23. EP || Air

14.1K 1.2K 147
                                    

     Hari semakin gelap, namun Lion baru selesai memasang satu tanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Hari semakin gelap, namun Lion baru selesai memasang satu tanda. Jangan tanya Lion apa yang tengah Rich kerjakan, pasalnya sudah sejak tadi saat mereka sampai, dan pria itu justru menghilang tanpa pernah kembali lagi, akhirnya Lion lah yang mengerjakan semua tugas sendiri. Mulai dari memasang tenda, mencari kayu bakar, serta membuat api.

Lion menghela nafasnya lelah lalu mengelap keringat di pelipisnya. Lion pun berjalan mendekati api unggun di mana ia tengah memanaskan sesuatu di sana.

Tangan Lion terulur membuka panci yang berisi kare, Lion mencicipi rasa kare itu, setelah di rasa pas Lion pun mengangkat panci berisi kare itu dan menaruhnya ke bawah untuk di dinginkan.

Lion mengambil panci lain yang berisi beras yang sudah ia cuci, menempatkan panci itu di atas api yang tadi untuk di panaskan menjadi nasi yang akan menjadi makan malamnya malam ini.

Setelah itu Lion bangkit lalu berjalan ke arah tenda sambil merentangkan Tangannya, pasalnya tubuhnya sangat lelah dan pegal seakan semua otot yang ada di tubuhnya kaku.

"Ugh, aku lelah." Gumam Lion.

Kreet...

Lion menarik resleting tenda lalu masuk ke dalam. Tangan Lion terulur mengambil ranselnya yang berisi pakaian siap pakai, Lion pun mulai melepas pakaiannya satu-persatu dan menggantinya dengan pakaian baru, tak lupa Lion memakai deodorant untuk menghilangkan bau tak sedap dari tubuhnya setelah banyak berkeringat.

Tanpa sengaja tatapan Lion jatuh pada totebag hitam yang di berikan Junji padanya, tangan terulur mengambil minyak angin di dalamnya. Di tatapnya minyak angin itu lama dengan senyum manis yang tak pernah lepas dari wajahnya, bahkan rona merah masih tergambar dengan samar di wajah cantik Lion.

"Haa.. aku sangat menyukainya." Gumam Lion.

Lion pun membuka tutup botol minyak angin itu lalu menuangkannya di telapak tangan dan menggosoknya. Lion membalurkan minyak angin itu ke leher dan tangan serta kakinya, pasalnya ia mulai merasa kedinginan sekarang.

Di tengah-tengah itu semua, tiba-tiba Lion teringat akan kejadian di mobil tadi, di mana ia berciuman dengan Rich, pria menyebalkan yang selalu merusak hari baiknya. Mengingat itu membuat darah Lion mendidih, rasanya ingin ia hancurkan senyum menyebalkan yang selalu Rich tunjukkan.

"Ugh! Itu menjijikkan!" Gerutu Lion kesal.

Lion pun mengambil botol minum yang berjarak 1 meter darinya lalu meneguk air di dalam botol minum itu hingga tak tersisa, rasanya menjijikkan jika harus mengingat kejadian itu lagi dan lagi, apalagi saat lidah lembut milik Rich bermain di dalam mulutnya.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang