53. EP || Kamar

8.6K 431 134
                                    

"Siapa yang menyuruh mu datang ke sini, Lion...?" Tanya Rich dengan senyum tipisnya.

"Tentu saja Ayah! Kau harus segera bangun, tahu! Sekarang lepaskan!" Lion mencoba melepaskan pelukan Rich pada pinggangnya, namun pria itu justru semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Lion hingga membuat tubuh Lion semakin memepet ke tubuhnya.

"Ugh! Hey?! Ini sesak! Ayolah... Berhenti main-main!"

"Jadi, kau ingin membangunkan aku, huh?"

"Aku terpaksa--ugh!"

"Tapi, Lion...? Bukan seperti itu cara membangunkan aku." Ucap Rich dengan nada rendah.

Lion mengernyit. "Huh...?"

Rich tersenyum, tangannya terulur menyentuh bibir Lion lalu membelainya lembut dengan ibu jari. "Di sini, kau harus menciumnya agar membuat aku terbangun."

"Apa? Omong kosong macam apa itu?"

"Lalu, menyerah saja kalau begitu."

"A-Apa...?"

"Aku akan tidur kembali." Ucap Rich dengan enteng.

Rich mulai memejamkan matanya dengan satu tangan yang ia jadikan bantal dan tangan lain yang masih setia memeluk pinggang Lion di atasnya. Setelah beberapa saat berlalu, tak ada pergerakan lain dari Lion, sampai tiba-tiba...

Cup.

DEG.

Rich terkesiap ketika sebuah benda kenyal dan basah menempel tepat atas di bibirnya, Rich pun sontak membuka matanya kembali. Dalam sekejap Rich dan Lion saling bertatapan sebelum akhirnya Rich terhanyut dan membuka mulutnya lalu menjulurkan lidahnya kedalam mulut Lion seolah meminta lebih.

"Ugh...?!"

Saat merasakan lidah Rich yang berusaha masuk, Lion segera memundurkan kepalanya. Namun lagi-lagi Rich lebih dulu menahannya, pria itu menempatkan tangannya di tengkuk Lion lalu menekannya hingga Lion tak bisa memberikan perlawanan apa pun.

"Mmmhhh--"

"Haa..."

"Apa yang dia lakukan?!" -Batin Lion.

Beberapa saat berlalu, Lion mulai kehabisan nafas, Lion pun segera memukul-mukul dada Rich berharap pria itu akan melepaskan pangutan mereka, dan benar saja! Pria itu benar-benar melepaskannya.

"Uhuk! Haah... Haah..."

Lion menatap Rich dengan kesal, sementara pria itu hanya membalasnya dengan tatapan puas. Dengan sengaja, Rich mengeluarkan lidahnya menjilati sisa-sisa air liur mereka yang tertinggal di bibir.

"Aku akan pergi!" Kesal Lion.

Tap!

Rich menarik tangan Lion hingga membuatnya kembali menghadap ke arah Rich. "Kau akan lepas tanggung jawab, Lion?"

"Apa maksudmu?" Tanya Lion tak mengerti.

Rich menatap Lion lama sebelum akhirnya mengalihkan tatapannya ke bawah, tepatnya ke arah selangkangannya. Lionnet mengikuti arah pandang Rich hingga akhirnya Lion dibuat tak percaya melihat milik Rich yang saat ini sudah menyembul di balik celana yang ia pakai.

"K-Kau--Gahh!!" Pekiknya kala Rich kembali menekan tubuhnya kuat, dalam sekejap Lion bisa merasakan benda keras Rich yang kini menusuk-nusuk di perutnya.

"Kau tidak bisa pergi begitu saja, Lion... Kau harus bertanggung jawab."

"Apa?! Apa itu salah ku?" Kesal Lion.

"Kau lah yang mencium ku lebih dulu, bukan?"

"Tapi kau yang menyuruhnya--"

"Lalu, kesalahan siapa ini?" Tanya Rich dengan senyum tipisnya.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang