Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Jerman, Berlin
Sebuah mobil hitam melaju melewati jalanan pegunungan yang tampak sepi, alunan musik dari radio yang terdengar menghiasi suasana sepi di sepanjang jalan menuju markas cabang TUHRDU yang ada di Berlin.
Lion yang sedari tadi tampak di sibukkan dengan dokumen di tangannya mulai mengernyitkan dahinya, hal itu tak luput dari perhatian rekan wanita di sebelahnya, Bella Torzen.
"Ada apa?" Tanya Bella.
"Ini., Aku tidak tahu jika aku akan naik jabatan menjadi Instruktur resmi Mayjen." Jawab Lion.
Bella terlihat tertarik, "Benarkah? Apa Jenderal tidak memberitahu apa pun?" Tanya Bella.
Lion berusaha mengingat obrolan terakhirnya dengan jenderal di Hong Kong, namun ia sadar jika Jenderal sama sekali tak membicarakan tentang kenaikan jabatannya.
"Dia tidak mengatakan apa--"
Drttt--!!
Sebuah panggilan telepon masuk, Lion segera memeriksa sakunya mencari telepon yang berdering itu, namun ia tak menemukan apapun. Setelah itu Lion berpindah mencari telepon itu di dalam tas yang ada di sampingnya.
Sebuah telepon genggam berwarna merah kecil berbentuk persegi panjang dengan layar persegi dan 15 tombol yang berjejer rapih di bawahnya terlihat di dalam tas, Lion segera mengambil telepon itu lalu menekan tombol samping dan mengarahkan telepon itu ke telinga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pak? Mengapa Bapak tidak bilang jika saya akan naik jabatan? Ini terlalu mendadak, Pak." Ujar Lion setelah membaca nama 'Jenderal' di layar telepon miliknya.
"Hey Leon? Aku minta maaf, akhir-akhir ini aku seringkali melupakan sesuatu!"
Lion masih menunggu Jenderal melanjutkan ucapannya.
