Halo semua~, bagaimana kabar kalian? Semoga baik yah. Hanya ingin mengingatkan terkait nama Mana, ketika saya baca-baca lagi, saya jadi heran mengapa nama lengkap Mana masih Aura Mana Chayton ketika di chapter 54 jelas-jelas sudah saya tulis dengan judul 'Sebagai Rakyat Biasa', yah maafkan kelalaian saya ya. Sepertinya itu terjadi karena jarak update antara chapter 54 dan 55 yang membuat saya lupa dengan keputusan yang sudah saya buat sebelumnya.
Yah, tapi saya sudah memperbaikinya jadi pembaca baru tidak akan kebingungan. Bagaimana dengan pembaca lama? Yah, itulah sebabnya saya membuat pengumuman singkat ini. Hm? Ini termasuk singkat kan ya? Ah, sudahlah, sekian pengumuman dari saya dan selamat membaca~
Karena sudah diterima di akademi ini, aku harap hari-hariku di akademi ke depannya akan menjadi hari yang baik! Harapku sambil melirik ke luar jendela yang menampakkan langit malam berbintang.
"Mana." Seseorang memanggil namaku, membangunkanku dari lamunan yang panjang.
Aku melirik ke sumber suara dan mendapati Devinna, "Ya?"
"Tidakkah kamu ingin berbicara dengan kak Sham? Sejak tadi kak Sham melihat ke arah sini loh." Bisik Devinna sambil melirik ke sebuah sudut.
Aku mengikuti arah pandang Devinna dan mendapati kak Sham yang ternyata memang sedang menatap ke arah kami. Bukannya mendekati kak Sham ketika mata kami bertemu, aku justru berbalik dan melipat kedua tangan di depan dada dengan raut wajah yang agak kesal walau tidak terlihat karena tertutup topeng, "Biarkan saja. Itu hukuman untuknya karena berani berbohong. Hmph!"
"Ahaha.." Devinna yang mendengar ucapanku langsung tertawa canggung, "Tapi kamu serius? Bukankah sudah cukup lama kalian tidak bertemu?"
"Mmm, kalau bertemu secara langsung mungkin memang sudah cukup lama. Tapi itu tidak seperti aku tidak bisa melihat kak Sham kan?"
"Oh." Devinna terdiam dan mengangguk pelan, "Kamu benar juga. Apa lagi dengan sihirmu itu."
"Ya sudah, ayo kita ambil makanan."
"Ya!" Devinna mengangguk pelan menyetujui usulku.
"Ngomong-ngomong Mana, apakah kamu tidak kesulitan kalau harus makan sambil mempertahankan bentuk topengmu?" Aku terdiam begitu mendengar pertanyaan Devinna yang tiba-tiba.
"Hm? Itu tidak sulit kok. Jangan khawatir." Aku tersenyum kecil sambil menepuk pundak Devinna berniat menenangkannya. Perlu kalian ketahui, aku akan membuat topengku menghilang sebagian untuk mempermudah ketika makan.
Jika ada yang bertanya, aku hanya perlu mengatakan bahwa topeng ini memiliki mekanisme yang memungkin topeng ini untuk dilepas setengahnya. Yah, topeng seperti itu sebenarnya bukan hal yang aneh lagi, karena topeng seperti itu memang sudah ada yang dijual di pasaran. Biasanya pemakai topeng ini adalah mereka yang memiliki masalah dengan rupa mereka, atau mungkin pengelana yang tidak ingin memperlihatkan wajah, dan bisa juga karena mereka ingin menutupi identitas yang sebenarnya.
Iyah, kalau kalian ingin tahu yang sebenarnya, faktanya pencetus topeng ini adalah aku sendiri. Hehehe.
Seperti yang kalian tahu, aku meminta Klaus untuk membuat topeng ini dan memasarkannya pertama kali ketika aku bersama Alano, Alvito, dan Devinna ingin menjadi petualang. Awalnya aku berniat memaksa mereka menggunakan topeng ini, tapi mengingat mereka tidak memiliki energi sihir sebanyak yang aku miliki, mau tidak mau kami harus memikirkan jalan keluar yang lain. Ya, pada akhirnya kami memilih untuk membuat identitas baru yang mana menjadi identitas kedua kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/187010522-288-k155496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated 2
Fantasy[Cerita kedua]Tubuhnya sakit. Saat dia sadar, dia tengah berbincang dengan suara yang memanggil dirinya tuhan. Suara itu mengatakan bila dia akan dihidupkan kembali dan suara itu juga akan mengabulkan permintaannya. Dia menolak dihidupkan kembali da...