Perkara Calon mantu

4.1K 158 5
                                    

Denzel baru saja sampai dirumah, setelah mengantarkan Zanna pulang Denzel segera kembali kerumahnya. Itu semua atas suruhan Zanna. Ia tidak mau Denzel berkeliaran lalu berbuat hal yang tidak-tidak.

"Dari mana Denzel?" Tanya Brian Wiratama - Ayah Denzel.

"Eh Yah, ini abis jalan-jalan" jawab Denzel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatel sama sekali.

"Jalan apa jalan" goda sang ayah pada anak semata wayangnya itu.

"Ayah kayak gak pernah muda aja" jawab Denzel ikut menggoda ayahnya.

"Tumben banget pulang cepet, biasanya jam 12 ke atas tuh"

"Disuruh calon mantu ayah Hahaha" jawab Denzel di akhiri kekehannya

Yang bertanya dimana Bundanya Denzel, wanita itu sedang nonton drakor diruang Tv yang jaraknya tak jauh dari tempat Denzel dan ayahnya sehingga wanita itu bisa mendengar pembicaraan antara anak dan ayah tersebut.

"Denzel" tereak Dinda - Bundanya Denzel dari arah ruang nonton.

"Iya bun" jawab Denzel ikut berteriak.

"Sini bunda mau ngomong sama kamu"

Denzel dan Ayahnya berjalan menuju sang Bunda, pikiran Denzel sudah mulai berkelana kemana-mana. Akankah Bundanya akan marah atau bagaiman Denzel juga sedikit ragu.

"Kenapa Bun?" Tanya Denzel hati-hati.

"Bunda denger calon mantu Bunda udah pulang ke indonesia, kapan mau bawa ke sini? Bunda kangen tau" kata Bunda sambil mematikan televisi.

"Bunda tau dari mana?" Tanya Denzel penasaran.

"Jawab Bunda Denzel, orangtua nanya malah balik nanya lagi dasar laknat kamu" geram Bunda dengan anaknya ini.

"Hehe iya Zanna udah pulang, nanti deh Denzel ajak Zanna main ke sini"

"Kapan? Yang jeleas dong, Bunda butuh kepastian tau" rengek bunda seperti anak kecil.

Tidak heran lagi kenapa Bunda Denzel seperti ini pada Zanna karena ia sudah sangat dekat bahkan sayang Zanna sama seperti anak kandungnya sendiri.

Dulu saat Zanna akan berangkat ke Jerman Dinda sampai memangis karena tidak bisa bertemu dengan anak gadis kesayangannya itu. Bahkan ia menyalahkan Denzel yang tidak menahan kepergian Zanna.

"Nanti Denzel atur waktu dulu"

"Kapan Denzel, yaampun kalau kamu gak bawa Zanna ke sini besok, semua fasilitas kamu Ayah sita. Iya gak Yah?" Begitulah ancaman sang Bunda.

"Iya sayang" jawab Ayah mendukung keinginan istrinya kalau tidak bisa berabe urusannya

"Iya Bunda sayang, nanti Denzel bawa Zanna besok" final Denzel.

"Nah gitu dong. Bunda udah kangen berat nih sama calon mantu"

"Iya iya. Yaudah Denzel ke atas dulu. Ngantuk mau tidur" pamit Denzel pada kedua orangtuanya.

"Good night" ucap kedua orangtuanya bersamaan.

"Selamat malam" jawab Denzel.

Begitulah keluarga Denzel sangat dekat walau kadang kedua orangtuanya sibuk, tapi perhatian mereka pada Denzel tidak berkurang. Hal itu sangat penting demi menjaga hubungan baik antara orangtua dan anak.

____________

Sesuai janji Denzel kemarin pada sang Bunda, pulang sekolah Denzel datang bersama Zanna di sebelahnya. Demi permintaan sang Bunda.

Kebetulan sebelum datang ke rumah Denzel, Zanna meminta Denzel untuk mengantarkannya mengganti baju dan ijin pada Bundanya.

Kebetulan sebelum datang ke rumah Denzel, Zanna meminta Denzel untuk mengantarkannya mengganti baju dan ijin pada Bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo Bunda, Denzel pulang" tereak Denzel dari depan pintu.

"Jangan masuk kalau gak bawa calon mantu" balas tereak Bunda Denzel dari dalam sana.

Jawaban Bunda Denzel tadi membuat Zanna terkekeh geli mendengarnya. Jujur Zanna juga merindukan Bunda Dinda.

"Liat dulu dong, gue bawa siapa nih" kata Denzel saat keduanya sudah berdiri di belakang Dinda.

"Yaampun anak gadis kesayangan Bunda, sini sayang Bunda kangen banget tau gak"

Zanna mendekat lalu memeluk Dinda dengan erat, mereka berdua saling melepas kerinduan selama dua tahun tertahan.

"Hai Bunda, Bunda sehat aja kan?" Tanya Zanna saat pelukkan itu sudah terlepas.

"Bunda sehat sayang, kamu makin cantik aja" puji Dinda pada Zanna.

"Bunda bisa aja sih, Bunda juga makin cantik" Zanna kembali memeluk Dinda erat.

Keduanya tidak menghiraukan keberadaan Denzel di sebelah Zanna. Mungki keduanya lupa kalau ada Denzel disini.

"Yuk sayang ikut Bunda kita masak-masak" ajak Bunda pada Zanna.

"Ayo Bun, Zanna kangen banget masakan Bunda" jawab Zanna antusias.

Saat keduanya akan berjalan, suara Denzel menghentikkan pergerakan dua wanita itu.

"Ekhem, yang anak kandung siapa ya? Kok gue di tinggal ya. Udah kayak dibuang aja" kata Denzel menyindir Bundanya.

"Liat Na, si bocah cemburuan sama Bunda sendiri" kata Bunda mengadu pada Zanna.

Zanna tertawa melihat Ibu dan Anak itu sangat gemas pikir Zanna. Jarang-jarang anak cowok dekat dengan orangtuanya.

Zanna berjalan mendekat ke arah Denzel, sedikit berjinjit agar menyamakan tingginya dengan Denzel lalu membisikkan sesuatu disana.

"Bentar ya sayang" bisik singat Zanna.

Setelah membisikan kata-kata tadi Zanna segera berlari menyusuli Dinda yang sudah duluan pergi ke dapur.

Bisikan itu membawa pengaruh besar pada Denzel. Denzel berdiri menegang sambil memegang telinganya yang sudah memerah karena sebutan "sayang" dari Zanna tadi.

Sialan baper guee Zanna - batin Denzel menjerit dalam hati

Kurang lebih dua jam kedua perempuan itu menyelesaikan aksi masak-masaknya. Walaupun sedikit di bantu oleh beberapa maid dirumah Denzel.

"Zanna, kamu panggilin Denzel ya. Bunda mau telpon Ayah dulu"

"Iya Bun"

Lama menunggu akhrinya Zanna dan Denzel turun dari kamar Denzel. Zanna masih menunggu Denzel selesai bermain game.

"Kayaknya ada yang spesial nih, Ayah ketinggalan banyak" kata Brian yang ternyata sudah pulang.

"Ayahhhh, Zanna kangen" Zanna langsung berlari dan memeluk Brian.

Zanna sangat rindu kedua orngtua Denzel. Mereka menyayangi Zanna seperti anak gadis mereka sendiri.

"Anak gadis kesayangan kita sudah kembali Bun" Ayah membalas pelukan Zanna.

"Ekhem, ada orang lain disini" siapa lagi kalau bukan Denzel.

"Dasar bocah cemburuan" kata Ayah menyindir Denzel.

Denzel berjalan ke arah Zanna lalu menarik pelan tangan Zanna untuk duduk berdekatan dengannya. Ia takut Zanna dekat dengan orang lain padahal itu adalah orangtuanya.

Kelakuan Denzel seperti tadi mengundang tawa diruang makan keluarga Wiratama. Sangat lucu saat membuat Denzel cemburu.

Setelah perdebatan akibat kecemburuan Denzel mereka makan dengan penuh keheningan. Pamali jika makan sambil berbicara atau bertengkar.




























































































Jangan lupa kasi ☆
Jangan lupa komen guys
Next
Next
Next
👉👉👉👉

Jumlah kata : 911 kata :)

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang