44. EP || EPITESHI PATHOUS

6.4K 432 128
                                    

Kilas Balik

"Dia memang memiliki kecantikan yang diidam-idamkan setiap wanita, dia menanggung gairah kotor setiap pria yang menyadari kecantikannya. Mungkin mereka berpikir bahwa Putri saya beruntung. Tapi, sebenarnya dia tidak seberuntung itu." Ujar Sheldon dengan nada lemah seakan di penuhi kesedihan.

Rich masih terdiam tak percaya.

"Di usianya yang ke 18 tahun, Putri saya mengatakan jika dia tidak mendapat siklus bulanannya selama berbulan-bulan, lalu kami memeriksanya. Itulah mengapa saya meminta cuti saat itu dan pergi ke Hongkong."

"Dokter mengatakan jika Lionnet tidak subur, dia akan sulit untuk memiliki anak atau bahkan terbilang mustahil?" Lanjutnya.

"Itulah mengapa saya katakan, jika Putri saya tidak seberuntung yang Anda kira."

Kilas Balik Selesai.

••••••

- Penginapan

      Lionnet dan Rich memasuki penginapan besar yang menjulang tinggi tepat di depan mereka, kemudian Lionnet berjalan mengekori Rich di belakang hingga mereka sampai disebuah kamar yang cukup besar dengan adanya 2(dua) ranjang terpisah di dalamnya.

"Kau bisa tidur di situ." Ujar Rich menunjuk sebuah ranjang yang berjarak 3[tiga] meter dari ranjang miliknya.

Lion tidak membalas melainkan mengangguk, kemudian Lion menaruh semua barang bawaannya di atas ranjang sementara Rich mendudukkan dirinya di atas ranjangnya sambil bersiap mengeluarkan buku dari dalam tas.

Beberapa saat berlalu, setelah Lion usai membereskan barang-barang bawaannya, Lion memilih untuk beristirahat dan memejamkan matanya untuk tidur.

Silaunya lampu membuat Lion tak nyaman, Lion pun kembali membuka matanya dan menatap ke arah Rich, pria itu tangah fokus dengan buku yang ia baca tanpa memedulikan Lion di sana.

"Hey? Bisakah kau mematikan lampunya? Aku ingin tidur." Ujar Lion.

"Kenapa aku harus?" Tanya Rich tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.

"Kau terus membaca buku di setiap waktu luang, tidakkah kau lelah?" Tanya Lion asal.

"Tidak."

Keadaan kembali hening, Lion masih setia menatap Rich lama degan tatapan kesalnya. Buku berwarna gold yang terlihat tua, buku yang baru pertama kali Lion lihat. Buku itu sukses membuat Lion bertanya-tanya dalam benaknya.

"Buku apa itu?" Tanya Lion.

Kali ini pertanyaan Lion berhasil membuat Rich mengalihkan tatapannya dari buku dan berpaling ke arahnya. Rich tersenyum tipis ke arah Lion, "Kau ingin baca?" Tanya Rich.

"Bolehkah?"

"Kenapa tidak?"

Lion terdiam sejenak sebelum bangkit dari tidurnya dan berjalan ke arah Rich. Tangan Lion terulur ke arah Rich bersiap meminta buku itu darinya.

Dengan senang hati Rich memberikan buku itu pada Lion, Lion mulai membolak-balikkan buku itu menatap desain sampulnya cukup lama. Tanpa sadar raut wajah Lion kini dipenuhi dengan rasa takjub yang tak pernah luput dari perhatian Rich.

"Wah, ini buku lama?" Gumam Lion.

"Hmm."

Lion mendudukkan dirinya di depan Rich sambil menyilang-kan kedua kakinya dengan santai, gadis itu tak lagi marah seperti sebelumnya. Suasana hatinya berubah dalam sekejap, dan hal itu benar-benar disadari oleh Rich.

"Dari mana kau mendapatkan ini? Buku-buku lama sangat mahal."

"Kakak perempuan ku." Jawab Rich.

Lion terdiam sejenak, "Ternyata dia punya Kakak perempuan?" -Batin Lion.

EPITESHI PATHOUS vol.01 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang