41. EP || Pemandian

8.2K 440 157
                                    


Setelah obrolannya bersama Karnov tadi siang, kini Lion baru saja selesai selepas menekuni latihan sorenya. Lion berjalan menuju asrama untuk mengambil peralatan khusus mandi, ia harus segera membersihkan tubuhnya yang lengket ini.

"Jadi, dia tak mengunjungi aku karena dia di penjara selama 3 hari? Dan itu karena aku..." -Batin Lion.

Tangan Lion terulur mengambil kaos yang biasa ia pakai saat santai, setelah itu Lion mengambil telepon genggam berwarna merah miliknya untuk memeriksa panggilan yang masuk.

"Huh? Ayah...? Ah... Sudah lama aku tidak mengabari Ayah. Aku harus mengirim pesan padanya." Gumam Lion.

Lion pun segera mengetikkan sebuah pesan untuk Ayah tersayangnya itu, setelah itu Lion menaruh telepon itu di atas nakas sambil memasang pengisi daya pada teleponnya.

Lion pun segera keluar dari kamar menuju pemandian, di sana tanpa sengaja dia berpapasan dengan Bella. Bella terlihat begitu kelelahan dengan banyaknya keringat yang membasahi seluruh tubuh hingga pakaiannya.

"Kau dari mana?" Tanya Lion.

"Ah...? Kau?" Bella baru menyadari keberadaan Lion, "Aku baru selesai bersenang-senang." Jawabnya santai.

Lion hanya menggeleng mendengarnya, ia sangat tahu apa yang Bella maksud dengan kata 'bersenang-senang'. Kata-kata Bella padanya terakhir kali masih membekas di ingatannya.

"Ku dengar tiga bajingan berusaha memperkosa mu?" Tanya Bella, "Orang-orang gila itu...!"

"Yah, untungnya mereka belum sempat melakukan itu."

"Kalau sampai sempat, aku akan membunuh mereka!"

"Huh? Kenapa kau sangat kesal?" Tanya Lion sambil berjalan bersama Bella menuju pemandian.

"Satu di antaranya pernah menjadi teman tidur ku." Jawab Bella malas.

"Huh?! Kau gila?!"

Bella mengacak rambutnya, "Ck, jika aku tahu dia bajingan. Aku akan menolak ajakannya waktu itu!" Kesal Bella. "Padahal wajahnya bisa di kategorikan tampan." Gumam Bella.

"Tampan?"

"Yah, pria berambut pirang dan ikal."

"Huh? Dia?" Tanya Lion kala tak sengaja mengingat pria yang menangis dan memohon pada Rich untuk di lepaskan sekaligus satu-satunya pria yang selamat dan berhasil melarikan diri dari markas.

"Bajingan pengecut itu...?" -Batin Lion.

"Kau kenal dia?"

"Yah, dia hidup. Mayjen memperbolehkan dia untuk pergi setelah menembak tangannya."

"Pffffttt... Dia jadi cacat? Ahahah!" Tawa Bella pecah.

Lion mengernyit, "Kau sudah gila, Bella?"

"Hahaha! Ayolah, aku senang sampah itu jadi cacat. Setidaknya aku tidak terlalu kesal dengan memikirkan dia pernah tidur dengan Ku."

"Terserah kau saja, ayo!" Ajak Lion setelah mereka sampai tepat di pintu masuk pemandian.

••••••

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang