13. EP || Berbeda Dari Biasanya

19.3K 2K 279
                                    

Sheldon meneguk ludahnya menatap majikannya, kemudian tatapannya beralih menatap sebuah foto yang tergantung di ujung ruangan. Foto yang terlihat tua dengan potret anggota keluarga Mazor di dalamnya.

Mulai dari; Tuan besar dan nyonya besar, Tuan muda pertama, Nona muda, dan Rich. Semua wajah di dalam foto itu tampak menunjukkan senyum bahagia terkecuali Rich. Anak kecil berusia 5 tahun itu hanya menatap datar ke depan.

"Tuan, saya tidak pernah membenci Tuan muda Rich, dan saya tidak menganggapnya lain. Saya menganggap dia manusia biasa sama seperti manusia lainnya, saya tidak melihat dia dari nama apa yang dia miliki." Ujar Sheldon. "Tapi, saya tidak ingin menjadi penghalang bagi kebahagiaan Putri saya. Saya akan membiarkannya memilih terlepas dari siapa yang dia sukai." Lanjutnya.

Tuan besar terdiam menatap Sheldon.

"Kalau begitu, saya permisi, Tuan." Ujar Sheldon lagi dengan sopan kemudian berbalik dan pergi.

Setelah kepergian Sheldon Tuan besar menatap sebuah foto kecil di atas meja kerja miliknya, foto berukuran kecil yang merupakan salinan dari foto yang tadi di tatap lama oleh Sheldon.

Tuan besar atau yang lebih akrab di panggil Clodio itu menatap wajah istrinya dan Rich secara bergantian. Dua wajah itu tampak tak mirip sedikitpun, hanya warna mata mereka yang memiliki kesamaan, tidak lebih.

Clodio pun menghela nafasnya dan bersandar di sandaran kursi lalu menghembuskan nafasnya kasar. Tanpa sadar ingatannya kembali pada kejadian bertahun-tahun yang lalu, di mana saat istri tercintanya melahirkan anak ke-3 yaitu, Rich.

Kilas Balik.

Clodio menatap bayi laki-lakinya yang baru saja lahir, perasaan bahagia tak pernah lepas dari dadanya. Bahkan senyuman indah tak pernah memudar dari wajah tampan itu.

Bayinya sangat tampan, dan dia sangat sehat. Bayi laki-laki yang benar-benar mirip dengannya, tidak seperti anak kembarnya yang pertama, yang saat ini berusia 15 tahun. Anak kembarnya yang bernama Ferd dan Ferly itu memiliki ciri fisik persis seperti istrinya, namun anak ke-3 nya memiliki ciri fisik yang justru persis seperti dirinya.

"Ayah? Siapa namanya?" Tanya Ferd, Putra pertama.

"Apa kau tidak dengar? Ibu bilang namanya Seth! Aldarich Seth Mazor!" Jawab Ferly.

Clodio terkekeh mendengar perdebatan putra dan putri kembarnya. "Laura? Lihat, Seth bayi yang baik! Dia tidak menangis." Ujar Clodio. "Lihatlah! Dia mirip seperti ku, dan matanya persis seperti mu!"

"........." Tak ada jawaban.

"Laura?"

"Ibu?" Panggil Ferly. "Apa Ibu tidur...?"

"Laura...?" Panggil Clodio lagi.

"Paman dokter? Apa yang terjadi pada Ibu ku? Mengapa dia tidak bangun? Perut dan dadanya juga tidak bergerak naik turun seperti biasanya." Ujar Ferd.

DEG.

Tubuh Clodio menegang mendengar kata-kata Ferd, ia pun segera mengalihkan tatapannya ke arah monitor detak jantung. Di sana monitor menunjukkan garis lurus tanpa henti, pada saat itu dunia serta kebahagiaan Clodio hancur hanya dalam waktu satu detik.

Air mata tak bisa lagi Clodio tahan, tepat saat itu juga Clodio menangis tanpa suara. Ya, istrinya telah pergi meninggalkannya dan anak-anaknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pergi untuk selamanya, dan takkan pernah kembali.

Ferd dan Ferly yang menyaksikan itu ikut menangis, tanpa di jelaskan pun mereka sudah mengerti jawaban dari semuanya. Hari membahagiakan atas lahirnya anggota keluarga baru itu dalam sekejap berubah menjadi hari di mana keluarga Mazor memasuki kegelapan yang tak berujung.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang