#Seharusnya minggu ini saya tidak up karena ini bukan jadwalnya, tapi mengingat ini adalah hari-hari libur, saya berubah pikiran. Jadi selamat membaca (*^_^*)
Kami berjalan turun dari hutan. Setelah memasuki rumah Chayton untuk beristirahat, ibu menyambut kami dengan ramah.
***
"Akhirnya kalian kembali. Baru saja ibu akan mengirim Ami untuk menjemput kalian." Ibu angkat bicaran dan duduk di sampingku.
"Eh?" Aku mengedipkan mata beberapa kali, "Kalau begitu syukur lah kami kembali tepat waktu."
"Ya. Apakah kalian lelah? Ada yang ingin kalian makan?" Tanya ibu sambil mengangkat sebelah tangannya, berniat untuk meminta beberapa air.
"Tidak perlu tante." Kata Alano.
"Kenapa?" Ibu menatap mereka bingung.
"Ya, itu tidak perlu tante. Tadi kami sudah memakan beberapa kue yang Pruistine buat." Tambah Alvito.
"Benar benar! Dan rasanya sangat enak!" Lanjut Devinna yang terus menganggukkan kepalanya.
"Eh?!" Pruistine yang mendengarnya tanpa sadar berseru kaget, dia langsung menutup mulut dan menundukkan kepalanya.
"Oh? Apa benar? Kenapa kamu tidak pernah memberiku beberapa untuk di coba?"
"Tapi, rasanya mungkin.."
"Apa kamu keberatan kalau saya mencobanya?"
"Bukan begitu nyonya! Ka-kalau begitu saya akan segera membuatkannya!" Pruistine yang panik langsung pergi ke dapur dengan langkah tergesa-gesa. Kami yang melihat tingkah lucunya langsung tertawa.
"Ibu, apakah ayah belum pulang?"
"Ah, jangan bilang kalian sudah ingin kembali?" Nia membuat tebakan.
"Ya, bagaimana pun besok adalah hari besar, jadi aku harap mereka bisa beristirahat lebih banyak."
"Begitu, baiklah. Aku akan menyuruh Ami untuk memanggil Alfred."
"Terima kasih bu."
"Sama-sama." Ibu tersenyum lembut.
Tidak butuh waktu lama, ayah datang dan langsung mengantarkan Alvito dan Devinna untuk kembali ke rumah mereka. Alfred mengatakan kalau dia ingin Alano menemaninya untuk membicarakan beberapa topik, jadi kemungkinan besarnya Alano akan menginap lagi.
Sejak kak Sham bersekolah, ayah tidak memiliki teman bicara dan secara tidak langsung terus meminta Alano untuk menemaninya. Aku sendiri tidak tahu apa yang ayah khawatirkan, mungkin itu adalah sesuatu yang hanya seorang lelaki dapat bicarakan. Karena itu, aku dan ibu tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat waktu Alano menginap di rumah ini terus meningkat.
Sudah 3 tahun kak Sham bersekolah, itu tandanya ketika aku masuk, kak Sham akan berada di kelas 4. Aku harap, kita bisa bertemu lebih cepat.
Besok adalah hari besar, hari di mana semua anak berumur 10 tahun berkumpul di pusat pulau, tepat nya di ibukota. Ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan semua orang, sebab kerajaan sendiri bahkan mengirim prajurit mereka untuk menjemput anak-anak di pelosok pulau serta anak-anak yang tidak memiliki pembimbing seperti orangtua atau pengasuh angkat.
Pada dasarnya semua orang setidaknya memiliki 1 jenis sihir, entah itu sihir dasar, sihir langka, atau sihir personal. Sampai saat ini, hal yang orang ketahui tentang aku, tentunya selain Alano, Alvito, dan Devinna, bahwa aku, Aura Mana hanya memiliki sihir personal yang disebut [Recovery]. Karena itu aku harus waspada agar tidak ada orang yang mengetahui kemampuanku yang sebenarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/187010522-288-k155496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnated 2
Fantasy[Cerita kedua]Tubuhnya sakit. Saat dia sadar, dia tengah berbincang dengan suara yang memanggil dirinya tuhan. Suara itu mengatakan bila dia akan dihidupkan kembali dan suara itu juga akan mengabulkan permintaannya. Dia menolak dihidupkan kembali da...