Hallo guysku...
Nih, buat yang udah nunggu aku kasih ye...
Udah berapa lama nih neng author gak up? Maaf banget buat yang udah nunggu lama maklum lah... banyak tugas sekolah yaaa😅Ok, Happy Reading guyskuuu😄💖💖
Di kerajaan Hyu, tepatnya di ruang belajar sang Putra Mahkota. Jun Suk tengah membaca beberapa dokumen penting. Sesekali dia menghembus nafas kasar. 2 hari ini entah mengapa hatinya selalu merasa cemas, seolah sebagian dari hatinya tengah menderita.
“Kakak, ada apa denganmu? Sejak tadi kau terus saja membuang nafasmu dengan keras, apa yang kau pikirkan?” tanya Jin Sik yang duduk di kursi santai dekat lemari buku.
Ya... Jun Suk tidak sendiri, sejak tadi dia ditemani adiknya disini.
“Tidak ada” jawab Jun Suk singkat tanpa melihat ke arah adiknya.
“Oh ayolah... kenapa kakak tidak jujur saja? Aku pasti akan menyiapkan pendengaran dengan baik” balas Jin Sik bersikeras.
“Tidak” jawab Jun Suk lagi sambil membuka dokumen berikutnya.
“Haahhh... baiklah kalau begitu aku akan membaca buku lainnya” ucap Jin Sik berhasil mengalihkan atensi sang Pangeran.
“Tidak! Baiklah... aku akan bercerita” ucap Jun Suk yang datar tanpa nada.
Jun Suk tidak mau kejadia 3 hari lalu terulang kembali, dimana Jin Sik terus membaca semua buku dan tidak mengembalikan buku itu pada tempatnya. Semuanya berserakan di mana-mana bahkan sampai ada buku yang terselip di bawah lemari. Hingga ujung-ujungnya Jun Suk sendiri yang harus membereskannya.
Jun Suk tidak pernah membiarkan siapapun masuk ke ruang belajarnya. Hanya dia, Jin Sik, dan kasim Wang saja yang boleh masuk kesana, bahkan sang Raja dan Ratu pun dilarang masuk, entah apa yang dia sembunyikan disana.
Kasim Wang sudah berumur dan Jun Suk tidak mau merepotkannya, jadi setiap ada kotoran sedikit saja Jun Suk akan langsung membersihkannya. Karena ituah ruang belajarnya sangat bersih dan langka akan debu.
Kembali kepada Jun Suk dan Jin Sik, atau... kakak beradik itu.
“Kalau begitu, ayo... ceritakanlah” ucap Jin Sik tak sabar.
“Huff... sebenarnya aku telah jatuh hati kepada seorang wanita” ucap Jun Suk membuat ekspresi Jin Sik menggelap.
“Aku sangat mencintainya. Terakhir kali aku bertemu dengannya dua pekan yang lalu dan sekarang... entah mengapa, aku merasa sangat cemas kepadanya. Seolah dia sedang dalam kesulitan besar. Sebenarnya sudah 3 sampai lima hari kebelakang aku mencemaskannya. Aku ingin menemuinya, namun sepertinya surat yang kukirim belum sampai kesana” lanjut Jun Suk.
Jin Sik mengepalkan tangannya dengan tatapan menurun. Air mukanya sangat suram seolah tidak suka dan sangat-sangat tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh kakaknya itu. tentu saja itu karena dia tahu siapa orang yang tengah diceritakan oleh Jun Suk.
“Haaahhh.... terimakasih telah mau mendengarkan. Kau memang adik yang baik, aku merasa sedikit lega sekarang” ucap Jun Suk sembari menghelah nafas lega.
Prang...
Jun Suk bangkit dari duduknya saat melihat kejadian dihadapannya. Jin Sik menendang meja didepannya dengan keras sehingga teko teh dan cangkirnya jatuh dan berserakan kemana-mana.
“Ada apa denganmu? Apa kau baik-baik saja, apa kau terluka?” Jun Suk bertanya penuh khawatir.
Jun Suk bermaksud untuk menghampiri Jin Sik dengan niat melihat keadaannya. Namun apa yang dia dapat sungguh membuatnya terkejut sekaligus bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time Travel of Yon Soo
Teen FictionAyoo...reading guys, semoga kalian suka yah... Percaya atau tidak didunia ini ada peristiwa tranmigrasi, reinkarnasi, atau time travel tapi kejadian demi kejadian yang dialami oleh seorang mata-mata internasional akan membuktikannya. Seorang gadis c...