Chapter 61 : Anggota MAO

168 35 25
                                    

Iyah, aku tidak menyangka akan melihat warna rambut yang unik seperti itu lagi. Tunggu, eh? Warnanya pale.. turqoise? Bukankah warna itu milik.., aku membatu.

Pada saat yang sama, wajah cantik seorang anak perempuan nampak dalam pikiranku. Dia adalah gadis dengan penyakit berat yang aku sembuhkan beberapa tahun lalu.

Yuu.

"Ah, Ryuu, sepertinya sudah ada yang sampai." Ucap lelaki dengan rambut platinum yang kebetulan memang melihat ke arah gerbang.

"Itu bagus, tapi kita masih harus menunggu dari tempat yang lain." Balas lelaki berambut pale turqoise yang dipanggil Ryuu itu, dia membalik tubuhnya dan menatap kami.

Namanya Ryuu? Dan wajah itu.., seharusnya tidak salah lagi, itu adalah Yuu. Tapi kenapa dia tiba-tiba menjadi seorang lelaki? Bukankah dia perempuan? Haruskah aku memastikannya dengan sihir? Ah, apa mungkin, Yuu sebenarnya memiliki saudara kembar karena itu wajah dan tahun mereka sama?

"Nona, sebenarnya siapa Yuu yang nona pikirkan sejak tadi?" Tiba-tiba Claudia angkat bicara.

Sebelum bertemu denganmu, aku sempat bertemu dengan seorang anak perempuan, dan dia adalah Yuu.

"Begitu rupanya. Kalau begitu, mengapa nona tidak bertanya langsung dari pada nona kebingungan sendiri dan tidak kunjung mendapat jawaban." Usul Claudia.

Itu benar sih, tapi.. aku masih belum menemukan waktu untuk menanyakan hal seperti itu. Maksudnya, tidak mungkin aku bertanya sekarang kan? Bagaimanapun, itu adalah pertanyaan yang agak pribadi, jadi aku pikir aku harus menanyakan ketika tidak ada terlalu banyak orang.

"Itu benar juga." Claudia terdiam, sepertinya dia juga bingung harus memberi saran apa.

"Karena yang lain belum sampai, bagaimana kalau kalian duduk dulu di sana?" Tanya lelaki berkacamata dengan rambut berwarna biru gelap sambil menatap kami satu per satu, pandangannya sempat terhenti ketika melihatku.

Pikiranku langsung teralihkan, tanpa sadar aku menelan ludah tidak enak dan membatin, ah, apakah itu karena topengku? Uu~, tolong berhenti menatapku~.

Pada saat itulah, terdengar beberapa langkah di belakang kami. Aku membalik tubuh dan mendapati 4 orang berjalan ke arah kami. Dua di antaranya memiliki rambut berwarna merah gelap dan merah terang, yang berwarna merah gelap tidak salah lagi adalah Devinna. Mata kami bertemu dan untuk sesaat aku melihat keinginan Devinna untuk berlari cepat ke arah kami, tapi sepertinya dia menahan diri karena ada murid yang lainnya.

Ya, sebelumnya kami juga sudah sempat membicarakan ini. Kami akan berpura-pura tidak mengenal dan baru mengenal satu sama lain setelah bertemu di Middle Academy. Jika kami bersikap seperti biasanya, bukankah orang akan curiga mengapa kami tiba-tiba sangat dekat seperti sahabat padahal kami baru bertemu?

Aku tersenyum kecut. Mengingat fakta aku harus menjaga jarak dengan Devinna.. jujur itu membuatku agak sedih.

"Bagus, semuanya sudah datang." Lelaki berkacamata itu mengangguk puas, "Berkumpullah di depan kami, kami akan mengabsen kalian."

"Baik Senior!"

Semuanya berdiri di depan ketiga lelaki itu. Sepertinya mereka baru akan memperkenalkan diri setelah semuanya berkumpul agar tidak melakukan perkenalan dua kali, ini hanya perasaanku atau sepertinya mereka memang sangat menghemat tenaga?

"Kami sebagai anggota MAO akan membimbing kalian. Namaku Cam, sebagai sekretaris dan dia adalah Ryuu sebagai ketuanya." Ucap lelaki berkacamata itu sambil melirik ke arah lelaki berambut pale turqoise itu.

Reincarnated 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang