Chapter One

1.2K 103 36
                                    

Shenshen_88
Proudly Present

🌺🌺🌺

💕 YueZhi Love Story Fanfiction 💕

Hari ini aku telah menemukan laki-laki yang kucintai.  Dia dan aku menyatu dalam nyala api yang telah diciptakan Tuhan sebelum dunia ada.  Tak ada satu pun yang mampu merampas kebahagiaanku. Karena kebahagiaan memancar dari rengkuhan dua jiwa yang terpadu dalam saling pengertian.

Bukankah seseorang memang selayak nya memiliki sahabat untuk berbicara pada saat sunyinya malam dan selama berjam-jam perjalanan..?

Dan sahabatku adalah dia.

Kekasihku.

Jiang Yue Lou.

Malam ini, tiba saat perpisahan kami. Tetapi kami tidak berduka, sebab apa yang paling kita kasihi mungkin akan nampak nyata saat dari kejauhan, seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang datar.

Seperti perjalanan jauh malam ini,  diantara deru roda kereta dan curahan hujan yang dingin. Aku bisa melihat  warna asli cintaku, melalui tetesan hujan yang berbisik, dan senandung angin yang berdesir.

Dan warna yang kulihat adalah putih memucat bagaikan bulan di awal malam, bertentangan dengan warna yang sempat kubayangkan.

Warna merah cerah seindah mawar.

Tetapi bagaimana pun duri mawar melukaiku, aku bertahan menggenggamnya. Karena duri memang seperti itu, melukai seseorang yang bahkan tidak dikenal.
Karena cinta memang seperti itu, kadangkala penuh kejutan.

- A Vague Dream-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- A Vague Dream-

Stasiun kereta api Suzhou
November 1930


Akhir musim gugur yang basah kala itu menebarkan hawa sejuk dan aroma petrikor yang pekat. Roda kereta menderu, berderak saat menggesek rel baja. Memercikkan bunga api yang segera padam secepat ia melesat dari sumbu roda.

Kereta malam itu terus melaju dengan membawa ribuan kisah hidup penumpangnya. Tetapi malam ini, Tidak banyak penumpang tersisa saat kereta mencapai perhentian terakhir.

Pengembara, kemana kau akan pergi?
Hari-hari itu yang telah terlewati
Dia berlari ke arah bebatuan
Dan berkata

Wahai waktu, sembunyikan aku

Senandung musisi jalanan ditingkahi alunan biola tua di bahunya berbaur dengan gaung mesin kereta dan suara-suara perbincangan yang mengudara dari beberapa orang di peron.

𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐨𝐟 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧𝐝 (𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐧' 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang