24. Fitnah Kepada Sang Kancil

514 67 3
                                    

“Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri telah tiba!!” teriak seorang kasim saat kedua makhluk berbeda jenis itu memasuki aula perjamuan.

“Akhirnya yang ditunggu datang. Perutku harus menangis karena menunggu para siput itu..” gumam Yon Soo sambil memainkan sumpitnya yang masih bisa didengar oleh Huong Nam yang ada disampingnya.

“Apa kau bilang kak? Siapa yang kau panggil siput? Ayahanda atau musang tua itu?” tanya Huong Nam berbisik namun menggebu-gebu.

“Haish.. jika mendengar kata-kata buruk saja otakmu langsung tersambung” balas Yon Soo sinis.

“Hmmhh... kakak ini, aku kan hanya bertanya” ucap Huong Nam dengan wajah cemberut berpura-pura sedih.

“Hiihh... menjijikan, aku mual melihat ekspresimu itu. Lagipula hal seperti itu tidak akan mempan kepada kakakmu ini” balas Yon Soo pedas.

“Kalian, sudahlah... kalian ini seperti anak kecil saja. Tidak bisakah kalian tidak beradu mulut saat bertemu?” tegur Wang Min menghentikan kegiatan kakak beradik itu.

“Huh! Lagipula kakak yang memulainya, kenapa aku ikut dimarahi?” sanggah Huong Nam menyalahkan Yon Soo.

“Hey apa kau bilang? Justru kau yang mulai lebih dulu, kenapa kau menyalahkanku?” balas Yon Soo memukul bahu Huong Nam.

“Awsh... hey, kenapa kakak memukulku? Kak Wang Min, kau lihatkan... justru kakak yang memulai lebih dulu” Huong Nam mengadu kepada Wang Min yang kini tengah memijat pelipisnya dan menghembuskan nafas jengah.

“Hust!! Sudahlah, kalian berdua sama saja. Diam, duduk yang benar, dan jangan bertengkar!” tegas Wang Min jengah.

“Huh!!/Huh!!” Yon Soo dan Huong Nam membuang muka bersama-sama.

“Heh, percuma saja cantik jika sikapmu itu masih seperti anak kecil” sinis Shin Yoo yang duduk berhadapan dengan Yon Soo.

“Percuma menyandang gelar Putri jika sikapmu seperti musang” balas Yon Soo membuat Shin Yoo mengepalkan tangannya.

“Kau! Awas kau yah, akan kubalas hal ini dengan yang lebih-lebih” ucap Shin Yoo sambil mengacungkan jarinya.

“Heheh... memangnya apa yang bisa dilakukan Putri bodoh dan lemah sepertimu? Terjepit jebakan cakar harimau saja sudah menjadi seorang ratu manja selama seminggu” jawab Yon Soo santai namun menohok.

“Hegh.. kau mungkin bisa mengatakan hal itu sekarang. Tapi setelah aku membongkar rahasiamu maka kau akan dihukum dan diusir dari Istana ini” ucap Shin Yoo membuat Yon Soo terdiam.

‘Apa yang dia ketahui? Apakah musang manja ini tahu bahwa aku bukan Yoon Bi? Itu tidak mungkin... aku tidak pernah mengungkit hal itu. Lalu apa? Astagaa... apa jangan-jangan dia mengetahui tentang racun itu?’

“Ada apa? Kau takut heh..? Sudah kuduga, bersiaplah karena sebentar lagi kau akan bersujud dan memohon di kakiku” ucap Shin Yoo menyadarkan Yon Soo dari lamunannya.

“Siapa yang takut? Aku hanya berfikir, kenapa ada Putri sebodoh dan sekonyol dirimu yang hanya selalu berharap dan bermimpi yang dengan jelas mimpi itu tidak akan pernah terjadi” jawab Yon Soo.

“Huh!!! Awas saja kau..” geram Shin Yoo lalu menyeringai lebar membayangkan pengusiran Yon Soo dari Kekaisaran ini.

“Ekhem... maafkan Kaisar ini karena datang terlambat. Semuanya pasti sudah lapar, sekarang ayo mulailah perjamuan ini” Kaisar Li berdeham sebelum berbicara.

Semua orang makan dengan khidmat dan sopan, begitu juga Yon Soo yang sangat berselera kali ini terlebih dia bahagia karena sebentar lagi kakaknya akan ditawarkan dari racun pelumpuh menjijikan itu.

The Time Travel of Yon SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang