32. EP || Rasa Bersalah

8K 575 152
                                    


Kilas Balik

"Aku akan memberitahu apa pun yang ingin kau tahu." Ujar Rich.

"Huh..?"

"Aku serius."

"Kalau begitu--"

"Hanya ada 3 pertanyaan." Potong Rich.

"Lalu, apa kau benar-benar seorang Tuan Muda?" Tanya Lion.

"Bisa di bilang begitu." Jawab Rich yang masih menyembunyikan wajahnya di cekuk leher Lion.

"Hmm... Siapa wanita tadi?"

Rich mengangkat kepalanya menatap Lion dengan jarak 2[dua] centi, Rich pun menunjukkan senyum tipisnya ke arah Lion, "Lihat itu, kau benar-benar cemburu?"

"Aku bilang tidak!"

"Haha..."

Rich kembali menelusupkan wajahnya ke cekuk leher Lion, hal itu benar-benar membuat Lion merasa geli. "Palam Nida." Ujar Rich.

"Huh? Aku seperti pernah mendengar nama itu..."

"......."

"Apa dia orang Korea?"

"Thailand."

Kilas Balik Selesai

Lion masih terdiam di tempatnya dengan tubuh yang memaku, ia mengingat dengan jelas seorang gadis berambut pirang yang tak sengaja ia bunuh dengan menembakkan crossbow hingga menembus bahunya.

Tangan Lion mulai bergetar mengingat raut wajah gadis itu saat tengah mengulum milik Rich dengan air mata yang keluar dari ujung matanya, apalagi ekspresinya saat mengangkat sebuah pisau ke arah Rich.

"Dia... Hanya ingin melindungi diri dan harga dirinya... Tapi, a-aku membunuhnya..." Batin Lion. "A-Aku membuat kehidupan menjadi tidak adil padanya."

Lagi-lagi ingatan Lion kembali pada obrolannya bersama Junji di awal kedekatan mereka saat Junji mengantarnya ke ruang medis tepat sebelum dirinya dipenjarakan di dalam sel yang sama dengan Rich.

Kilas Balik

"Umm.., siapa nama mu?" Tanya Lion.

"Palam Junji."

"Apa kau orang Korea?"

Junji menggeleng, "Aku dari Thailand."

Kilas Balik Selesai

Lion tersenyum seolah meratapi kebodohannya yang tak menyadari nama gadis pirang yang waktu itu ia bunuh, jelas-jelas nama yang di milikinya sama dengan nama Junji, dan mereka sama-sama berasal dari Thailand.

"Haa... Lelucon macam apa ini? Lelucon apa yang kalian mainkan padaku?"-Batin Lion.

Lion kembali memasang telinganya mencoba mendengar obrolan dua pria itu lebih, meskipun dirinya saat ini di penuhi akan rasa bersalah pada gadis yang ia bunuh itu. Percayalah, Lion sangat ingin mengamuk sekarang.

"Jangan berpura-pura bodoh, bajingan! Kau bilang kau tidak akan melakukan apapun pada Lion, bukan? Kau menjanjikan itu sebelum pelatihan di mulai! Kau bilang kau tidak akan menyentuh Lion jika kau memiliki pengganti untuk memuaskan mu!"

"Haha..."

"Bajingan ini! Jangan main-main dengan ku, sialan! Kau ingin mati?"

"Hey...? Kau masih terlalu muda untuk membuat kesepakatan..." Ujar Rich.

"...?!"

"Aku ingat kita membuat kesepakatan dengan membuat adikmu menjadi mainan seks ku saat pelatihan, tapi..." Rich menggantungkan ucapannya, "Aku hanya mengatakan 'aku mengerti', aku tidak pernah bilang aku akan melakukannya, bukan?!"

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang