📌vote and coment, okey?
📌ada yang nungguin?
📌kalo semisal ini jadi novel, ada yang berminat gak?
📌think about theory!
•
•
•
•
Eza itu tidak pernah sekali pun melihat Cleo seperti ini. Biasanya jika trauma anak itu kambuh, Cleo hanya akan berdiam diri atau mengganggunya dengan ejekan yang menyebal, tapi sekarang temannya itu hampir seperti Jarvis ketika kehilangan kembarannya. Tatapan mata itu kehilangan binar cerianya. Bibirnya terus mengatup rapat enggan berbicara.“Yo. Makan dulu, yuk. Lo belum makan dari tadi. Dokter bilang kalau lo makan, lo bisa cepet pulang. Lo benci rumah sakit, kan?”
Mungkin ini sudah kali ketujuh Eza membujuk Cleo untuk makan setelah 2 jam anak itu sadar, tapi nyatanya Cleo hanya berbaring dan menatap langit-langit ruangan dengan pandangan kosong. Eza membuang wajahnya ke samping, matanya memejam, dia tak sanggup melihat Cleo dalam keadaan seperti ini.
“Kemarin Jarvis, sekarang Cleo?”
Bersamaan dengan itu, pintu ruangan terbuka. Reyhan dan Naresh yang melangkah masuk sembari membawa kresek di tangan mereka. Naresh mendekati Eza dan melihat sahabatnya itu menggeleng. Eza tak habis pikir, bisa-bisanya Reyhan berjalan santai terpincang dan menggeret tiang infusnya.
“Cleo belum mau ngerespon?” tanyanya pada Eza.
“Belum, Na. gue takut banget kalau dia hilang ingatan.” Eza kembali melihat pada Cleo yang masih bertahan dengan posisinya.
“Itu si Reyhan kenapa gak pakai kursi roda?” tanyanya pada Naresh.
“Lo kenal dia bukan sehari dua hari, Za.” Eza mendengarkan jawaban Naresh.
“Lo sendiri gimana? Kaki lo udah gak apa-apa?” Naresh mengangguk dan menggerakkan kakinya sebagai jawaban.
Sedangkan Reyhan hanya membaringkan tubuhnya di atas sofa, bahkan sesekali dia membenarkan selang infus yang mengganggu atau membenarkan cara berbaringnya. Jika bergerak sedikit saja maka tubuhnya akan terasa nyeri.
"Kalo gue pukul Cleo, Kira-kira tuh anak balik ke kenyataan gak?"
Pertanyaan tiba-tiba dari Reyhan membuat Naresh dan Eza sontak mengalihkan pandang ke arahnya. Sahabatnya itu terlihat begitu santai sekali padahal sedang sakit, tapi bukannya seperti orang sakit, Reyhan lebih seperti seorang perusuh yang numpang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
404! Not Found
Mystery / ThrillerFeat. NCT Dream Jarvis : "Dek dipanggil Bunda, tuh di suruh bangunin yang lain." Harvis : "Bunda nyuruh gue atau lo-nya aja yang males?" Naresh : " Anjir Reyhan tidur ilernya berlimpah!!" Reyhan : "Ini tuh mahakarya!" Mahen : "Maharkarya endasmu!" C...