Kebiasaan

2.5K 70 0
                                    

Pagi ini Zanna kembali melakukan aktifitasnya seperti biasa yaitu pergi ke sekolah. Bedanya hari ini Zanna pergi ke sekolah bersama supir pribadi di rumahnya.

Selesai sarapan bersama, Zanna berpamitan pada kedua orang tuanya, ia tidak enak apabila supirnya menunggu terlalu lama.

"Yah, Bun, Zanna pamit dulu ya" kata Zanna pada kedua orang tuanya.

"Hati-hati ya sayang, belajar yang bener" kata Bunda sambil menerima salaman dari Zanna.

"Iya Bun" jawab Zanna kemudian beralih menyalimi ayahnya.

"Hati-hati ya sayang" ucap Ayah sambil mengusap kepala Zanna.

"Bye bye" treak Zanna lalu ngacir keluar rumah.

Lama perjalanan akhirnya mobil yang di tumpangi oleh Zanna sampai di depan gerbang sekolah.

"Makasih ya Pak, hati-hati di jalan" kata Zanna pada supirnya.

"Iya Non" kata supirnya setelah itu Zanna keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.

Zanna melihat sekeliling sekolah yang masih lumayan sepi karena jam baru menunjukkan pukul 06.20 otomatis belum terlalu ramai.

"Hai" kata seseorang yang sudah mensejajarkan langkahnya dengan Zanna.

"Ngapain?" Tanya Zanna dengan sedikit menoleh ke sebelah melihat siapa orang itu.

"Ya mau nemuin masa depan lah, mau ngapain lagi"

"Rese banget sihh" Zanna menyubit pinggang orang itu.

"Awhhh sakit yang" orang itu mengusap pinggang bekas cubitan Zanna tadi dengan tangannya.

Zanna tidak memperdulikan ringgisan Denzel, gadis itu melihat jam di pergelangan tangannya kemudian mencekel tangan Denzel.

"Wait wait" tahan Zanna saat Denzel akan melewatinya.

"Kenapa sayangku?" Tanya Denzel dengan nada di imut-imutkan.

"Gak usah gitu gak cocok"

"Yang ah kamu mah-"

"Aku mau nanya, Laura dan temen-temennya kemana?" Tanya Zanna mengabaikan rengekkan Denzel.

Pertanyaan Zanna barusan hanya di jawab dengan mengedikkan bahunya sebagai tanda tidak tau, jelas itu hanya kebohongan belaka.

"Aku nanya loh, kamu tau kan aku gak suka orang bohong" ucapan Zanna terdengar seperti ancaman.

"Emm, sebenarnya-"

"Sebenarnya apa?"

"Bentar dulu sayang ini belum habis ucapannya udah di potong aja"

"Hahaha yaudah apa?"

"Sebenarnya setelah masalah itu Ayah nyekap mereka di gudang belakang rumah aku selain itu Ayah juga ngasih sedikit pelajaran buat mereka dan yang terakhir Ayah kirim mereka ke luar negeri" jawab Denzel dengan sedikit nada ketakutan.

Zanna mendengar penuturan Denzel dengan mengangguk-anggukkan kepala sebagai tanda kepahaman.

"Bener Ayah yang nyekap mereka? Bukan kamu yang nyuruh?" Tanya Zanna dengan tampang mencurigakan.

"Hehehe aku yang nyuruh, tapi kamu jangan marah ya? Aku lakiun ini karna aku sayang sama kamu, aku gak mau ada yang nyakitin kamu lagi. Jangan marah ya?"

"Yang mau marah siapa? Kan aku cuman nanya loh"

"Aku takutnya kamu marah, apalagi aku lakuin ini tanpa sepengetahuan kamu lagi"

BACK TO YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang