•
•
•
Setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Bagas, sontak saja Janan dan keempat temannya berlari menghampiri di mana Juan berada, yang tak lain dan tak bukan adalah bukit belakang. Yang membuat mereka takut adalah katana yang di pajang di rumah Bian menghilang, pasti pelakunya adalah Juan.
"Ini yakin Juan ada di sini?" tanya Eren di belakang Janan.
Mereka berlima menyusuri bukit, berjalan di jalan setapak di mana di samping sisi kanan dan kiri jalannya, bahkan memenuhi sepanjang jalan terdapat bunga poppy berwarna putih dan kuning.
"Menurut kalian apa yang membuat desa ini banyak diminati oleh pengunjung dari luar?" Pertanyaan tiba-tiba dari Hema membuat keempat temannya bingung.
"Bukannya karena desa kita di penuhi oleh bunga yang indah?" seru Bagas bertanya.
"Aku tidak yakin jika hanya itu, lagipula jika benar pasti ada bermacam-macam jenis bunga yang terdapat di desa ini, tapi pada kenyataannya desa kita hanya memiliki satu jenis bunga saja," kata Hema sambil menggeleng pelan.
"Memangnya itu ada kaitannya dengan apa yang sedang kita kerjakan sekarang?" tanya Janan tanpa menoleh ke belakang, karena posisinya dia berada di paling depan.
"Apakah kalian pernah berpikir hal yang sama denganku?" tanya Bian sambil mencoba memikirkan sesuatu.
"Jika itu tentang hal makanan, maaf kita tidak satu pemikiran," balas Bagas yang berada di belakang Bian.
"Bukan itu."
"Biar ku tebak, apakah tentang aturan yang sering kamu bilang mitos? " tanya Eren sambil menerka-nerka.
"Iya, terkadang aku berpikir kalau sejarah berdirinya desa Singokembang itu seperti diubah, gini logikanya aja, jika kata Singo diambil dari nama Raja dan kata kembang diambil dari paras sang ratu, lalu desa baik-baik saja sejak didirikan hingga sekarang, lalu bagaimana aturan itu muncul?" tanya Bian menjelaskan yang membuat Janan berhenti mendadak sehingga Eren yang berada di belakangnya menabrak punggung Janan dan mengakibatkan dirinya oleng, untung Eren segera menahannya.
"Ada apa?" tanya Bagas penasaran.
Bukannya menjawab, Janan malah balik bertanya. "Sekarang aku tanya padamu, Bian. Apa yang bisa di rasa, tapi tidak bisa disentuh?" tanyanya balik.
Bukan hanya Bian saja, tetapi ketiga temannya ikut mengeryitkan alis.
"Emm jika aku benar jawabannya suara, karena suara bisa dirasakan saat indera pendengar memainkan fungsinya, bahkan saat kamu mendengar suara itu bisa mempengaruhi pikiranmu dan suara tidak bisa sentuh tapi dimainkan," jawab Eren seadanya.
"Kamu benar dan suara itu datang lagi."
•Reyhan akhirnya terbangun setelah dibangunin sama Harvis, padahal posisi mereka sedang main bunuh-bunuhan. Karena di depan matanya banyak darah, banyak yang ingin membunuh temannya, akhirnya jiwa psikopat Reyhan meronta keluar, terlebih saat ada seorang pemuda asing yang dengan santai sekaligus sadis membunuh para musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
404! Not Found
غموض / إثارةFeat. NCT Dream Jarvis : "Dek dipanggil Bunda, tuh di suruh bangunin yang lain." Harvis : "Bunda nyuruh gue atau lo-nya aja yang males?" Naresh : " Anjir Reyhan tidur ilernya berlimpah!!" Reyhan : "Ini tuh mahakarya!" Mahen : "Maharkarya endasmu!" C...