Chapter 66 : Aura yang Tidak Asing

116 23 2
                                    

Saya baru mengetik chapter ini dan belum sempat memeriksanya lagi, jadi jangan ragu untuk menandakan kata/kalimat yang menurut kalian kurang tepat terutama bila ada kesalahan penulisan. Terima kasih dan selamat membaca~.

"Mana!" Seseorang menepuk pundakku, membangunkanku dari lamunan.

Aku mengangkat kepala dan mendapati Devinna tengah menatapku sambil menggelengkan kepalanya, "Kenapa melamun? Ayo, bukankah kita ingin berkeliling akademi?"

"Ah, iya." Aku berdiri dari dudukku dan berjalan mengikuti Devinna dari belakang.

Waktu berjalan cepat dan begitu aku sadar, aku sudah selesai menyusun semua barang bawaanku. Ketika melirik yang lain, aku menemukan bahwa mereka juga hampir selesai. Kami pun memutuskan untuk berkeliling sekitar gedung sambil menunggu jam makan malam. Beruntungnya, tidak ada dari kami yang membawa banyak barang sehingga tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk menyusun semua barang bawaan kami.

Begitu berjalan keluar dari kamar, kami mendapati senior Ordella yang tengah duduk seperti yang dilakukannya tadi siang. Senior Ordella yang melihat kami keluar dari kamar langsung berdiri dari duduknya dan mendatangi kami, "Sudah selesai menyusun barang bawaan kalian?"

"Ya!" Balas Peony dan Evelyn yang masih bersemangat.

"Lalu apa yang ingin kalian lakukan? Berkeliling?"

"Ya, senior, kami berniat melakukan itu." Balas Peony mewakili kami.

"Begitu ya, tapi mengingat jam makan malam yang sudah tidak lama, pesanku tidak banyak. Hanya agar kalian tidak berkeliling terlalu jauh." Ucap Senior Ordella dengan senyum anggunnya.

"Ya, kami akan mengingatnya! Terima kasih pesannya senior!" Electre tersenyum lebar dengan kedua tangan di belakang kepala. Melihat sikap Electre yang tomboi dan sangat bebas berbanding terbalik dengan keanggunan senior Ordella, aku merasa tengah melihat sesuatu yang aneh.

"Kalau begitu, hati-hati di jalan."

"Terima kasih senior."

Kami berjalan pergi dan Senior Ordella melambaikan tangannya ke arah kami. Kami mulai menuruni tangga dan sampai di depan kantin, tentunya kami tidak pergi ke sana karena tempat itu bukanlah tujuan kami. Ketika kami baru akan berbelok mengikuti jalan, terdengar seruan yang sepertinya diarahkan pada kami.

"Hey!!"

Dan benar saja, kami melihat Alano, Alvito, Formerio, serta Augustine yang berjalan agak di belakang.

Apakah mereka juga sudah selesai merapikan barang mereka? Mmm, tapi karena mereka laki-laki, harusnya barang bawaan mereka tidak terlalu banyak kan? Pikirku tanpa sadar mengingat barang bawaan kak Sham ketika dia masih berkemas sebelum pergi ke akademi.

"Kalian ingin ke mana? Berkeliling akademi juga?" Formerio kembali angkat bicara.

"Yap." Electre mengangguk mantap dan agak memiringkan kepalanya begitu menyadari sebuah kata tertentu, "Juga? Kalian memangnya ingin berkeliling?"

"Ya, senior Cam menyarankan kami untuk berkeliling."

"Kalian sudah selesai merapikan barang bawaan?" Aku bertanya ketika melihat Alano berjalan ke sisiku. Dia hanya mengangguk dan aku pun ikut mengangguk mengerti.

"Haruskah kita melakukan perkenalan lagi? Bagaimanapun kita akan bersama untuk beberapa tahun ke depan kan?" Alvito tersenyum bisnis. Yah, setidaknya seperti itulah yang aku lihat.

Bukannya aku menyalahkan Alvito karena sikapnya yang suka memanfaatkan segala kesempatan, aku sendiri juga sudah terbiasa dengan sikap Alvito yang seperti itu. Terutama kepada orang-orang yang baru dikenalnya. Untuk Alvito yang memiliki teman lebih sedikit dari pada seorang bawahan dan penjaga, aku hanya berharap agar dia bisa mendapatkan banyak teman dekat ketika masih di akademi ini.

Reincarnated 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang