Sesuatu yang berbeda

5.8K 210 4
                                    

"Cara lo kampungan tau gak?"
- Zanna -

🌼

Waktu sudah menunjukkan pukul 20.30, Denzel baru saja memberhentikan mobilnya di depan pagar rumah Zanna, di dalam pagar terlihat deretan mobil ayah Zanna dan mobil Zanna.

"Makasih ya Zel, mau mampir?" Kata Zanna.

"Em-" belum sempat menjawab dering ponsel Denzel berbunyi.

Drett
Drettt

"Hallo?"

"......."

"Di jalan."

"........"

"Zanna."

"........"

"Hm."

Begitulah kata-kata Denzel dengan orang di sebrang sana. Zanna jadi bingung kenapa namanya di bawa-bawa emang siapa orang itu? Setelah itu sambungan terputus.

"Siapa Zel?" Tanya Zanna penasaran.

"Si Tamy." Jawaban Denzel membuat Zanna tercangang.

"Tamy pacar lo? Dingin banget gila, kasian anak orang."

"Biarin yang penting gak dingin sama kamu." Denzel mulai aksi menggoda Zanna.

"Zel, please jangan aneh-aneh. Ada Tamy saat ini." Kata Zanna dengan lirih.

"Zanna dengerin aku, aku mau deket sama kamu jadi jangan larang aku untuk kembali deket sama kamu." Ucap Denzel terdengar dingin.

"Tapi Zel-"

"Please, mau ya?"

Zanna melihat Denzel yang memintanya dengan nada memohon dan suara memelas. Kali ini Zanna mau egois sama Denzel, biarin Denzel deketin Zanna lagi walaupun terdengar jahat tapi Zanna rindu kedekatannya bersama Denzel dulu.

Dengan yakin Zanna menganggukkan kepala.

"Makasih Na, love you."

"Iya."

"Jawab dong!" Rengek Denzel yang terkesan manja di hadapan Zanna.

"Iiihh manjanya." Zanna mencubit gemas pipi Denzel.

"Biarin, kangen tau" kata Denzel dengan manjanya.

Setelah aksi manja-manjaan bersama Zanna di mobil tadi, Denzel sudah melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Zanna dengan perasaan campur aduk antara seneng, bahagia, pokoknya semuanya di rasain Denzel saat ini.

__________

Hari ini Zanna ke sekolah di anter oleh Ayahnya katanya biar searah dan Zanna juga sedang malas buat nyetir sendiri.

"Yaudah Bun, Zanna pamit dulu."

"Sayang, aku berangkat ya."

Kata Ayah dan Zanna berpamitan pada sang Bunda.

"Iya hati-hati ya. Love you." Jawab Bunda.

"Love you too Bunda." Kata Ayah dan Anak itu serempak bersamaan.

Selepas itu keduanya berjalan menuju sekolah Zanna, seringkali keduanya bercanda bahkan berbicara perihal perusahaan orangtua Zanna. Tanpa sadar keduanya sudah sampai di SMA Harapan.

"Makasih Yah, hati-hati ya Zanna masuk dulu."

"Iya sayang."

Setelah itu Ayah Zanna melajukan mobilnya meninggalakan Zanna yang masih berdiri dan memandang mobil sang Ayah hingga hilang di persimpangan depan sana.

"Eet tunggu. Gue mau ngomong."

Saat Zanna masuk ke dalam pagar sekolah, ia di cegat oleh Tamy dan dayangannya. Berdandan seperi cabe dengan rambu warna dan make up yang tebal jangan lupa baju seragam ketatnya.

"Apa?" Tanya Zanna cuek.

"Gue peringatin sama lo jangan deket-deket sama Denzel, dia pacar gue ingat itu." Tamy berkata sambil menujuk ke arah wajah Zanna.

"Hahaha lucu banget sih lo, urus pacar lo dia yang deketin gue, bukan gue yang deketin dia. Dan ingat sekarang gak jaman labrak-labrakan kayak gini, kampungan tau gak kalau bisa langsung bakuhantam. Gaya lo gak elite."

Skakmat

Kata Zanna membuat Tamy dan dayangannya diam tak berkutik. Emang Zanna itu kadang diam tapi dia menyiapkan kata-kata yang membuat telinga orang panas bila di dengar.

Setelah mengatakan itu Zanna berjalan dengan angkuh meninggalkan Tamy yang memandang Zanna dengan tatapan permusuhannya.

"Sialan lo Zanna, liat aja." Gumam Tamy dengan senyum jahatnya.

"Udah Tamy, mending kita dandan." Kata Lucy teman Tamy yang sedikit lemot tapi sering di manfaatkan oleh Tamy.

"Diam." Tamy berjalan meninggalkan Lucy yang memandang heran dengan tingkah Tamy.

Aneh banget - batin Lucy

Berbeda dengan kebingungan Lucy di pagar sekolah, kini Zanna sudah masuk ke dalam kelasnya tapi ada sesuatu yang janggal, ada seseorang yang duduk di mejanya dan membelakangi pintu sehingga Zanna tidak mengetahui siapa orang itu.

"Permisi gue mau duduk." Kata Zanna sopan pada seseorang tersebut.

"Good morning." Sapa orang tersebut sambil mengacak rambut Zanna.

"Yaampun gue kira siapa, rambut gue berantakan Denzel." Rengek Zanna melihat rambutnya berantakan.

"Sini-sini aku benerin." Denzel dengan telaten merapikan rambut Zanna.

"Cieeeee perasaan challengenya udah selesai kemaren deh." Goda Alexa pada Zanna dan Denzel.

"Kayaknya makin lengket aja." Tambah Sandra mendukung Alexa untuk menggoda Zanna.

"Apan sih, enggak ya." Zanna melototkan matanya pada dua sahabat anenhnya itu.

"Serem Na kalo lo gitu Hahaha." Kata Alexa di akhiri dengan tawa ngakaknya.

"Sialan Alexa." Umpat Zanna saat Alexa sudah kembali ke bangkunya.

"Jangan ngumpat loh, gak baik." Siapa lagi kalau bukan Denzel.

"Kesel tau gak."

"Iya. Yaudah aku balik dulu ya, kamu yang rajin belajarnya. Jangan rindu aku loh." Bisik Denzel membuat jantung Zanna seperti sedang party di dalam.

Sialan baper gue - batin Zanna sambil senyum-senyum sendiri.





























Mau bilang apa Sama :

1. Zanna

2. Denzel

3. Tamy

4. Lucy

5. Alexa

6. Sandra

Jadi aku mau nanya kalian milih team siapa nih?

Zanna & Denzel ?

Tamy & Denzel ?


Jangan lupa kasi ☆
Jangan lupa komen guys
Next
Next
Next
👉👉👉👉

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang