11. EP || Seth & Aphrodite

19.5K 1.9K 159
                                    


Lion mengingat kata-kata yang Mayjen Rich ucapkan sebelum ia pergi meninggalkan dirinya yang terbatuk-batuk karena cekikan yang ia lakukan pada lehernya.

"Dia sangat menakutkan., Apa semua Mayjen seperti itu..?" Batin Lion. "Aku tidak pernah bertemu orang sekuat dan se-menakutkan itu. Dia seorang iblis perang."

"Hey? Apa yang kau pikirkan? Jalan lah dengan cepat." Ujar Karnov.

"Itu, apa kau bisa beritahu sedikit sesuatu tentang Mayjen Rich?" Tanya Lion.

"Mengapa aku harus memberitahu mu?"

"Karena aku Instrukturnya, dan.. dia menakutkan." Gumam Lion.

"Ah, jadi kau instruktur baru itu?"

"Begitulah."

Karnov terdiam sejenak sebelum tiba-tiba ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Lion. "Jujur saja, seharusnya dia mendapatkan posisi Letnan Jenderal atau bahkan seorang Jenderal." Ujar Karnov.

"..........?"

"Tapi semua tetua menganggap itu terlalu beresiko dan berbahaya. Dia bisa saja mengubah TUHRDU menjadi tempat yang jauh lebih mengerikan dari sekarang."

"Aku tidak mengerti?"

"Yah, bisa di bilang dia adalah pusat TUHRDU. Saat ini tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya, ada rumor yang mengatakan jika dia adalah anak dari salah satu pendiri TUHRDU." Ujar Karnov lagi. "Itu sebabnya banyak yang tidak suka padanya."

Lion terdiam. "Begitukah? Bukankah ini tidak adil? Apa Tuhan sedang pilih kasih sekarang? Bagaimana bisa brengsek sepertinya mendapatkan banyak kelebihan?" -Batinnya.

"Ah ya, aku ingat! Orang itu juga tidak tertarik dengan posisi Jenderal. Dia melaksanakan gelarnya dengan baik sebagai seorang Mayjen, dan dia juga tidak pernah kembali ke keluarganya bahkan saat cuti akhir tahun."

"Mengapa dia tidak pulang? Apa keluarganya sama menakutkan seperti dirinya?"

"Entahlah."

*****

"Masuklah!" Ujar Karnov yang mendorong Lion ke dalam sel tahanan yang gelap hingga membuat Lion hampir kehilangan keseimbangan.

"Kau bisa lebih lembut, tahu! Lagi pula aku bukannya membunuh." Kesal Lion.

"Lalu apa? Kau ingin menangis?" Tanya Karnov.

Lion menatap Karnov dengan tatapan tak habis pikir, "Menyebalkan!" -Batin Lion.

"Baiklah, selamat tinggal." Ujar Karnov yang segera berbalik dan pergi.

"Apa? Dasar menyebalkan! Dan ada apa dengan sel tahanan ini? Mengapa ini gelap dan sepi? Apa hanya ada aku di sini sediri?!"

Lion berbalik hendak mencari ranjang untuk duduk, kemudian ia sadar jika borgol plastik di tangannya belum terlepas, dengan cepat ia pun segera berbalik kembali mendekat ke arah tiang sel.

"Karnov! Kau lupa melepaskan borgol ini! Hey Karnov?! KARNOV!!!" Teriak Lion.

Tidak ada jawaban, hanya ada suara Lion yang menggema di seluruh sel. Sel tahanan di mana tempatnya berada ini sangat luas dengan banyaknya kamar kosong. Namun tak ada siapapun di sana selain dirinya.

"Sial! Mengapa aku sangat sial?! Aku sendirian! Tidak ada siapapun, Ayah..! Bagaimana jika aku ingin buang air? Bagaimana caranya aku membersihkan bekas buang air ku sendiri?!" Tangis Lion. "Ini tidak ada bedanya dengan menjadi orang buntung..."

Srak.

Tak!

DEG.

Tubuh Lion tiba-tiba menegang kala ia tak sengaja mendengar sebuah suara di belakangnya, suara seseorang yang tengah berbaring di ranjang dengan suara suatu benda keras yang di adu dengan meja.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang