Chapter Five

346 61 11
                                    

Moon Café, satu pekan kemudian

“Satu cappucinno dengan tambahan eskrim vanilla,” ujar Chen Yuzhi pada pelayan kafe.

Gadis di belakang cash register menyebutkan harga dengan wajah merengut, Yuzhi menaruh uangnya di meja counter yang segera diambil gadis kasir, masih dengan wajah kusut.

Ini baru jam sebelas siang tapi dia sudah terlihat kesal, nampaknya dia lelah atau kerja lembur, pikir Yuzhi positif thinking.

Minumannya siap tak lama berselang dan Chen Yuzhi mengambilnya dengan mata berbinar. Dengan cappucinno di tangan, dia kembali memilih kursi di sudut dimana kali pertama Jiang Yue Lou muncul secara tiba-tiba dari belakang.
Berharap adegan romantis itu terulang kembali.

Tidak tahu apa yang harus dilakukan sementara dia terus mencari lowongan pekerjaan di salah satu perusahaan dan berharap ada surat panggilan untuk interview. Chen Yuzhi sempat membeli surat kabar dan ia membolak baliknya sampai bosan.

Dia membaca kolom liputan terbaru Chu Ran, seorang gadis yang tinggal di perumahan yang sama dengannya.

Chen Yuzhi tidak memiliki banyak sahabat, dia terlalu malas dan terkadang sangat selektif memilih teman. Meskipun itu lebih disebabkan untuk menutupi rasa kurang percaya dirinya. Tetapi dia selalu berhasil menunjukkan pada kawan-kawannya bahwa sikapnya bukan karena dia inferior melainkan karena selektif.

Bagaimana pun, dirinya tampan dan berpendidikan, bukan?

Lahir dan tumbuh besar di kawasan pinggiran Suzhou, dekat anak sungai Huang Pu, Chen Yuzhi bisa dikatakan cukup pandai dan lulus kuliah di bidang ekonomi dengan nilai memuaskan. Gadis bernama Chu Ran merupakan kawan pertama yang dia kenal baik ketika mulai menginjakkan kaki di Shanghai, kawasan French Consession.

Chu Ran sangat baik dan Chen Yuzhi sempat berpikir mungkin gadis itu menyukainya.

Menjadi terlalu tampan kadang memang serba salah.

Bahkan Jiang Yue Lou yang berwajah malaikat pun mengakui itu dan hal itu salah satu bukti bahwa ketampanannya sesuatu yang absolut.

Tulisan di kolom itu mengulas tentang kunci hubungan sehat antara pria dan wanita.
Sungguh tidak biasanya.

Hmmm.. apakah Chu Ran sekarang punya kekasih sehingga dia menulis artikel semacam ini.

Selama dia kenal dekat dengan Chu Ran, gadis itu jarang sekali membicarakan tentang pacar. Pekerjaannya sebagai wartawan dan kolumnis di sebuah harian surat kabar cukup menyita waktu dan menguras otaknya.

Kalau benar dia punya kekasih, Chen Yuzhi akan menjadi satu-satunya single yang menyedihkan.

Dia meminum capppucinonya sedikit kasar.

Beruntung Jiang Yue Lou menyelamatkannya dari tragedi itu.

Bagaimana kalau dirinya membagi kabar baik ini pada Chu Ran? Sudah seminggu berlalu dan ia belum sempat bicara dengan gadis itu. Bersemangat dengan ide itu, Yuzhi berpikir nanti dia akan segera menghubungi Chu Ran.

Tetapi sepuluh menit berikutnya, gadis yang ia pikirkan tiba-tiba masuk ke dalam kafe. Chen Yuzhi sempat tidak mengenalinya karena gadis itu berpakaian sangat rapi dan memakai topi bundar yang menutup sebagian wajahnya.

Ya, cuaca di luar memang cukup panas.

"Chu Ran," Chen Yuzhi memanggil.

Gadis itu sibuk memesan sesuatu dan melambai sekilas. Tak lama kemudian dia datang mendekat sambil membawa segelas kopi vietnam.

𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐨𝐟 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧𝐝 (𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐧' 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐞𝐫) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang