「20: ᴊᴜɴɢʜᴡᴀɴ'ꜱ ᴘʟᴀɴ」

106 6 31
                                    

"jauhin aja penghalangnya."

—————
seorang pria jangkung berambut blonde sudah berdiri tegap sembari membawa bingkisan di depan rumah rami. tuan rumah membukakan pintunya.

"loh nak junghwan, ayo masuk." junghwan tersenyum,

"makasi tante wendy."

"tumben banget jung kamu kesini ga sama kakakmu."

"beliau masih dirumah sakit tan, hari ini pasiennya lumayan banyak."

"begitu ternyata, yasudah kebelakang rumah saja. rami ada disana lagi baca buku."

"iya tante makasi, permisi."

junghwan sudah hafal betul dengan rumah ini, ibunya yang bernama lisa adalah sahabat tante wendy. otomatis anak anaknya pun sangat dekat dari kecil.

"loh junghwan, tumben."

rami tersenyum tapi wajahnya pucat banget, gadis itu lagi duduk dibangku taman yang ada dibelakang rumahnya. sambil baca buku.

junghwan ikut duduk disebelah rami, menyimpan bingkisan ditengah-tengah mereka sebagai pembatas diantara keduanya.

"kondisi lo gimana sekarang pasca operasi?

"seperti yang kamu liat, aku selamat."

"sebenernya males bilang ini, but you must to say thanks to my brother then."

"hahaha itu udah jelas lah jung."

"btw tumben kamu kesini, pasti ada maunya."

"emang." sebenernya alasan junghwan berkunjung kerumah rami bukan untuk menengok pasca operasi. dia tau operasinya berjalan lancar, dia hanya ingin melakukan negosiasi kepada rami.

"gue liat kayaknya lo deket ya sama pak dosen itu?"

rami menatap junghwan, "sensei yeonjun maksudnya?"

"iya, gue ga sengaja ngeliat dia gendong lo kaya bridal style gitu. sosweet banget. kalian deket?"

rami mengembangkan senyumnya, "serius dia gendong aku kaya bridal style gitu? ini udah kedua kalinya loh dia nolongin aku pas pingsan."

"kalian deket?" junghwan kembali bertanya.

"aku gatau ngedeskripsiinnya gimana, aku suka dia jung. tapi dia masih dingin gitu kalo aku imes dia atau ketemu langsung dia kadang ketus, sebel banget."

junghwan mengkerutkan kedua alisnya, rami suka yeonjun? apakah pharita tau. bukannya setau junghwan yeonjun dan pharita saling mencintai.

"kalo lo suka dia, gimana nasib abang gue ram?"

"ya aku kan dari awal ga tertarik sama dokter haruto, dia aja yang salah artiin. jelas jelas kan aku pasien dia kenapa harus jatuh cinta sama pasien sendiri."

junghwan smirk, ide bagus. ini saatnya dia bernegosiasi.

"gue bakalan bantu lo."

"bantu apa jung? bantu deketin aku sama dokter haruto? gamau ah."

"bukan ram."

"terus?"

"seperti yang lo tau, gue selalu iri dengan abang gue yang selalu dapet perhatian khusus dari mama. gue masuk kedokteran juga karena gue dibanding-bandingkan sama abang gue. karirnya selalu cemerlang karena selalu dapet support penuh dari orangtua, gue ga pernah dikasih kesempatan buat ambil apa yang jadi kesukaan gue..."

junghwan sedikit menjeda kalimatnya,

"karena lo gamau sama abang gue, dan lo suka sama bang yeonjun. gue bakalan bantu lo buat deket sama bang yeonjun, gue pengen liat abang gue sekali aja ngerasain gimana sakitnya patah hati karena gabisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan."

rami menutup mulutnya tak percaya, tidak menyangka ternyata junghwan bisa berpikir jahat juga.

"pikiran kamu jahat juga ya jung."

"ada yang lebih jahat."

"apa?"

"lo ga harus tau, jadi gimana mau ga dibantu gue?"

rami berpikir sejenak, menurutnya mungkin ini akan terlihat jahat bagi dokter haruto. tapi bagi dia justru untung karena bisa dapetin sensei yeonjun. siapa tau saja dengan bantuan junghwan, sensei yeonjun bisa jadi miliknya.

"boleh jung."

"tapi tidak semudah itu ram, tentu ada syaratnya."

"apa?" kali ini atensi rami sepenuhnya kepada junghwan, rami mulai merasa percakapan ini menarik.

"deketin gue sama sahabat cantik lo itu."

"pharita maksudnya? kamu suka dia?"

junghwan tersenyum dan mulai membayangkan pipi sehalus dan segembul mochi itu.

"iya gue suka dia, banget malah. gue obses pengen dapetin dia, sama hal nya kaya lo pengen dapetin bang yeonjun."

"gimana cara deketin kamu sama rita? emangnya dia mau sama kamu?"

"jauhin aja penghalangnya."

"penghalang siapa? bang soobin?"

"bang yeonjun."

"hah kok bang yeonjun? bukannya mereka cuman sahabatan doang kan?"

sekali lagi junghwan menatap heran kearah rami, apa rami tidak peka kalo pharita sama yeonjun saling mencintai atau emang pharita tidak memberitau rami soal perasaannya? padahal pertemuan terakhir mereka yeonjun jelas terlihat cemburu kepadanya, apa rami tidak peka ya? sebaiknya junghwan pura-pura tidak tau saja.

"ya itu intinya, lo deketin gue sama rita. gue deketin lo sama bang yeonjun. kalo bisa banyakin moments berdua sama bang yeonjun ram."

"iya aku selalu usahain, tapi sekarang ada kemajuan dikit. kemarin kata bunda, bang yeonjun nemenin aku operasi sampe bunda dateng. baru deh pamitan, gentle banget ya dia. terus bunda ngajak bang yeonjun makan-makan disini. gatau bang yeonjunnya mau atau engga. ya semoga mau deh."

junghwan tersenyum lebar, "pasti dia mau ram. tenang gue bantu."

junghwan sudah tau titik lemah dosen satu itu, ya buat yeonjun cemburu saja. sebenarnya kemarin junghwan melihat perdebatan antara pharita dan yeonjun. jujur junghwan agak sedikit marah melihat pharita diperlakukan seperti itu. makanya junghwan nyamperin rami, buat negosiasi. sekalian nanya ada hubungan apa rami sama yeonjun, kenapa sampe membuat pharita menangis.

"kapan acara makan makan nya?"

"bunda ngajaknya besok jung."

"oke, yaudah gue pergi dulu ya ram. liat aja pasti bang yeonjun dateng kok. inget deketin gue sama pharita ya, gue pamit."

kepergian junghwan membuat rami sedikit bingung, dia antara percaya dan tidak percaya dengan ucapan junghwan. lagian kenapa sensei yeonjun menjadi penghalang?

pharita bilang kan mereka sahabatan, oh mungkin sensei yeonjun tidak mau sahabatnya mendapatkan lelaki red flag. jadinya bang yeonjun sedikit protektif jika ada yang mendekati rita.

_____________

ini agak plot twist ya, wow junghwan author tidak nyangka kamu picik juga 😀

btw orang gila mana yang lagi revisian bab 3 skripsweet tapi malah milih lanjut revisian cerita wattpad dulu? gue. wkwkwk

janlup vote and komen 💙

see ya on the next chap!

-syl

ᴀʙᴏᴜᴛ ʟᴏᴠᴇ •⊰⊹ ᴘʜᴀʀɪᴛᴀ ʏᴇᴏɴᴊᴜɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang