Ketika Chu Ran berdiri di depan pagar rumah Zhan Junbai, hari baru saja lewat tengah hari. Alamat rumah itu tercantum pada berkas. Dia tidak berpikir akan menemukan siapapun dan hanya kebetulan melalui jalur ke kawasan itu. Rumah Zhan Junbai sepi. Halamannya luas dengan pagar tinggi dirambati tanaman ivy. Seorang pelayan wanita tua yang sedang membersihkan halaman mengangkat kepalanya dan melihat Chu Ran, meneliti gadis tak dikenal berpakaian ala barat dan menyelempang tas.
Tertangkap basah, Chu Ran tersenyum kaku dan membungkuk ringan. Si pelayan balas tersenyum dengan sorot mata heran, meletakkan sapu, lantas membuka pintu pagar.
"Nona, kau mencari siapa?"
Chu Ran meremas tali tas.
Jadi terlibat, ia berpikir.
Padahal dia sama sekali tidak berniat menyelidiki. Kasus pencurian berlian memang cukup menarik perhatian, tetapi dia masih memiliki liputan lain kasus beku dari sepuluh tahun lalu, kemudian ia harus mengedit kembali artikelnya di kantor.
"Tidak ada, aku hanya kebetulan lewat," Chu Ran menyahut sungkan.
Pelayan itu bergegas menghampirinya.
"Sudah lama sekali tidak ada tamu yang datang melihat-lihat. Apa nona bermaksud mencari rumah sewaan?"
Chu Ran menggeleng, senyumnya terkesiap, "Sama sekali tidak. Rumah ini sangat besar, tampaknya terlalu mahal buatku."
"Aih.. Alasan para tamu selalu sama. Mau bagaimana lagi, eksekutif Zhan memang kaya raya. Tak ada yang berminat menyewa rumah sebesar ini.." si wanita tua mendesah dengan ekspresi meredup perlahan.
Benak Chu Ran kembali dipenuhi rasa penasaran, dia mengubah niat yang awalnya hanya lewat menjadi berniat mampir.
"Anda pelayan Tuan Zhan?" tanya Chu Ran hati-hati.
"Ya. Aku sudah bekerja selama dua puluh tahun. Tuan Zhan menyuruhku menjaga dan membersihkan rumahnya sejak dia pindah ke Suzhou sepuluh tahun lalu."
Dugaan Chu Ran langsung terkait pada kasus pencurian di mana nama eksekutif Zhan disebut-sebut. Naluri pencari berita dalam dirinya memberontak. Tetapi dia menimbang akan kesetiaan si pelayan tua ini, tidak sopan rasanya jika ia langsung bertanya ke inti.
"Bibi, sebenarnya aku seorang wartawan dan tengah menulis liputan tentang kasus pencurian berlian di Union Bank. Kudengar, majikanmu menjabat sebagai manager Bank saat itu."
Chu Ran mengeluarkan tanda pengenal yang langsung diamati oleh si pelayan. Meminimalisir kecurigaan, rasa percaya dari si pelayan akan membuatnya mudah menggali informasi. Dia berada di sini atas alasan tepat dan identitas yang mendukung.
"Kita bicara di teras," si pelayan melebarkan mata, terlihat senang menemukan teman bicara alih-alih merasa curiga pada wartawan.
Mereka duduk di kursi santai tua di teras di bawah bayang-bayang pohon dengan bayangan dedaunan jatuh di sepetak ubin. Pelayan tua itu bercerita dan menjawab apa yang ingin diketahui Chu Ran. Sebenarnya itu lebih ke obrolan biasa daripada sebuah wawancara karena Chu Ran pada awalnya tidak terlalu berniat menyelidik lebih lanjut, setidaknya untuk saat ini.
Setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai manager Union Bank, Zhan Junbai meninggalkan rumah dan Shanghai, demikin si pelayan bercerita.
Majikannya pindah ke rumah tua tempat orang tuanya pernah tinggal di Suzhou. Bisa disebut sebagai rumah warisan. Bagi Zhan Junbai, ini bukan lagi masalah rumah melainkan pandangan buruk orang terhadap reputasinya.
"Tuan pernah difitnah terlibat kasus pencurian berlian yang menggemparkan kala itu," si pelayan mendesah kecewa.
"Difitnah? Maksudmu, dia tidak terbukti bersalah tapi tetap dipecat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐨𝐟 𝐒𝐚𝐦𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧𝐝 (𝐊𝐢𝐥𝐥𝐞𝐫 𝐧' 𝐇𝐞𝐚𝐥𝐞𝐫)
FanfictionRomansa di bawah hujan tercipta tanpa diduga, perjumpaan singkat seorang pemuda manis dengan seorang eksekutif misterius di sebuah kafe, membawa kisah mereka bergulir sampai jauh. Kesan pertama selalu banyak kisah tak terungkap. Pria tampan berkhar...