memaksa agar gadis itu bercerita tentang mengapa Hasby bisa berangkat bareng bersama dirinya. Mau tak mau, Naya pun menceritakan nya secara detail.

Setelah selesai bercerita, suara heboh dari para sahabat nya mulai memasuki gendang telinga nya, terkecuali Reina yang sedari tadi hanya menyimak, tanpa memotong pembicaraan nya.

"SERIUS LO? KOK SI HASBY BISA SEMANIS ITU SIH?!" tanya Manda heboh sambil mengipas wajah

"GUE YAKIN BENTAR LAGI ADA YANG NYUSUL GUE BUCIN NIH." yakin Kayla menggoda.

Naya menggelengkan kepala nya. "Ngga mungkin deh ges."

"Tapi btw, lo kayak nya ada yang beda deh hari ini." kata Manda berdiri melihat Naya lekat.

Reina dan Kayla menatap Naya juga. "Apa ya?" gumam Manda sambil mengangguk angguk kepala nya.

"Lo pake seragam baru ya?"

"Ohhh sepatu baru?"

"Tas lo bar----eh rambut lo?!"

"LO DI CURLY YA? PANTES LO CANTIK BANGET ANJIR HARI INI." ucap Manda baru ngeh.

Naya hanya memperhatikan gigi putih nya saja sambil menggaruk tekuk nya yang tidak gatal. "Nah gitu dong Nay." sahut Kayla tersenyum.

"EH EH WOI! BU WIWI KAGAK MASUK SEKARANG."

"YES." teriak semua anak anak kelas XI IPA 1.

"TAPI TUGAS MAH TETEP AYA !"

( Tapi tugas tetep ada )

"Yahh." lesu mereka serentak dengan nada memalas.

Sekertaris kelas pun mulai menulis soal yang dititipkan oleh guru mapel tersebut. Ada yang menulis ada yang tidak, selebihnya pada sibuk dengan urusan nya masing masing.

"ASSALAMUALAIKUM!"

"DUDUK DUDUK WOY! BU WIWI DATANG!" teriak Baron dari arah pintu, diikuti Topen di belakang nya.

Krik...Krik..Krik...Krik

Hening.

"MPHHHHH HAHAHAHAHA." suara gelak tawa mereka pun pecah serentak ketika mendengar tuturan Baron tadi.

"BARON GOBL*K! ORANG BU WIWI HARI INI IJIN GAK NGAJAR HAHAHA!" puas Arif sambil tertawa.

"Dasar tukang wadul siah."