04. EP || Pelecehan

47.6K 2.2K 134
                                    

DEG

"Buka kaki mu." Perintahnya.

Mendengar itu membuat tubuh Lion bergetar takut dengan tubuh yang menegang sempurna, rasa takut yang sebelumnya ia rasakan kini kembali, namun kali ini lebih menakutkan karena Mayjen menahannya dengan kuat hingga membuat tubuh Lion terkunci.

"S-Saya akan berteriak..." Ujar Lion dengan suara bergetar.

Kata-kata itu terdengar seperti lelucon di telinga Mayjen Rich, ia kembali tertawa menatap Lion tanpa merasa takut akan ancaman kecil yang di lontarkan Lion barusan. Tangan Mayjen Rich terulur menyentuh bagian atas celana dalam Lion yang berfungsi sebagai pengait lalu mulai menariknya ke bawah dengan perlahan.

"Ahh--Tidak!!!" Pekik Lion kaget.

Mayjen Rich langsung menarik celana dalam milik Lion dengan kasar hingga memperlihatkan bokong putih halus miliknya yang belum pernah di lihat oleh siapapun.

Tanpa aba-aba Mayjen Rich segera memasukkan kejantanannya yang berukuran besar ke dalam selangkangan Lion hingga menyentuh tepat di lubang kewanitaan milik Lion. Tangannya tak tinggal diam, bersamaan dengan itu Mayjen Rich membungkam bibir Lion dengan tangannya untuk menahan teriakkan gadis itu.

"HHNGHH--!!! Hiks,, Sniff., Sob.."

Lion menangis merasakan benda keras milik atasannya yang kini menekan-nekan kewanitaannya seakan bersiap masuk ke dalam.

Mayjen Rich kembali mendekatkan wajahnya ke telinga Lion dari belakang, "Berhenti menangis. Jika tidak, aku benar-benar akan memasukannya ke dalam." Perintahnya lagi dengan suara dingin yang meresap hingga ke tulang.

Pada saat itu, Lion langsung menahan tangisannya karena takut akan kata-kata yang di lontarkan Mayjen Rich padanya, namun sesekali bibir indah itu akan mengeluarkan isakkan kecil tanpa suara yang tentu saja di sadari oleh Mayjen.

Mayjen Rich kembali mendorong pinggangnya ke depan dengan kasar tanpa memedulikan isakkan kecil yang terdengar, membuat kejantanannya yang besar seakan menerobos masuk lebih dalam ke dalam selangkangan Lion hingga tak sengaja bergesekan dengan klitoris Lion dan menciptakan rangsangan aneh yang baru pertama kali Lion rasakan. Berkat itu Lion di buat tersentak seakan listrik menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Ahh--Ahkk!! B-Berhenti--!!" Lion berusaha menahan desahannya.

Tak ada jawaban, Mayjen Rich semakin mempercepat dorongannya hingga membuat gesekkan itu semakin terasa. Perasaan nikmat bercampur panas kini Lion rasakan di antara pahanya, benda keras itu terus menekan klitoris Lion berkali-kali tanpa jeda sedikit pun.

"Heuk--Ah! I-Itu aneh! Kumohon."

Lagi-lagi tak ada jawaban, pria di belakangnya terus bergerak tanpa henti dan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, hal itu membuat perasaan gugup dan malu Lion seakan bercampur menjadi satu.

"Ahhk--T-Tidak! A-Aku tidak suka ini! Hiks.." Lion mulai menangis. "Benda itu terlalu keras dan hangat, Rasanya panas. Itu membuat paha ku sakit." Lanjutnya dalam hati.

Suara daging yang di adu terdengar jelas seolah menghiasi suasana pagi yang hening di ruang kerja milik Mayjen Rich, bersamaan dengan itu terdengar suara isakkan sekaligus desahan yang bercampur menjadi satu di dalamnya.

Rasa panas seolah menjalar ke tubuh Lion, Lion mencoba berdiri, namun tangan Mayjen Rich kembali menekan tubuhnya agar tetap membungkuk di atas meja. Mayjen Rich bahkan menaruh kedua tangannya di pinggang cantik Lion lalu menarik dan menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang bersamaan dengan dorongan yang sama yang ia lakukan di belakang. Berkat itu perasaan aneh yang Lion rasakan di bagian bawahnya semakin menjadi, sesuatu seperti akan segera keluar. Rangsangan yang di berikan Rich membuat vaginanya terasa geli hingga membuatnya ingin buang air kecil tanpa sebab.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang