「14: ꜱᴛᴜᴘɪᴅ ᴘʜᴀʀɪᴛᴀ」

136 6 26
                                    

"itu namanya bukan berkorban demi sahabat, tapi bego."

_______

setelah izin pamit untuk pulang kepada rami, disinilah pharitaㅡ didepan rumah ruka.

soobin heran sedari tadi pharita banyak melamun hanya diam saja tak bersuara.

"dek lu serius mau nginep disini? gamau pulang aja? itu wajah lu kenapa lagi dah badmood karena apalagi?"

pertanyaan bertubi-tubi dari bang soobin pharita hiraukan, "gue butuh space, bilangin ke bunda gue nginep dirumah ruka."

"yaudah kalo lo lebih percaya ruka sebagai temen curhat lo, tapi lo harus inget ada abang yang bakalan selalu jagain lo dan ada terus buat lo."

sebenernya pharita tidak tahan ingin menangis ia juga ingin memeluk abangnya, mengapa gadis ini begitu cupu. mengapa tidak mengaku saja bahwa yeonjun adalah miliknya.

ruka keluar dari rumahnya untuk menjemput pharita,

"ruru, tolong jagain rita ya. kayaknya dia patah hati lagi, maaf banyak ngerepotin lo." ucap soobin.

"aman bang, engga ngerepotin kok."

pharita keluar dari mobil soobin, wajah gadis manis itu tampak lesu.

"serius mau nginep?" sekali lagi soobin bertanya, yang hanya dapat balasan dari adiknya.

disinilah pharita dikamar ruka, ia menangis hebat. ruka jadi de javu mengingatkannya kepada jaman dimana pharita sering menangis mengingat yeonjun.

ruka membiarkan sahabatnya itu menangis, sampe benar-benar tenang.

"selesain dulu nangisnya ya, gue mau telponan dulu sama kai."

pharita segera menarik tangan ruka, "ruru jangan pergi."

ruka ikut duduk berhadapan dengan pharita.

"lo kenapa lagi ri, bang yeonjun ada nyakitin lo lagi kah?" ruka berbicara se-lembut mungkin.

pharita menggeleng, tangannya mengambil selembar tisu di meja rias ruka.

"gue yang jahat ru..." pharita menunduk, hendak kembali menangis.

"lo yang jahat? coba ceritain detailnya gimana."

"jadi tadi tuh gue dirumah rami, terus dia cerita kalo..."

pharita menarik nafasnya, berat sekali rasanya untuk jujur.

"kalo rami suka kak yeonjun, dan dia nyuruh gue buat deketin dia sama kak yeonjun."

"terus respon lo gimana rita??"

oke menurut ruka pembahasan ini mulai menarik,

"gue iyain..."

ruka menatap horror kepada pharita, ia tidak menyangka kalo pharita bakalan menyetujui keinginan rami.

"lo gila?!"

"kenapa ga jujur sama perasaan lo aja sih ri??"

ruka mengusap wajahnya benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikiran pharita.

ᴀʙᴏᴜᴛ ʟᴏᴠᴇ •⊰⊹ ᴘʜᴀʀɪᴛᴀ ʏᴇᴏɴᴊᴜɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang