Acara makan pun berlanjut, tak ada lagi obrolan yang terdengar, pasalnya semua orang kini tengah sibuk dengan makanannya masing-masing. Hingga saat Lion telah usai dengan makan malamnya, Lion pun segera berpamitan untuk kembali ke kamar."Aku selesai, aku akan kembali ke kamar! Terima kasih atas makanannya!" Seru Lion.
"Selamat beristirahat, sayang." Ujar Nyonya besar.
Lion mengangguk lalu segera berbalik bersiap untuk pergi. Namun, baru tiga langkah Lion menjauh dari meja makan, tiba-tiba seorang pelayan wanita berusia sekitar 40 tahun terjatuh tepat di depannya dengan kondisi yang terlihat buruk, hal itu berhasil mengalihkan perhatian semua orang yang ada di sana.
"H-Hey? Ada apa?!" Tanya satu pelayan lainnya yang Lion yakini adalah teman pelayan yang terjatuh itu.
"Ugh... Uhuk!"
Lion segera beranjak dari tempatnya menuju tempat pelayan itu lalu bersimpuh tepat di sampingnya. "Apa Anda baik-baik saja, Bibi? Apa kau bisa mendengar ku?!" Tanya Lion yang berusaha membantu, namun pelayan itu tak bisa menjawab sama sekali, ia terus saja meremas dadanya dengan mata yang terpejam.
Lion menyadari ada yang aneh pada pelayan itu, Lion pun segera merogoh sakunya mencari telepon genggam miliknya. Dengan cepat jari-jari lentiknya menekan beberapa tombol di telepon itu hingga membentuk sederetan nomor.
Lion meletakkan teleponnya ke telinga. "Kediaman Mazor, ini darurat! Datanglah sekarang! Ya, cepatlah." Ujar Lion cepat lalu kembali memasukkan teleponnya kedalam saku, namun ia sama sekali tak menyadari jika telepon itu tak masuk ke dalam saku melainkan merosot dan berakhir terjatuh di lantai.
Lion segera mengubah posisinya membelakangi pelayan tadi. "Naikkan dia ke punggung ku! Aku akan membawanya keluar." Ujar Lion.
Pelayan sebelumnya yang berada di samping pelayan yang tak sadarkan diri itu mengangguk mengiyakan ucapan Lion, ia segera mengangkat temannya dan menaruhnya di bahu Lion. Tak butuh waktu lama Lion pun bangkit menggendong pelayan itu dan berlari keluar Mansion, hal itu tak luput dari perhatian semua orang yang ada di dalam ruangan.
"Sepertinya itu serangan jantung." Gumam Laurel khawatir.
"Kau, ikuti Lionnet, temani teman mu di rumah sakit. Aku yang akan mengurus pembayarannya." Ujar Tuan besar pada pelayan yang membantu Lionnet tadi.
"Baik, Tuan!" Ucapnya lalu segera berlari menyusul Lion.
***
2 Jam Kemudian...
Lion berjalan memasuki mansion dengan seluruh tubuhnya yang berkeringat akibat berlari dari depan gerbang. Tangan Lion terulur menyentuh lehernya pegal, rasanya tubuhnya benar-benar kelelahan sekarang.
Saat Lion sampai di ruang keluarga, di sana sudah ada Tuan dan Nyonya besar beserta Ayahnya yang sepertinya tengah menunggu kepulangannya. Lion pun melangkah ke arah sofa di mana mereka berada sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPITESHI PATHOUS vol.01 || END
Romanceʀᴏᴍᴀɴsᴀ ᴅᴀʀᴋ ᴍɪʟɪᴛᴇʀ ʙᴇʀᴜᴊᴜɴɢ ᴏʙsᴇssɪ, ᴋᴇᴋᴇʀᴀsᴀɴ, ᴅᴀɴ ᴘᴇᴍᴇʀᴋᴏsᴀᴀɴ. ••• ʟɪᴏɴɴᴇᴛ ᴀᴘʜʀᴏᴅɪᴛᴇ ᴊᴏғғɪʀ, sᴇᴏʀᴀɴɢ sᴀʀsᴀɴ ᴡᴀɴɪᴛᴀ ᴋᴜᴀᴛ ʏᴀɴɢ ᴄᴜᴋᴜᴘ ᴛᴇʀᴋᴇɴᴀʟ ᴅɪ ᴏʀɢᴀɴɪsᴀsɪ ᴍɪʟɪᴛᴇʀ ᴛᴜʜʀᴅᴜ[sᴇʀɪᴋᴀᴛ ᴘᴇʀsᴀᴛᴜᴀɴ ᴘᴇʀᴛᴀʜᴀɴᴀɴ & sᴜᴍʙᴇʀ ᴅᴀʏᴀ ᴍᴀɴᴜsɪᴀ]. ɴᴀᴍᴜɴ, sɪғᴀᴛ ɴᴀɪғ ᴅ...