📌Vote and coment, okey?
•
•
•
Keesokan harinya. Naresh sedang menunggu bus di halte. Biasanya dia akan menumpang dengan si kembar. Namun, karena kondisi tidak memungkinkan, mau tak mau hari ini dia harus naik bus. Saat sedang menunggu, sebuah motor sport hitam berhenti di depannya. Si pengendara membuka helm full face -nya.
"Na. Bareng gue aja ayo." Naresh mengangguk dan dengan senang hati langsung menaiki motor sport itu.
"Tumben banget lo lewat sini?" Naresh bertanya dengan wajah tepat di samping si pengendara.
"Hah?!" Namun, respon si pengendara hanya seperti itu.
"Tumben lo lewat sini?" ulang Naresh bertanya. Namun, responnya tetap sama. Emang benar kata orang-orang, kalau naik motor itu bisa budeg seketika.
Motor terus melaju, Naresh langsung mengernyit saat si pengendara itu berbelok ke kiri dan berhenti di depan sebuah rumah berpagar.
"Rey. Kita mau ngapain ke rumahnya Cleo? Mau tarik tiga, kah?" Si pengendara—Reyhan langsung menatap Naresh datar.
"Ya kali, Na. Terus si Cleo kita seret gitu?" balas Reyhan kesal. Kemudian, keduanya berjalan menuju rumah Cleo dan mengetuk pintu rumah itu.
"Gue mau ngambil surat sakitnya Cleo. Katanya dia lagi sakit. Katanya, sih demam." Reyhan melanjutkan ucapannya dan menunggu si pemilik rumah membuka pintu.
Tak lama, pintu rumah terbuka. Menampilkan wajah Cleo yang begitu pucat dan terlihat tak bertenaga, bahkan anak itu masih memakai piyama dengan double jaket tebal. Mata yang memerah dan hidung yang juga ikut merah.
"Makasih, Ya, Rey udah mau dateng ambil surat gue." Kepala Reyhan mengangguk, tangannya mengambil sebuah surat yang disodorkan oleh Cleo.
"Perasaan kemaren lo masih semangat 45 waktu ngabisin 6 cup eskrim sendirian. Sekarang kaya orang mau mati aja." Cleo merengut mendengar celetukan Naresh.
"Lagian Reyhan nyuruh gue beli eskrim banyak, tapi ujungnya gue yang makan," balas Cleo tak terima.
"Kayanya bukan karena eskrim, deh lo sakitnya. Soalnya gak biasanya lo sakit karena cuma makan eskrim." Cleo mengangguk mendengar perkataan Reyhan.
"Emang. Ini semua karena hantu yang ada di taman bermain depan sana. Tadi malam waktu gue pulang dari rumah sakit, tiba-tiba aja motor gue mogok. Pas banget di depan taman bermain itu, mana gak ada lampunya lagi. Terus gue kaya ngeliat ada bayangan hitam lagi keliaran di area taman itu, terus ada suara meledak kaya bom. Karena gue kaget, gue jadi sakit." Mendengar penjelasan dari Cleo membuat Reyhan dan Naresh mengangguk paham.
"Gue kesel, sih sebenernya, tapi ada sesuatu yang ganjal di hati gue." Naresh mengernyit, apa yang mengganjal di hati Cleo?
Melihat kebingungan kedua temannya, Cleo mulai menceritakan semuanya. "Pasti Eza udah bilang ke kalian kalau Ayahnya lagi dapat tugas buat nanganin kasus kematian anak kecil yang keracunan di taman bermain itu, kan? Nah sampai sekarang belum ada kabar terbaru. Taman bermainnya juga ditutup sama garis polisi, tapi...kedai eskrim yang jaraknya 2 meter dari taman bermain tetap jualan," ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
404! Not Found
Mystery / ThrillerFeat. NCT Dream Jarvis : "Dek dipanggil Bunda, tuh di suruh bangunin yang lain." Harvis : "Bunda nyuruh gue atau lo-nya aja yang males?" Naresh : " Anjir Reyhan tidur ilernya berlimpah!!" Reyhan : "Ini tuh mahakarya!" Mahen : "Maharkarya endasmu!" C...