Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
Sepertinya pagi ini mereka tidak bisa membuat rencana, karena kegiatannya cukup padat, terlebih Pak Abdullah si guru yang bertugas sebagai ketua study tour mengancam akan memberikan nilai minus jika mereka ketahuan berbohong, ditambah ada seorang Kakak pembimbing yang berasal dari desa Singokembang ini.
"Nah anak-anak perkenalkan ini adalah Kakak pembimbing yang akan membimbing kelompok matahari selama kita di sini," ujar Pak Abdullah sembari memperkenalkan seorang remaja yang berdiri di sebelahnya.
Kelompok matahari adalah kelompok kedua, sedangkan kelompok bulan adalah kelompok pertama. Seperti ini, kelas IPA ada 2 kelas begitu pun dengan IPS, jadi karena Pak Abdullah ini cinta kedamaian dia berinisiatif mencampur IPA 1 dengan IPS 2 serta IPA 2 dengan IPS 1. Lagian satu kelas muridnya cuma 20 orang jadi jika dua kelas digabung hanya terdapat 40 orang, so tidak terlalu banyak.
"Ah baiklah perkenalkan nama Kakak Janan Abimanyu, kalian bisa panggil Kakak dengan Kak Janan dan untuk kelompok matahari, mohon kerjasamanya," ujar Janan sembari mengenalkan diri, tapi dirinya malah terfokus pada enam orang yang asik berdebat dan tidak mendengarkan, Janan hanya tersenyum tipis.
"Nah kelompok matahari kalian bisa melakukan tour bersama Kakak pembimbing kalian ini, turutin semua perkataannya, jika kalian tidak menurut saya akan kasih nilai minus serta pulang dari sini, kalian saya hukum," tegas Pak Abdullah.
"Sst...Vis, kayanya kita tunda dulu deh, gak mungkin kita lakuin pas lagi ngelakuin kegiatan kaya gini," bisik Naresh ke Jarvis yang berada di sampingnya.
"Hooh, lihat kelompok kita aja sampe dibimbing sama anak desa ini," timpal Mahen yang ikutan berbisik.
"Gimana kalo nanti malem aja?" usul Cleo bertanya.
"Lo tuh, ya mbok pinter dikit kenapa," celetuk Eza sambil merangkul Cleo posesif, tapi jatuhnya malah kecekek.
"Wah boleh tuh!" Naresh langsung melotot saat dengar semangatnya Reyhan. Ini anak tumbenan semangat empat lima.
"Aww anj-astagfirullah a'a Nana bersoda banget," adu Reyhan mendramatisir yang membuat Jarvis memukul kepala Reyhan.
"Gak usah lebay." Jarvis menghela napas, dia tidak boleh gegabah. "Yaudah selesai kegiatan kita pikiran lagi," ujarnya.
"Nah bener tuh! Dah daripada ribut mending kita jalan lagi aja," final Eza setuju.
Janan mengajak mereka ke bagian timur dan utara desa karena kelompok bulan menuju barat dan selatan desa, dari pengamatan Eza, Janan ini ahli dalam menjelaskan sesuatu secara rinci dan nyaman banget di dengernya.
"Jadi apakah ada yang mau ditanya?" tanya Janan saat mereka sudah sampai di pemberhentian terakhir jangan lupakan senyuman manisnya. Bersyukurlah SMA 8 BINTANG adalah cabang sekolah dari SMA ANGKASA yang hanya menampung murid lelaki saja, sedangkan murid perempuannya berada di cabang sekolah lain ,kalau tidak mungkin siswa laki-laki akan kewalahan menenangkan murid perempuan yang pingsan berjamaah karena melihat Janan.