Perihal Telpon

4.6K 171 10
                                    

Zanna cukup lelah hari ini, setelah mengerjakan tugas dan menyiapkan perlengkapan untuk besok. Zanna sudah berbaring santai di kasur king sizenya. Tiba-tiba ada notif masuk ke ponselnya.

Denzel🐽

Zanna
21.00

??
21.04

Cuek banget, kenapa sih Na?
21.04

Gak
21.05

Denzel mengirim voice note
"Kenapa sayang?" Tapi perkataan Denzel pada VN tidak terdengar jelas, membuat Zanna bingung sendiri

Yang jls, gk dngr
21.06

Yaudah telpon aja
21.06

G, VN aja
21.06

Gak mau
21.06

Denzel is calling you

VN, gue g suka telpon
21.08

Aku gak tau, VN teken yang mana Zanna
Telpon aja knp sih?
21.08

Tapi gue g suka
21.09

Tapi aku suka, kan selera kita beda-beda
21.09

Yaudah
21.10

Knp minta Voice note? Kenapa gak minta pap aja?
21.10

Apaan sih
21.11

Hahahaha
21.11

DENZEL!!!!
21.12

Panik gak?
Panik lah masa enggak? Hahaha
21.12

Anda telah memblokir kontak ini

___________

Pagi ini Denzel sudah semangat sekali untuk pergi ke sekolah, jarang-jarang Denzel semangat seperti ini. Semenjak kehadiran Zanna disekolah ini membuat kadar kerajinan Denzel berubah drastis, pengaruh Zanna sangat besar untuk Denzel.

Kedua teman Denzel juga sempat heran, biasanya mereka akan bolos dan ngerokok digudang belakang sekolah lah sekarang malah dipaksa mengikuti pelajaran.

Sedikit informasi bahwa mereka bertiga menempati kelas IPS dan mereka sangat membenci pelajaran Sejarah, menurut mereka sangat membosankan apalagi gurunya killer, tapi sekarang Denzel rajin masuk dikelas Sejarah sampai membuat teman sekelas dan guru tersebut heran seperti sekarang ini.

"Selamat pagi Buk." Kata Farhan yang berdiri didepan pintu.

Di belakang Farhan sudah ada Denzel dan Rafael, masih sama tampang badboynya belum berubah. Baju dikeluarkan, rambut acak-acakan tapi itu membuat kadar ketampanan mereka bertambah.

"Selamat pag- eh tumben sekali ya." Guru itu sempat kaget dengan kehadiran ketiganya didepan pintu. Semua siswa/siswi menatap heran pada ketiganya.

"Boleh masuk?" Tanya Denzel masih dengan nada dinginnya.

"Tolong dimasukin bajunya." Perintah Bu Ani dengan nada tegas.

"Yaelah bu, ini tuh namanya gaul." Kata Farhan sambil menaik turunkan alisnya.

"Denzel, Rafa rapikan seragam dan kamu Farhan keluar bersihkan toilet."

"Yah kok git-"

Belum selesai membantah, ucapan Farhan terpotong akibat ketukan yang berasal dari suara pintu. Sontak semua pasang mata teralihkan pada sosok gadis disana.

"Permisi Bu." Kata Zanna dengan nada pelan dan sedikit malu.

Yap gadis itu adalah Zanna, Zanna datang dengan membawa satu map berwarna biru yang dapat dilihat sedikit tebal.

"Iya, ada apa Zanna?" Tanya Bu Ani.

"Ini saya mau ngasih Map dari Pak Frans." Jawab Zanna dengan sedikit gugup.

Bagaimana tidak gugup? Sedari tadi ada sepasang mata yang terus menatap Zanna seolah-olah Zanna adalah mangsa berikutnya. Orang itu adalah Denzel. Sang predator hahaha.

"Oh baik makasih Zanna, kamu boleh kembali."

Zanna hanya menganguk atas ucapan Bu Ani, saat ingin berbalik langkahnya terhenti karena ucapan Bu Ani lagi.

"Zanna tolong awasi Denzel dan Rafa depan kelas, awasi mereka sampai seragam mereka rapih baru boleh masuk ke kelas." Begitu perintah Bu Ani.

"Iya Bu."

Zanna keluar terlebih dahulu lalu diikuti oleh Denzel dan Rafa. Yang bertanya dimana Farhan, lelaki itu sudah keluar kelas mungkin sudah sampai ditoilet kah? Wkwkw.

Sampai diluar kelas, Zanna menatap keduanya secara bergantian sedangkan keduanya balik menatap Zanna, bedanya Denzel menatap dengan salah tingkah sedangkan Rafa menatap Zanna dengan tatapan datar andalannya.

"Masukin bajunya!" Titah Zanna dengan nada datarnya.

Jujur Zanna masih kesal soal semalam dengan segala keanehan Denzel padanya.

"Iya sayang bentar ya." Jawab Denzel dengan nada yang dibuat manja.

"Hufft." Sedangkan Rafa hanya mendengus kesal dengan kebucinan Denzel.

"Cepet!" Zanna tidak menghiraukan ucapan Denzel.

Untuk apa dia menghiraukan ucapan lelaki itu bahkan tadi malam Zanna dibuat sangat kesal akibat ulah Denzel.

Marah nih kayaknya - batin Denzel.

Setelah itu keduanya sudah rapi dengan seragam dimasukkan dan dasi yang sudah tertata rapih, tapi ada sesuatu yang kurang pada diri Zanna membuat ia geram.

"Rambutnya dibenerin Denzel." Kata Zanna sambil posisi tangan sedang merapikan anak rambut Denzel

"Rapiin ya." Kata Denzel sambil menaik turunkan alisnya.

Zanna sibuk merapikan rambut Denzel yang berantakan tanpa disadari posisi keduanya sangat dekat apalagi tubuh Zanna tidak terlalu tinggi hingga Denzel harua sedikit membungkuk.

"Kebucinan apalagi ini." Gumam Rafa tapi masih didengar oleh keduanya.

"Nah udah, sana balik." Usir Zanna pada keduanya.

Cup

Sebelum berlalu Denzel sempat mencuri ciuman singkat dipipi Zanna sebelum melihat Zanna mengamuk lebih baik ia lari.

"DENZEL" Tereak Zanna yang sangat menggelegar di sepanjang koridor IPS.

"Zanna ada apa ini?." Tanya Bu Susan yang keluar dari salah satu kelas.

"Eh maap bu, saya permisi dulu."

Buru-buru Zanna kembali ke kelasnya dari pada berlama-lama disini ujung-ujungnya dihukum pula.

Sialan si Denzel - Batin Zanna.

Tanpa ada yang sadari pipi Zanna sudah bersemu merah akibat kelakuan Denzel yang sangat berakibat fatal pada jantung Zanna.

"Lo bermain-main sama gue Zanna." Kata seseorang yang berdiri tak jauh dari Zanna berada.















































































Kira-kira siapa orang yang berdiri tak jauh dari Zanna?

Komen disini!!!!

Jangan lupa kasi ☆
Jangan lupa komen guys
Next
Next
Next
👉👉👉👉

Jumlah kata : 791 kata :)

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang