16. EP || Kebencian

20.2K 1.8K 235
                                    


Rich menunjukkan smirknya menatap Junji dengan tatapan yang menantang, sementara Junji semakin geram di buatnya. Tanpa sadar Junji menggertakkan giginya kuat, dan hal itu di sadari oleh Lion.

Lion terdiam sesaat menatap Junji, "Jun.. ji...?" Panggil Lion pelan.

Junji tersentak di tempatnya, ia pun segera mengubah raut wajahnya dan tersenyum ke arah Lion. "Itu benar, tidak ada yang akan menyakitimu. Tapi," Junji menggantungkan ucapannya dan beralih menatap Rich.

"Apa kau tidak dengar? Menjauh darinya, dia terganggu." Ujar Junji pada Rich.

"Oh ya..? Tapi, bagaimana jika aku tidak mau?" Tantang Rich.

"Kau--!!"

"Biarkan dia, Junji." Ujar Lion. "Apa yang membuat mu datang ke sini?" Tanya Lion tanpa memedulikan wajah Rich yang ada di bahunya.

Junji menghela nafasnya, ia pun berusaha mengabaikan Rich. "Bukankah sudah ku bilang? Aku merindukan mu." Ujar Junji dengan senyum manis yang terpasang di wajah cantiknya.

Blushhh...

Lion bersemu dibuatnya. "Lihat itu, dia benar-benar tipe ku..." -Batin Lion.

"Apa itu benar?" Tanya Lion. "Kau tidak berharap aku percaya itu, bukan?"

Junji terkekeh, ia pun kembali mengulurkan tangannya menyentuh pipi Lion. "Terserah kau ingin percaya atau tidak, keputusan ada di tanganmu." Ujar Junji.

Lagi-lagi Lion di buat bersemu, bagaimana bisa pria cantik di depannya ini sangat menggemaskan dan lucu? Apalagi, ada apa dengan bibir nakal itu yang selalu mengeluarkan kata-kata seakan sedang menggoda Lion?

Rich menatap interaksi keduanya dari dekat dengan raut wajah datar, dua orang itu benar-benar mengabaikannya sekarang. Merasa kesal akan hal itu, tiba-tiba sebuah ide muncul di benak Rich, Rich pun kembali mengeluarkan smirknya.

Saat itu, tangan Rich terulur menyentuh bokong Lion lalu meremasnya kuat, Rich bahkan menekan milik Lion dari luar celana hingga membuat Lion terpekik tertahan.

"Ahhkk--!!" Pekik Lion yang berhasil membuat Rich tersenyum penuh kemenangan.

"D-Dia..? Apa yang saat ini dia lakukan?! I-Ini di depan Junji.." -Batin Lion.

Lion mengalihkan tatapannya ke arah Junji, di sana Junji tengah menatapnya dengan serius seakan menyadari sesuatu. Tanpa sadar mata Lion membulat sempurna dengan tubuh yang menegang.

Tatapan Junji tiba-tiba berubah, pria cantik itu kini mengeluarkan raut wajah dingin yang sebelumnya Lion lihat saat pertemuan pertama mereka.

Junji mengeratkan tangannya kuat hingga jari-jari tangannya memutih. Tanpa mencari tahu atau berpikir lebih pun, Junji tahu apa sedang terjadi di dalam. Semua itu adalah ulah iblis bernama Rich yang saat ini berada di belakang Lion.

"Ada apa, Lionnet..?" Tanya Junji berpura-pura seolah tidak tahu.

"Y-Ya? A-Aku tersedak air liur ku sendiri." Jawab Lion gelagapan, ia sangat gugup sekarang.

"Haha." Tawa rendah Rich terdengar samar di telinga Lion, pria itu tengah menikmati apa yang terjadi akibat perbuatannya.

"A-Apa yang dia lakukan..?! Kumohon..."-Lion membantin.

"Begitukah? Kau harus lebih berhati-hati." Ujar Junji yang mengubah raut wajahnya dengan raut wajah khawatir.

"Y-Ya., Tentu." Jawab Lion gugup.

Tangan Rich kembali meremas bokong Lion serta menekan bagian tubuh bawahnya hingga menciptakan sensasi aneh di kewanitaannya yang sebelumnya ia rasakan, hal itu membuat Lion spontan menyentuh tangan Rich dan menahannya sekuat tenaga. Berkat hal itu, Rich akhirnya mengetikan perbuatannya kala melihat tangan Lion yang bergetar.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang