Meet Again II

7.8K 311 3
                                    

Setelah kejadian di toilet, Zanna buru-buru keluar dari sana ia takut ada yang memergoki mereka lalu berpikir yang tidak-tidak.

Zanna kembali ke kantin dengan keadaan perasaan campur aduk antara bahagia dan sedih. Bahagia karena sudah kembali bertemu Denzel dan sedih karena sudah ada penggantinya di hati Denzel yaitu Tamy, pacar Denzel.

"Lama banget Na?" Tanya Alexa pada Zanna.

Mati gue - batin Zanna

"Em-m itu tadi ramai, iya ramai." Zanna mulai gugup dengan pertanyaan Alexa.

"Namanya juga pas istirahat pasti ramai lah." Jawaban Sandra cukup menolong kegugupan Zanna.

"Mending pada makan. Keburu dingin." Kata Farhan yang duduk di sebelah Rafa.

Ngomong-ngomong soal Denzel, laki-laki itu juga sudah kembali dari toilet. Ia berjala beriringan bersama Zanna tapi tidak banyak yang menyadari.

Yang bertanya dimana keberadaan Tamy, perempuan itu sudah meninggalkan kantin. Entah berjalan kemana mereka tidak tau.

Karena tempat duduk di meja itu pada penuh, terpaksa Zanna duduk di sebelah Denzel, tempat Tamy sebelumnya.

"Mana Tamy?" Tanya Denzel pada mereka.

"Jalan. Gak tau kemana." Itu adalah jawaban Farhan.

Sedikit perkenalan Theora Denzel Wiratama, seorang badboy, mostwanted. Memiliki sifat yang dingin bagaikan es kutub. Denzel sangat cuek, ia tidak akan peduli dengan sekitarnya terkecuali sesuatu yang berkaitan dengan orang yang di sayanginya.

Rafael Atmandhika, mempunyai sifat yang sama persis dengan Denzel. Rafael orangya cuek dan dingin. Ia akan luluh saat bersama Sandra. Awal mula kedekatan Rafael dan Sandra hingga mereka berpacaran adalah karena mereka tetanggaan.

Yang terakhir Farhan Shaquile, orangnya ramah, pencicilan dan tidak terlalu dingin atau biasa saja. Orangnya mudah bergaul dan sangat suka menjaili Alexa. Bahkan banyak yang menjodoh-jodohkan mereka.

Back to topic

Zanna duduk di sebelah Denzel dengan perasaan campur aduk hingga ada sebuah tangan di bawah meja yang menggengam erat tangan Zanna. Zanna berusaha melepas kaitan tangan mereka tapi sangat sulit.

Tangan itu milik Denzel, Denzel menggengam erat tangan Zanna sambil sesekali mengusapnya dengan sayang. Zanna tidak bisa menolak hal itu. Ia juga nyaman berada di posisi saat ini.

"Makan Denzel, jangan aneh-aneh." Bisik Zanna sangat pelan di telingan Denzel.

"Iya sayang."

Blush

Pipi Zana sudah bersemu merah, ia sangat gugup plus salah tingkah karena di panggil sayang oleh Denzel. Zanna rindu panggilan itu, Sangat rindu.

"Eh jalan-jalan yuk?" Ajak Sandra pada mereka.

"Emang mau jalan kemana?" Tanya Zanna yang tangannya masih di elus-elus oleh Denzel di bawah meja.

"Ke Aquarium & Safari aja?" Usul Alexa pada mereka.

"Yang cowok-cowok gimana?" Tanya Sandra.

"Ngikut aja." Jawab ketiganya serempak

"Pas banget, besok kan libur gimana kalo besok aja jalannya?"

"Gue mana-mana aja." Jawab Zanna sambil tersenyum.

"Yaudah ngumpul di rumah Alexa aja." Usul Sandra.

"Besok Rafa kan jemput Sandra, nah Zanna maunya gimana?" Tanya Farhan.

"E-m gue-"

"Zanna biar sama gue." Perkataan itu keluar dari mulut Denzel.

Zanna hanya diam, ia tidak tau mau memberikan respon apa, ia juga takut salah menjawab.

"Tumben banget lo mau ladenin cewek, biasanya cuman si Tamy doang."

"Hm." Gumam Denzel supaya pembicaraan selesai.

Setelah mereka sudah selesai makan, Zanna dan teman-tenannya akan beranjak ke kelas namun genggaman tangan Denzel belum juga terlepas.

Zanna melototkan matanya ke arah Denzel sebagai ancaman untuk melepas kaitan tangan mereka. Namun yang Denzel lakukan adalah sengaja menjatuhkan pulpennya kemudian mengecup tangan Zanna dengan sayang.

Cup

"Apaan sih?" Reflek Zanna berteriak seperti itu membuat mereka bingung dengan sikap Zanna.

"Kenapa Na?" Tanya Farhan

"Eh enggak, kaki gue kejepit kursi." Alasan Zanna tentu itu hanyalah kebohongan.

"Hati-hati Na." Kata Alexa

"Iya hehe gak sengaja kejedot kursi."

Ada yang aneh sama Zanna dan Denzel - batin seseorang di meja tersebut.

"Yaudah ayok jalan." Zanna menggengam tangan Alexa untuk segera pergi dari sana.

Setelah kepergian ketiganya, hanya tersisa Denzel dkk, mereka berniat untuk bolos hari ini. Tempat andalan mereka adalah gudang sekolah yang jarang di datangi oleh siapapun.

"Lo ada hubungan apa sama Zanna Zel?" Tanya Rafa yang sedari tadi bergulat dengan pikirannya.

Akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulut Rafa setelah ia pendam selama perjalanan dari kantin menuju gudang belakang.

"Zanna mantan gue." Jawab Denzel dengan tenang.

"Pantasan lo berdua beda banget, apalagi pas Zanna ke toilet lo juga jalan, apa jangan-jangan-" belum selesai mengucapkan kalimatnya Denzel sudah memotongnya dahulu.

"Iya gue ngikutin dia ke toilet."

"Jangan aneh-aneh Zel." Kata Rafa mengingati Denzel.

"Gue tau."

"Tapi gimana sama Tamy?" Tanya Farhan.

"Biar jadi urusan gue. Yang penting Zanna udah kembali." Kata Denzel sambil tersenyum menatap langit-langit gudang.

Keduanya hanya menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti. Mereka juga tidak bisa menghalangi apa yang akan di lakukan Denzel karena kedepannya Denzel yang akan menjalani, mereka hanya bisa memberi saran, masing-masing orang mempunyai jalannya tersendiri.














































Jangan lupa kasi ☆
Jangan lupa komen guys
Next
Next
Next
👉👉👉👉

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang