Kehancuran Tamy

3.7K 121 1
                                    

Hari ini Zanna pergi ke sekolah sendiri, ia menolak ajakan Denzel untuk berangkat bersama dengan alasan Zanna rindu mobil kesayangannya itu. Sangat simpel bukan?

Zanna turun dari mobil kesayangannya dengan rambut yang biarkan terbawa angin, dari arah koridor Zanna sudah melihat banyak siswa/siswi yang berkerumun dekat mading sekolah.

Iiiih gak nyangka yaa

Kasian banget

Mungkin itu karma kali ya

Jijik banget sumpah

Mau muntah gue

Karena rasa penasaran yang besar, Zann melangkahkan kakinya ke arah kerumunan siswa/siswi dimading. Ada yang gibah didepan mading, ada yang memfoto sebuah tempelan dimading, mungkin itu yang menjadi buah bibir pagi ini?

"Permisi, gue mau liat dong" kata Zanna sopan saat berdiri dibelakang kerumunan.

Perlahan satu-sati siswa/siswi mulai bergesar posisi merekan, yanh awalnya menutupi mading kini sudah berdiri di samping untuk memberikan cela pada Zanna.

"Thankyou" kata Zanna lalu memfokuskan pandangannya pada tempelan dimading.

Tamy, siswi populer di SMA Harapan ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh tak bernyawa dengan sekujur tubuh penuh luka dan kulit tubuh yang terkelupas, diperkirakan Tamy meninggal karena disiram air panas. Tapi polisi sampai saat ini tidak menemukan jejak pelaku.

Permainan selesai - batin Zanna sambil tersenyum mengejek.

Zanna membalikkan tubuhnya, ia merubah raut wajahnya menjadi biasa-biasa saja dan kembali melanjutkan lanhkahnya ke arah kelas. Tapi di tengah jalan seseorang datang dan merangkulnya.

"Gimana sayang?" Tanya Denzel, yap orang itu adalah Denzel.

"Aku kira apaan tadi ramai-ramai. Ternyata itu toh" jawab Zanna dengan sebelah tangan memegang jari-jari Denzel di pundakkanya.

Drettt drett

Bunyi ponsel Denzel, pertanda ada panggilan masuk dan yap betul sekali panggilan itu berasal dari Ayahnya Denzel - Brian.

"Gimana Boy?" Tanya Brian di sebrang sana.

"Pertunjukkan yang luar biasa Ayah" jawab Denzel sambil tersenyum mengejek.

"Bagaiman dengan kondisi anak gadisku?"

"Baik, bahkan sangat baik jika bersamaku"

"Dasar anak bucin, sudah ya gue mau kerja"

"Yang rajin ya, biar makin kaya. Ingat istri anak"

"Kurang ajar kam-"

Tut

Denzel mematikan panggilan tersebut padahal ayahnya belum menyeleasikan pembicaraan, sungguh Denzel sangat kurang ajar wkwk.

"Kamu, ayah belum selesai bicara juga" kata Zanna ternyata keduanya sudah sampai dikelas Zanna.

"Biarin aja, biar fokus kerja tuh orang tua"

"Durhaka loh kalau gituu" Zanna menyubit pinggang Denzel sedikit keras.

"Awhhh sakit yang, main nyubit aja nih sekali-kali di elusib kek apa kek" gerutu Denzel

"Modus lo kardus" setelah itu Zanna masuk meninggalkan Denzel yang sedang mengusap bekas cubitan Zanna.

Untung sayang, kalau gak udah gue buang ke amazon - batin Denzel

Zanna masuk ke dalam kelasnya, ternyata pembicaraan mengenai Tamy yang mati mengenaskan bukan hanya disepanjang koridor tetapi didalam kelas Zanna juga masih berlangsung.

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang