Chapter 59 : Sihir Kepribadian

684 83 25
                                    

Ketika kami sampai di North Academy, semua murid berkumpul mengerubungi papan pengumuman yang memiliki tinggi kurang lebih tiga meter. Aku dan Alano memperhatikan dari jauh, dengan sihir [Farsight], yaitu sihir rabun dekat yang berarti tidak dapat melihat dari jarak dekat melainkan dapat melihat dari jarak yang jauh. Ya, singkatnya itu adalah sihir penglihatan jarak jauh.

[Farsight*Rabun dekat]

"Oh, Alano, seperti yang aku duga, kamu lulus dengan nilai yang besar. Nilai pengetahuan 40, kemampuan sihir 70, dan ketangkasan 98. Hebat bukan?" Kataku masih menatap ke arah papan tulis, berusaha mencari namaku.

"40, 70, dan 98 ya? Aku sendiri terkejut bisa mendapatkan nilai 40. Jika aku tidak salah, seharusnya itu karena ayah pernah mengajarkanku banyak hal tentang sejarah Vampire."

"O~h." Aku tidak memberi komentar dan hanya mengangguk.

"Dan setengahnya terima kasih kepadamu dan keluargamu yang sudah membantuku."

"Jangan berterima kasih padaku, lakukan itu pada ayah dan ibu, mereka yang mengizinkanmu menggunakan perpustakaan." Aku mengibaskan tangan sambil terus berusaha mencari namaku.

"Ya, aku sudah melakukannya. Bagaimana dengan hasilmu?"

"Itu masalahnya, sejak tadi aku tidak bisa menemukan namaku."

"Kamu yakin?" Alano terdengar agak terkejut.

"Ah, mmm, apakah aku sedang bermimpi?" Aku mengedipkan mataku beberapa kali setelah melihat nama teratas di papan pengumuman.

"Apa yang kamu lihat?"

"Tidak, itu pasti bukan namaku. Ya, pasti ada orang lain dengan nama yang sama." Ucapku dengan kuat, tidak ingin percaya dengan apa yang aku lihat.

"Tenang dan katakan padaku apa yang kamu lihat." Alano tiba-tiba menarik kedua pundakku agar menatap kearahnya, aku langsung terdiam melihat wajahnya dari dekat. Aku menarik napas, melepas kedua tangannya di atas pundakku, dan mengalihkan pandanganku kembali ke arah papan pengumuman.

"Peringkat satu, Aura Mana, nilai pengetahuan 98, nilai kemampuan sihir 98, dan nilai ketangkasan 98"

"Yah, aku terkejut dengan kemampuan sihirmu, nilaimu belum genap 100. Sepertinya Tuan Rex memang sangat kritis terhadap nilai." Alano mengedikkan bahunya.

"Ya.."

Aku bahkan sudah terkejut mengetahui dia memberikanku nilai di atas 90. Melihat nilai ini, aku tidak bisa merasa lebih puas. Tapi, dengan aku yang berada di peringkat satu, sepertinya tidak mungkin lagi untuk menghindar agar tidak menarik perhatian. Pikirku sambil mengusap dagu merasa agak dilema.

"Apa masih ada yang kamu khawatirkan?"

"Tidak.." mungkin aku tidak khawatir! Tapi aku tidak bisa mengatakannya, rasanya agak memalukan kalau aku terus bergantung pada Alano. Aku membuang napas pelan.

"Selain itu, bukankah itu bagus?"

"Ah? Apanya?"

"Dengan begini kamu bisa menutup mulut Peony yang mengatakan bahwa tidak mungkin kamu bisa melakukannya. Ah, baru saja dibicarakan, orangnya sudah muncul." Alano menatap ke arah tertentu dan aku mengikuti garis pandangnya.

Reincarnated 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang