17. Berlian

763 98 6
                                    

Hallo my lovelee readers...💖💖
Nih...buat yang nunggu dan setia disini...
Semoga suka
Happy reding guysku..😘💖💖


Pedang Yon Soo tertancap tepat disamping kepala bandit itu, semua orang sempat merasa sesak namun kembali lega. Bandit itu membuka matanya dan terkejut dengan pedang yang ada disamping kepalanya.

"Heh..apa yang kau pikirkan? Apa kau pikir aku akan membunuhmu? Heheheh..tidak..tidak..aku tidak akan membunuhmu ataupun yang lainnya. Karena aku hanya ingin memberi pelajaran kepada kalian semua" ucap Yon Soo sambil berjongkok didepan ketua bandit yang masih tergeletak tak berdaya ditanah.

"Apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain merampok dan menjadi sampah yang meresahkan masyarakat hah?" lanjut Yon Soo.

"Aakhh..ma-maafkan kami nona, ka..ka..kami benar-benar tidak punya pilihan lain selain merampok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari" bandit itu berusaha duduk lalu menjawab pertanyaan Yon Soo dengan singkat.

"Huuff..baiklah, begini. Apakah hasil rampokan kalian memang cukup? Tidak kan, apakah kalian merasa senang dan puas setelah berhasil merampok? Pasti tidak kan...meskipun kalian memang senang memang tersenyum dan tertawa tetapi aku sangat tau bahwa didalam lubuk hati kalian ada rasa tidak tenang dan resah" balas Yon Soo.

"Setidaknya setelah aku hajar kalian akan sadar atas apa yang kalian perbuat selama ini. Merampok bukanlah hal baik, bukankah kalian sendiri yang bilang bahwa kehidupan kalian susah tanpa pekerjaan lalu bagaimana dengan orang yang kalian rampok?" lanjut Yon Soo.

"Mereka juga sama seperti kalian, hidup dengan penghasilan yang cukup untuk keluarga mereka sendiri dan dengan mudahnya kalian merampok mereka. Hasil kerja keras mereka seharian kalian rampas, apakah menurutmu itu benar?" lanjut Yon Soo lagi berusaha menasehati.

"Iya nona, semua yang kau katakan memang benar. Tapi kami sudah beberapa kali mencari pekerjaan dan hasilnya selalu sama. Mereka selalu menolak kami sebagai pekerja, dengan alasan tubuh kami terlalu berotot dan kekar membuat setiap pelanggan takut" jawab bandit itu.

"Siapa namamu?" tanya Yon Soo.

"Namaku Hang Song, dan mereka semua panggil saja semau nona. Mereka semua lupa nama masing-masing karena terlalu stress" jawab bandit itu.

"Apa? Bagaimana bisa? Emm..sudahlah, kalau begitu obati luka kalian dan maaf soal tanganmu. Ini, minum obat ini dan cukup dua tetes saja" ucap Yon Soo sambil memberikan botol obat kecil berwarna putih.

Itu adalah obat yang dulu Yon Soo minum hingga semua lukanya sembuh sektika. Yon Soo memberikan 2 tetes kepada masing-masing bandit, setelah 5 detik luka mereka seketika hilang dan langsung sembuh seutuhnya.

Semua orang menganga tak percaya, Wang Min langsung tersadar dari alam terkejutnya dan menghampiri Yon Soo.

"Yoon Bi, apa kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka? Apa ad.." tanya Wang Min terpotong.

"Astagaa...kak, kau membuatku pusing. Tidak disini tidak di toko baju tidak dimana-mana kau selalu memberiku pertanyaan yang bertubi-tubi. Kepalaku bisa meledak mendengarnya..lagipula aku ini sedang dalam penyamaran kenapa kakak membukanya dengan mudah. Ingatlah namaku Yi Yoon..Yi Yoon!" geram Yon Soo merasa kesal.

"Aish..aku ini hanya mengkhawatirkanmu saja, apakah salah?" balas Wang Min.

Semua orang dibuat jantungnya setelah mendengar bahwa itu adalah sang putri ke-2 yang dirumorkan buruk rupa, bodoh, lemah, tak berguna, dan sampah. Para bandit itu juga langsung bersujud didepan kaki Yon Soo.

"Tuan Putri, maafkan kami atas kelancangan kami../ maf Putri kami tidak bisa mengenalimu/ Putri, mohon maafkan kami/ kami berjanji tak akan mengulanginya lagi/ jangan hukum kami Putri kami mohon.." ucap mereka bersahutan.

The Time Travel of Yon SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang