37. EP || Sakit

7.7K 505 126
                                    

"Itulah mengapa saya katakan, jika Putri saya tidak seberuntung yang Anda kira."

Kilas Balik Selesai.

Mengingat itu membuat Rich semakin lelah dibuatnya, ia pun kembali memejamkan matanya hingga tertidur tanpa sadar. Siapa sangka? Malam itu benar-benar menjadi malam pertama di mana konflik antara mereka berdua di mulai.

••••••

      Sinar matahari masuk melalui celah-celah gorden jendela, Lion mulai mengerjabkan matanya karena terganggu akan silaunya matahari itu. Hal pertama yang Lion lihat adalah langit-langit putih yang terasa familiar untuknya.

Lion terdiam cukup lama, ia ingat betul apa yang terjadi semalam, memikirkan itu membuat tubuh Lion bergetar takut, tangannya mulai meremas selimut dengan cukup kuat berusaha mengalihkan rasa takutnya.

Tess...

Air mata pun jatuh melalui celah mata Lion tanpa permisi, mata abu-abu yang cantik itu seakan kehilangan cahayanya. Lion pun memiringkan posisi tubuhnya lalu menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Hiks..." Tangis Lion.

Tanpa sengaja Lion melihat sosok Rich yang tengah tertidur di sana, tepat di sofa kecil di ujung ruangan. Pria itu melipat kedua tangannya di depan dengan kaki kanannya yang di taruh di atas kaki kirinya dengan santai.

Lion menatap Rich lama, tanpa sadar perasaan aman kembali ia rasakan, keberadaan Rich di sana benar-benar membantu, meskipun pria itu tak melakukan apapun selain tertidur.

Lion kembali menarik selimutnya menutup seluruh tubuhnya bahkan juga kepalanya, Lion benar-benar bersembunyi di balik selimut yang tebal itu. Tepat saat itu Rich akhirnya membuka matanya, sesaat kemudian tatapan Rich beralih menatap Lion di tempat tidur.

"...?"

Rich terdiam sesaat menatap gundukan selimut tebal yang berisi Lion di dalamnya, beberapa saat kemudian Rich pun bangkit dari tempatnya dan berjalan tanpa suara ke arah Lion.

Rich kembali terdiam sebelum mengulurkan tangannya menyentuh gundukan selimut itu, namun saat ia telah menyentuhnya, tiba-tiba Lion berteriak kencang.

"AAAKKKHHH! Tidak mau! Tidak mau huhuu...! Aku tidak mau! Jangan paksa aku!" Teriak Lion tak terkendali.

Rich menatap Lion bingung, ia kembali mengulurkan tangannya menyentuh Lion, namun gadis itu kembali berteriak.

"Hey...? Ini aku--"

"Aku mohon! Aku tidak mau...! Aku tidak mau melakukan itu--!!"

"DIAM!" Tekan Rich.

DEG.

Lion tersentak mendengar suara itu, ia pun seketika terdiam dibuatnya. Saat itu tatapan mereka tanpa sengaja bertemu hingga sedetik kemudian Lion kembali menangis mengeluarkan air matanya dengan sangat deras.

"Hiks... Mayjen..." Lirih Lion penuh rasa takut.

Bruk!

Lion menghamburkan dirinya ke pelukan Rich, ia memeluk tubuh Rich erat seakan takut jika pria itu menghilang dari hadapannya. Lion bahkan membenamkan wajahnya dalam di dada bidang Rich dengan tubuhnya yang bergetar hebat seakan menahan rasa takut yang berlebih, dan hal itu sukses membuat Rich terdiam.

"Hiks... Huwaaa...! Uhuk! Uhuk! Hiks... Aghh..." Tangisnya sampai terbatuk-batuk.

"..."

"Aku takut...! Hiks... Ayah...! Aku mau pulang...! Biarkan aku pulang...! Huhuu Ayah...!"

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang