「08: ꜰʟᴀꜱʜʙᴀᴄᴋ~」

199 16 8
                                    

"walaupun matahari sudah tak terlihat dari penglihatan, kamu jangan lupa kalo matahari juga akan kembali hadir. sama seperti kak yeonjun yang kembali hadir dihidup riri."

_________

mereka sudah sampai di lapangan komplek, disini tidak terlalu banyak orang karena langit yang akan berubah menjadi gelap.

kedua sahabat itu duduk di kursi yang sama sembari menatap matahari yang akan terbenam.

jika boleh jujur pharita belum sepenuhnya memaafkan yeonjun, dan sekarang ia ingin mendengar penjelasan yeonjun agar ia dapat memaafkan yeonjun dengan tenang.

kedua tangan si tampan beranjak mengambil kedua tangan si manis untuk ia genggam, sontak si manis terkejut ia menatap si tampan heran.

"riri dengerin alasan kak yeonjun ya. kakak harap riri bisa terima alasan kakak."

kini yeonjun sudah menatap pharita intens.

"i-iya kak jun, riri dengerin alesan kakak."

flashback on,

yeonjun baru saja menyelesaikan pr nya, ia senang sekali hari ini. apalagi nanti sore seperti biasa ia akan menunggu matahari terbenam bersama sang sahabat yang sangat yeonjun sayangi.

yang yeonjun lakukan sekarang hanyalah berguling kesana-kemari diatas kasurnya.

"ck, nunggu jam 5 lama banget sih. gue kan pengen ketemu si manis."

tadinya yeonjun hendak menghampiri langsung rumah sahabatnya itu, tapi kata riri kalo hari senin itu dia suka pergi kerumah oma-nya dan selalu pulang jam 4.

tok

tok

tok


"yeonjun..."

"eh daddy, kenapa dad?"

daddynya yeonjun menghampiri sang anak semata wayangnya itu, ntahlah perasaan yeonjun gak enak. soalnya daddynya itu jarang banget nyamperin yeonjun ke kamar.

"ayo kemasi barangmu sekarang, kita harus tinggal di jepang."








deg!







jelas yeonjun kaget, pikirnya langsung kearah pharita. ia tidak mau meninggalkan sahabatnya. bahkan ia sudah berjanji kepada pharita bahwa hari ini yeonjun ingin mengatakan tentang perasaannya.

"tapi yeonjun gamau pergi dad." ucap yeonjun lirih.

daddynya menatap tajam kearah putra satu satunya itu, "apa karena sahabatmu itu yeonjun?!"

"denger ya, ada bisnis yang harus daddy lakukan disana dan kamu harus jadi pewaris selanjutnya di perusahaan jepang. lagian bukannya kamu sangat menginginkan untuk kuliah di jepang? kau bisa meraih mimpimu jika berkuliah di jepang,"

"...bukankah itu untung bagimu choi yeonjun?"

yeonjun menatap daddynya tak percaya.

"mengapa harus aku yang melanjutkan bisnismu itu, jelas itu bukan keahlianku dad!"

yeonjun hanya tak sengaja mengeluarkan nada tinggi, sungguh ia tak sengaja. ia masih shock harus meninggalkan pharita.

"sekarang kau sudah berani ya berbicara tidak sopan kepada daddymu!"

setelah berbicara seperti itu, tangan daddynya penampar keras pipi kecil yeonjun.

ᴀʙᴏᴜᴛ ʟᴏᴠᴇ •⊰⊹ ᴘʜᴀʀɪᴛᴀ ʏᴇᴏɴᴊᴜɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang