Chapter 63 : Konflik Tidak Langsung

115 27 0
                                    

Setelah mengenalkan kami dengan Walter, Cam dan yang lain mulai mengarahkan kami untuk mengambil makan siang. Setelah selesai makan siang, Cam kembali menjelaskan jadwal kami beberapa hari ke depan selama perjalanan menuju asrama.

Dia berkata bahwa hari besok masih akan menjadi hari libur kami, pada hari itu juga kami dibebaskan untuk berkeliling akademi dan diharapkan untuk lebih mengenal satu sama lain sehingga selama pembelajaran tidak akan terasa canggung.

Kantin ternyata berada dalam satu gedung dengan asrama, asrama berada di lantai atas dan kantin berada di lantai satu. Begitu sampai di pertigaan lorong, Cam dan yang lain menghentikan langkah mereka.

Sepertinya kami sudah sampai dan aku mulai melirik sekeliling lorong. Namun sayang, aku hanya dapat melirik sebentar karena tidak banyak yang dapat diperhatikan dalam lorong asrama ini.

Cam menaikkan ujung kaca matanya dan dan mulai berbicara sambil menatap kami satu per satu, "Seperti yang kalian tahu, setiap angkatan di akademi tidak banyak, jadi diharapkan agar mengurangi konflik dan sebisa mungkin berinteraksi dengan satu sama lain. Selain itu, kita berada di daratan tengah yang berarti kalian harus tahu bahwa kalian harus menyingkirkan permasalahan pribadi dan lebih toleran. Apakah ada tidak setuju?"

"Berinteraksi dengan satu sama lain? Bagaimana bisa?! Jangan bercanda! Kami adalah ras iblis!" Sebuah ketidaksetujuan terdengar dan semua mata langsung beralih pada sumber suara.

Orang yang baru saja menyahut karena ketidaksetujuan adalah Augustine, ya, dia yang berasal dari ras iblis sekaligus tunangan dari Devinna.

Oh ya ampun, aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkan Devinna setiap mengingat lelaki yang satu itu. Tidak bisakah dia berkarakter lebih baik? Walaupun sulit karena berasal dari ras iblis, tapi seperti yang Senior Cam katakan, bukankah kita sedang berada di Midland? Tidak bisakah dia melupakan sebentar saja konflik secara tidak langsung dari setiap ras? Haa, ayo berhenti, memikirkan masalah dari orang yang sepertinya hanya akan membuatku lelah sendiri.

Aku menghela napas dan tersenyum kecut.

Padahal aku pikir akhirnya aku dapat membuat teman dari berbagai ras, kenapa aku bisa berharap terlalu tinggi? Seharusnya aku tahu bila tidak semua orang dari ras iblis akan memiliki sikap baik dan pengertian seperti Devinna, aku seharusnya sudah mempersiapkan diri menghadapi perbedaan opini ini.

"Semangat nona! Lupakan saja suara tanpa asal itu! Saya yakin nona akan merasa lebih baik setelah melupakannya!" Suara Claudia terdengar dan dia mulai mengungkapkan pemikirannya dengan tegas.

Baiklah, tapi.. suara tanpa asal? Claudia, jika yang berkomentar mendengar ucapanmu, pasti dia akan langsung mengamuk karena dianggap tidak ada. Aku tertawa kaku dalam hati. Namun harus aku akui bahwa kalimat penyemangatnya barusan berhasil, aku tersenyum kecil dan memutuskan untuk tidak terlalu memikirkan Augustine.

Singkatnya, itu seperti mencoret nama Augustine dari daftar orang-orang yang akan aku coba interaksikan selama berada di akademi. Aku tidak bisa janji akan melupakannya selama berada di akademi, setidaknya selama ada urusan penting saja atau mungkin ketika dia sudah tidak terlalu menentang interaksi dengan ras lain.

Yah, aku meragukan hari seperti itu akan datang dalam waktu dekat.

Cam melirik Augustine tanpa perubahan ekspresi dan agak menyipitkan mata, membuatnya terlihat lebih tajam dan agak menakutkan, "Kau pikir hanya kau ras iblis yang ada di akademi? Bagaimana kalau melihat senior dari ras iblismu? Aku yakin mereka tidak ada yang memiliki sikap sepertimu."

Augustine yang mendapati tatapan dan balasan seperti itu langsung menutup mulutnya rapat, entah kenapa dia merasa punggungnya agak dingin dan dia mulai menyesal karena tidak sengaja mengungkapkan pemikirannya yang masih belum terbuka.

Reincarnated 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang