13. Koma Yang Menyenangkan

938 89 2
                                    

Nih bonus satu lagi...
Author udahan yak, besok lagi ajah..
Author dah males banget nih😱😱
Moga Suka💖💖👋👋

Jun Suk terus melajukan kudanya dengan sangat-sangat cepat begitu pula prajuritnya yang mengikuti dari belakang. Jun Suk hampir sampai dengan jalan keluar dari hutan ini dimana semua kelompok tengah berkumpul disana.
"Kau benar, dimana Pangeran Hyu Jun Suk?" tanya Wang Min.
"Apakah mungkin Yang Mulia menemukan sesuatu?" timpal Min Wang.
Duk..tukuduk tukuduk tukuduk....
Suara tapal kaki kuda terdengar dari arah belakang yang sontak membuat mereka menoleh cepat. Dan tak lama kemudian nampaklah Jun Suk dengan wajah dinginnya yang tengah memeluk Yon Soo dengan erat. Jun Suk terus melajukan kudanya tanpa ada niat berhenti sedikitpun. Saking cepatnya dia melaju kelompok yang laintidak melihat keberadaan Yon Soo karena memang Jun Suk juga sudah menutup seluruh tubuh Yon Soo dengan kain agar tubuh Yon Soo tetap hangat.
"Kakak pertama!!/ Pangeran!/ Kakak!/ Yang Mulia!!!..." teriak semua ketua kelompok memanggil Jun Suk yang sudah keluar dari hutan dan semakin menjauh.
Salah satu prajurit Jun Suk berhenti didepan Wang Min.
"Hormat hamba kepada semua pangeran! Yang Mulia, Putra Mahkota Hyu telah menemukan Tuan Putri Yoon Bi dan karena keadaan Putri kritis, Putra Mahkota langsung membawanya keistana Kekaisaran.." ucap prajurit tersebut dengan cepat dan to the point.
Wang Min dan Huong Nam langsung melajukan kuda mereka tanpa berkata apapun. Mendengar bahwa saudari mereka kritis, mereka langsung panik dan tidak memperdulikan panggilan orang-orang dibelakangnya.
Mereka semua akhirnya sampai diIstana Kekaisaran. Dang Bi, Eun Hi, dan Yoo Rae yang sejak tadi setia menunggu digerbang Istana langsung bangkit dan berlari kearah kuda Jun Suk yang sudah sampai didepan mereka.
"Tuan Putri..../ ada apa dengan tuan Putri?/ astaga kenapa jadi seperti ini?? Hiks-hiks-hiks" ucap ketig dayang Yon Soo bersahutan sambil menangis.
Jun Suk membawa Yon Soo kekediaman mawar dan menyuruh Eun Hi untuk memanggil tabib. Eun Hi terus berlari keruangan tabib Ming secepat kilat dan membuka pintu dengan keras.
Brakk...
Tabib Ming yang tengah membuat obat baru terkejut dan melihat Eun Hi yang menganggukan kepalanya sambil terus meneteskan air matanya. Tabib Ming yang melihat itu langsung mengerti dan bergegas kekediaman mawar sambil membawa banyak obat ditasnya.
Sesampainya dikediaman mawar disana sudah terlihat Wang Min, Huong Nam, Jun Suk beserta kedua dayang lainnya yang tengah menangisi Yon Soo kecuali Jun Suk. Sejak tadi tembok berkutu itu hanya diam dengan wajah datar dan dinginnya namun didalam hati dan pikirannya entah kenapa merasa sangat-sangat khawatir, padahal dia sangat kesal ketika bertemu dengan wanita yang tengah berbaring didepannya ini.
Kembali kecerita...tabib Ming langsung memeriksa keadaan Yon Soo, mulai dari denyut nadinya, melihat matanya, dan memeriksa setiap luka yang ada ditubuh Yon Soo. Lalu tabib Ming mengeluarkan sebuah botol kecil dengan cairan putih didalamnya lalu tabib Ming membuka mulut Yon Soo dan meneteskan cairan itu sebanyak 5 tetes.
"Apa itu tabib hik..hiks" ucap Huong Nam yang sudah berhenti menangis namun masih sesenggukan.
"Ini adalah cairan baru yang kubuat, berfungsi untuk menghilangkan racun didalam tubuh. Meskipun racunnya tak bisa keluar semuanya namun setidaknya dapat membantu proses penyembuhan" jelas tabib Ming tanpa melihat kearah lawan bicaranya karena terus berkutik memeriksa keadaan Yon Soo.
"Mmm...ma-mafkan hamba Pangeran-pangeran, tapi bisakah anda semua keluar karena hamba akan memeriksa Tuan Putri Yon Soo dibagian dalam" lanjut tabib Ming.
Ketiga pangeran yang ada didalam kediaman Yon Soo langsung keluar dan menenangkan diri ditaman depan kediaman. Tabib Ming menyuruh Dang Bi beserta kedua temannya untuk membersihkan setiap luka yang ada dengan air hangat setelah itu tabib Ming mulai mengobati luka-lukanya dan menutup luka yang parah.
Pintu kediaman terbuka dan keluarlah tabib Ming yang langsung diserbu dengan ribuan pertanyaan dari kedua saudara Yon Soo.
"Bagaimana tabib? Apakah Yoon Bi baik-baik saja? Apakah luka-lukanya sangat parah? Apakah ada hal serius?" tanya Wang Min panik dan belum sempat tabib Ming menjawab Huong Nam malah menanyakan pertanyaannya.
"Apakah kakak baik tabib? Apakah tabib membutuhkan sesuatu? Seperti tanaman obat atau semacamnya? Aku siap mencarikannya apapun itu..." ucap Huong Nam.
"Tenang Yang Mulia...hamba sudah mengobati Tuan Putri. Tulang kakinya yang semula retak kini telah patah dan akan butuh waktu lama untuk kembali tersambung, dilehernya terdapat sayatan besar, diwajah dan perutnya ada beberapa luka lebam, dan sobek yang ada dilengannya kembali terbuka dan mengalami sedikit infesi..." jelas tabib Ming yang mengambil nafas dulu.
"Lalu ada satu goresan kecil dijari manisnya dan...." lanjut tabib Ming terhenti menampilkan wajah bingung antara harus memberitahunya atau tidak.
"Dan apa tabib? Cepat katakan!!" sarkas Wang Min membuat tabib Ming terkesiap.
"Anu Yang Mulia...goresan itu disebabkan oleh duri dari sebuah akar beracun dan saat ini Tuan Putri mengalami koma karena racun tersebut" jelas tabib Ming cepat.
"Apa? Racun? Apakah racun itu sangat berbahaya tabib?" tanya Huong Nam panik.
" Tidak Pangeran... anda tenang saja. Hamba sudah memberikan ramuan khusus kepada dayang Dang Bi agar memberikannya kepada Tuan Putri setiap harinya. Ramuan itu akan membuat racun yang ada didalam tubuh Tuan Putri perlahan keluar bersama keringatnya. Dan saat racun itu sudah habis maka Putri akan tersadar dari komanya..." jelas tabib Ming dengan penuh nada perhatian kepada Yon Soo.
"bagaimana kita bisa membedakannya?" tiba-tiba sang tembok bekutu yang sejak tadi terdiam mulai membuka suara dinginnya.
"Kita dapat membedakannya dari warna keringat yang dikeluarkan Tuan Putri. Jika warna keringatnya masih berwarna gelap maka itu artinya racun yang ada masih banyak, jika warna keringatnya kuning maka itu artinya racunnya sudah mulai menipis, dan setelah itu barulah jika keringatnya sudah jernih kembali maka racunnya sudah tidak ada lagi" jawab tabib Ming.
"Baiklah terimakasih tabib.." ucap kedua saudara Yon Soo lalu masuk kedalam kediaman Yon Soo sedangkan Jun Suk hanya mengikuti.
Di kediaman naga...
"Apa?!! Sudah sejak tadi putriku kembali dan tidak ada yang memberitauku?!!!" bentak Kaisar kepada kasim Lim.
"Ma-maafkan hamba Yang mulia...itu karena dayang Yoo Rae barusaja memberitau hamba dia bilang bahwa sejak tadi Putra Mahkota melarang semua orang memberitau anda Yang Mulia..." jelas kasim Lim yang bersujud dengan tubuh gemetar.
"Hah...sudahlah!" bentak Kaisar Li lalu pergi meninggalkan kasim Lim yang langsung bernafas lega dan mengejar tuannya.
Kaisar Li sampai dikediaman mawar dan langsung duduk disamping Yon Soo menanyakan keadaan Yon Soo atau lebih tepatnya menanyakan keadaan Yoon Bi kepada orang-orang yang ada disana. Mereka menjawab Kaisar Li dengan diiringi isak tangis, Kaisar Li yang mendengarnyapun juga ikut meneteskan air matanya.
Dikediaman anggrek...
Seorang wanita dan putrinya tengah mencambuk dan menyiksa dua orang pelayan hingga tak sadarkan diri. Semua yang ada didalam kediaman itu sudah hancur berserakan, cermin, vas bung, teko tek, cangkir keramik, dan barang-barang lainnya.
"Pengawal!! Bawa 2 orang bodoh ini pergi..." teriak Permaisuri Min Young kepada dua orang pengawal yang langsung melaksanakan tugasnya.
Orang yang disiksa oleh Permaisuri dan Shin Yoo adalah kedua pelayan pribadinya yang memberitaukan informasi kembalinya Yon Soo ke Istana Kekaisaran. Mereka mengacak-ngacak seluruh isi kediaman dan menyiksa dua orang tak berdosa hanya untuk satu alasan............................................................................................................................................PELAMPIASAN.
Sungguh orang-orang tak punya jiwa manusiawi, menjadikan manusia tak berdosa untuk melampiaskan kekesalan terhadap suatu hal yang sama sekali bukan hal besar.
"Bagaimana bisa sampah sialan itu kembali kemari ibu?!" tanya Shin Yoo dengan wajah merah padam.
"Haahhh...kau sudah beberapa kali menanyakan hal itu, diamlah!!" sarkas Permaisuri Min Young.
"Hey!! Kenapa ibu jadi marah kepadaku? Jika ingin marah maka marah saja kepada orang sialan itu!!" balas Shin Yoo semakin kesal.
"Itu karena sejak tadi kau terus saja mengoceh....apa kau tidak lihat bahwa ibumu ini sedang berfikir hah!!?" jawab Permaisuri sambil melotot.
Shin Yoo tambah kesal dan matanya melotot tak percaya karena baru kali ini ibunya memarahinya.
"Bagaimana jika rencana kita terbongkar? Bagaimana jika kita dihukum mati? Bagaimana jika Hong Su membocorkan semuanya kepada anak sialan itu? Haduuhh...bagaimana bagaimana bagaimanaaa???" tanya Permaisuri pada dirinya sendiri merasa frustasi.
"Ibu, sepertinya kita telah salah mengambil langkah karena harus berurusan dengan orang yang terlalu berbahaya..jika ayahanda sampai tau dia pasti akan.." timpal Shin Yoo mulai merasa takut.
Ya...ternyata mereka berdualah yang meminta semua ini kepada Hong Su agar menculik Yon Soo namun mereka tidak tau bahwa ada hal lain yang diinginkan Hong Su, dan itu adalah kekuasaan. Kedua musang itu tidak tau bahwa mereka telah menolong orang yang akan menghancurkan kehidupan mereka kelak.
"Ssssttt..diamlah. Aku harus berfikir jernih, untuk sementara waktu kita tidak boleh keluar dari kediaman ini dan kau harus berpura-pura sakit selama satu minggu kedepan.." ucap Permaisuri.
"Tapi kenapa harus seperti itu bu?" jawab Shin Yoo tak terima.
"Dasar bodoh!! Ini semua agar kita tidak disuruh untuk menjenguk sampah itu, apakah kau mau melihat wajah sampah itu? Lagipula bagaimana jika saat kita ada disana tiba-tiba anak sialan itu terbangun dan melihat wajah kita lalu memberitaukan semuanya, apakah kau bisa membayangkan, hukuman apa yang diberikan kepada kita hah?" sarkas Permaisuri Min Young lalu menghela nafas kasar.
"Dengan dirimu berpura-pura sakit, maka aku akan mempunyai alasan untuk tidak menjengung sampah itu yaitu kau. Aku bisa beralasan bahwa aku tidak mau pergi meninggalkanmu. Apa kau mengerti?" lanjutnya dengan suara yang lebih lembut.
Shin Yoo mengangguk paham dan menuruti perintah ibunya. Lalu setelah kemarahan nyonya mereka reda, para pelayan mulai membereskan seluruh kediamannya menjadi kembali rapi dan mengganti semua yang rusak dengan yang baru. Salah seoran kepercayaan Permaisuri, mendandani Shin Yoo layaknya orang sakit.
Dan....wajah pucat, keringat dingin, pakaian putih polos, dan rambut lembut yang terurai dari seorang wanita yang tengah berbaring dikasur. Ya itu adalah Shin Yoo, semuanya sudah selesai tentunya semua itu palsu tak ada yang asli satupun.
Sedangkan ditempat Yon Soo berada...
"Haduuh kepalaku..." lirih Yon Soo membuka matanya perlahan.
"Kau sudah bangun rupanya" ucap seorang wanita mengenakan dress selutut berwarna hijau tua polos yang sangat indah ditambah seutas kalung berlian mewah yang melingkar dilehernya.
"Ha...aku dimana?" tanya Yon Soo terkejut ketika melihat sekelilingnya hanya terdapat warna putih saja.
Tidak ada tanah, rumput, tanaman, hewan, orang, langit, awan, air, dan matahari. Semuanya hanya berwarna putih. Hanya ada beberapa bangunan besar yang telihat seperti sebuah toko-toko besar yang berjajar rapi membentuk garis lengkung.
"Selamat datang...aku sudah menunggumu Yon Soo" ucap wanita tersebut dengan nada yang riang.
Yon Soo menoleh kearah sumber suara dan...
"Kau!!" ucap Yon Soo.
"Hmm.." balasnya sambil mengangguk dan tersenyum lebar.
"Eh...tempat apa ini?" tanya Yon Soo mengedarkan pandangannya sambil dibantu berdiri oleh Yoon Bi.
Ya...wanita itu adalah Yon Bi, dia memasang wajah cerianya ketika Yon Soo terbangun.
"Emmm ini? Ini aku menyebutnya Dimensional Space Y. Aku yang membuatnya, so..selamat datang" jawab Yoon Bi sambil tersenyum bangga.
"What? Hoho...it turns out that you are already good at speaking english yeah..." timpal Yon Soo menilai bahasa inggris yang digunakan oleh Yoon Bi sambil menepuk pundaknya pelan.
"Yes, that is so..." jawab Yoon Bi tersenyum lebar.
"Em..tunggu tapi kenapa diakhir nama ruangan ada huruf 'Y' nya?" tanya Yon Soo memegang dagu.
"Yon Soo, Yoon Bi dimulai dengan huruf Y jadi ruang dimensi ini milik kita berdua.." jelas Yoon Bi.
"Benarkah? Tapi menurutku menyebutkan nama itu terlalu panjang bagaimana kalau kita singkat menjadi 'DSY'? bukankah akan lebih mudah?" tanya Yon Soo lagi.
"Haiihh..terserah saja, ayo!" jawab Yoon Bi sambil berlelu menuju kesebuah bangunan.
"Kemana?"
"Sudahlah...ikuti saja"
Yon Soo mengikuti langkah Yoon Bi dan diaa baru tersadar dengan pakaian yang dikenakan Yoon Bi.
"Eh..aku baru sadar, kau mengenakan pakaianku yah?" tanya Yon Soo.
"Hm..tentu saja. Memangnya kenapa? Tidak boleh?" tanya Yoon Bi dengan wajah polosnya.
"Tidak. Lagipula itu adalah tubuhku tentu saja tidak apa-apa. Emm dan aku terlihat sangat cantik" ucap Yon Soo memperhatikan Yoon Bi yangmengenakan tubuh dan pakaiannya.
"Setelah kau menempati tubuhku, aku juga terlihat sangat cantik.." balas Yoon Bi.
"Tapi, aku tidak punya kalung seperti itu. Darimana kau mendapatkannya?" tanya Yon Soo.
"Ini pemberian dari Wu Tang.." jawab Yoon Bi.
"Ohh..tapi, kenapa dia memberikan kalung itu?"
"Dia memberikan ini saat dia memintaku untuk menjadi pacarnya.."
"Ohh...tunggu APA!!!" jawab Yon Soo saat baru menyadari apa yang baru saja dikatakan oleh Yoon Bi.
"Dia melamarku, apa kau menerimanya? Kuharap tidak, aku benaaar-benar hanya menganggapnya sebagai sahabat baikku dan kasih sayangku hanya sekedar sahabat saja. Kau tidak menerimanya kan?" lanjut Yon Soo panik.
"Ahahahha...kau itu sangat lucu. Tentu saja aku tidak menerimanya, lagipula aku juga hanya menganggapnya sebagai sahabat" jelas Yoon Bi sambil tertawa melihat tingkah Yon Soo.
"Hahh..sudahlah daritadi kau teerrusss bertanya. Sekarang ikuti aku" lanjut Yoon Bi kembali berjalan.
Disana ada banyak toko yang berjajar membentuk garis lengkung. Mulai dari sebelah kiri ada toko makeup, toko obat-obatan, toko kasur, toko makanan, dan toko aksesoris. Dari sebelah kanan ada toko perabot, toko pakaian, toko lemari, toko alat elktronik, dan toko senjata. Lalu tepat berada ditengah-tengah ada rumah yang berdiri kokoh, itu adalah rumah Yon Soo dizaman modern. Jadi jumlahnya ada 11 bangunan, 10 toko yang lebih seperti mall dan 1 rumah yaitu rumah Yon Soo. Setiap toko memiliki 2 tingkatan, lantai bawah menyediakan semua jenis dari zaman modern dan lantai 2 menyediakan semua jenis dari zaman kuno.
"Ini...ini, sangat indah. Benar-benar sangat indah...aoakah benar-benar kau yang membuanya?" tanya Yon Soo dengan mata berbinar.
"Tentu saja, selama ini disini hanya ada aku jadi aku yang membuatnya.." jawab Yoon Bi.
"Selama ini? Memangnya sudah berapa lama kau berada disini?" tanya Yon Soo lagi.
"Em..kurasa sudah 3 hari aku ada disini. Dan semua bangunan ini baru selesai kemarin" jelas Yoon Bi.
"Memangnya bagaimana kau bisa berada disini?" tanya Yon Soo penasaran.
"Em..itu, 3 hari yang lalu aku sedang menjalankan misi dan menyamar sebagai wanita penghibur di bar untuk memata-matai ketua mafia dan saat itu terjadi pertarungan lalu aku tertembak dibagian dada dan perut..." jelas Yoon Bi menceritakan semuaya.
"Haa...ataga!! kau telah membuat luka ditubuh indahku huhu" ucap Yon Soo memasang wajah sedih yang imut.
"Heh, lalu bagaimana denganmu? Kau juga telah membat banyak luka ditubuh cantiku, lebih banyak pula.." kesal Yoon Bi memasang wajah songon.
Yon Soo terkesiap dan mulai memikirkannya.
"Ah iya juga ya, hehe..kalau begitu kita impas yah" sahut Yon Soo setelah cukup lama berpikir.
"Ini untukmu.." balas Yoon Bi memberikan sebuah gelang giok berwarna ungu muda dengan corak bunga sakura dan corak phoenix emas yang indah.
"Apa ini?" tanya Yon Soo kebingungan sambil menerima gelangnya.
"Itu adalah giok dimensi, kau bisa mengambil apapun yang ada diruangan ini melalui gelang itu.." jelas Yoon Bi.
"Waww..hebat sekali, kau sangat pintar yah dan bagaimana caramu membuat semua ini?"
"Ah..itu sangat mudah, aku hanya tinggal menyebutkan apapun yang ingin kubuat dan gelang itu muncul setelah semuanya selesai" jawab Yoon Bi.
"Aku juga memiliki satu gelang sama sepertimu, dan kau juga bisa menyebutkan apapun yang kau ingin buat.." lanjutnya sambil menunjukan gelang yang sama namun miliknya berwarna putih.
"Ahhhh...kalau begitu aku akan mencobanya" balas Yon Soo.
"Aku ingin dataran yang kupijak semuanya berumput hijau" lanjutnya sambil memperhatikan kearah dataran yang dipijaknya.
Swushh...
Semua datarannya kini berumput, rumput yang teertata, bersih dan berwarna hijau segar.
"Waahhh...ini sangat indah, aku belum pernah terpikirkan untuk meminta hal seperti ini ini. Kalau begitu, aku juga akan mencobanya" ucap Yoon Bi dengan mata berbinar.
"Baiklah kalau begitu saling mengutarakan permintaan secara bergantian. Apa kau setuju?" tanya Yon Soo.
"Tentu saja, aku akan mulai. Aku ingin ada air mancur indah tepat ditengah-tengah kota" balas Yoon Bi dengan senyum sumringah.
Tring...
Air mancur berbentuk bundar yang menjulang tiga tingkatan bundaran berwarna putih dengan corak emas dan air yang mengalir jernih terlihat sangat indah dan cocok dengan sekitarnya karena semua toko juga berwarna putih bercorak emas.
Mereka menyebut tempat ini sebagai kota karena menurut mereka itu memang cukup pantas disebut kota.
"Aku ingin diatas sana ada langit, awan, dan juga matahari" ucap Yon Soo.
Swusshh...
Bagian atas berubah menjadi langit yang cerah dengan awan-awan indah dan tentunya matahari yang menyinari kota mereka.
"Aku ingin ada jalanan tembok yang menghubungkan setiap bangunan berukuran jalan setapak yang cukup untuk 4 orang" balas Yoon Bi.
Swushh..
Jalanan tembok setapak luas yang cukup untuk berjalan 4 orang sudah menghubungkan seluruh bangunan tak terkecuali rumahnya. Jalanan tembok itu mirip dengan trotoar yang ada dizaman modern namun lebih indah dan bersih.
"Aku ingin ada danau indah berbentuk hati dengan bunga teratai biru diatasnya dan mawar merah disekelilingnya" ~Yon Soo.
Swush...
Danau besar yang diminta oleh Yon Soo langsung muncul disebelah timur kota mereka.
"Aku ingin ada pohon rindang dengan ayunan indah yang muat untuk 2 orang, tepat disamping danaunya" ~Yoon Bi.
Pohon rindang dengan ayunan yang terikat disalah satu dahannya sudah jadi tepat disamping danau yang diinginkan Yon Soo, tali ayunan itu dililiti oleh bunga rambat warna-warni dan ayunan itu berwarna putih dengan corak hijau berbentuk daun-daun.
"Aku ingin ada tebing tinggi dengan air terjun indah yang sedikit jauh didepan kota" ~Yon Soo.
Namun tak ada apapun yang terjadi selain banyak kupu-kupu biru yang terbang ditempat yang dimaksud oleh Yon Soo untuk dijadikan tempat adanya air terjun.
"Eh kenapa tidak ada apa-apa? Apakah aku mengucapkan kata yang salah?" tanya Yon Soo heran.
"Ahhahah...tidak-tidak, hanya saja jika apa yang kita minta terlalu besar maka akan membutuhkan waktu untuk membuatnya. Contohnya saja semua bangunan itu, saat aku memintanya butuh waktu selama 2 jam untuk menyelesaikannya. Dan kupu-kupu biru itu menandakan bahwa apa yang kita inginkan masih didalam proses..." jelas Yoon Bi panjang lebar.
"Oohhh...lalu apakah sambil menunggu kita masih bisa meminta yang lain?" tanya Yon Soo lagi.
"Tentu saja.." jawab Yoon Bi.
"Kalau begitu sekarang giliranmu Yoon Bi.." balas Yon Soo.
"Ah, iya juga yah...kalau begitu aku ingin semua yang ada disini akan bersih dan segar kembali setiap 1 menit"~Yoon Bi.
Tring...
Banyak gemerlap kecil yang menaburi seluruh tempat itu dan semua yang ada disana seperti menyerap gemerlap-gemerlap yang jatuh menimpa mereka.
"Hidup tanpa kebersihan akan rumit bukan.." ucap Yoon Bi menaikan kedua alisnya dan tersenyum lebar kearah Yon Soo.
"Kau benar, kukira hal seperti itu tak dapat diminta. Kalau begitu, kurasa semua ini sudah cukup...sambil menunggu air terjunnya selesai lebih baik kita ke salon untuk merawat diri bagaimana?"balas Yon Soo.
"Ah..kau benar. Tapi aku belum membuat salon.." jawab Yoon Bi.
"Tak apa, biar aku yang membuatnya. Aku ingin ada salon luas nan indah yang fasilitasnya lengkap dengan kualitas tinggi disebelah toko perabot" ~Yon Soo.
Tring...
Salon yang diminta sudah jadi dengan tembok berwarna putih dan corak pink sangat cocok disebut salon.
"Ayo..." ajak Yon Soo sambil menarik tangan Yoon Bi.
Mereka berdua memesuki salon itu dan terlihatlah...salon yang indah dengan berbagai fasilitas lengkap dan berkualitas tinggi yang mungkin didunia modern pun tak akan ada salon selengkap ini. Mereka menuju kearea spa untuk berendam air hangat.
Mereka berdua melepaskan setiap lapis kain ditubuhnya dan beralih mengenakan bathdrop, rambut mereka teruari panjang. Mereka berdua mulai memasuki sebuah kolam besar dengan air hangat dan kelopak mawar yang bertabur diseluruhnya. Minyak wijen juga ditambahkan oleh Yon Soo sebelumnya.
"Aaahh...segarnya, ini sangat menyenangkan. Koma ini benar-benar menyenangkan.." ucap Yoon Bi membuat Yon Soo terkekeh pelan.
"Aku ingin aku dan Yoon Bi mengenakan masker ekstrak sakura dan mentimun segar dimata yang akan diganti dengan yang baru setiap 20 detik" ucap Yon Soo yang menutup mata bersiap untuk mengenakan masker begitu juga Yoon Bi.
Tring...
Seketika mereka mengenakan masker wajah modern dengan ekstrak sakura dan ekstrak emas yang sangat harum dan menyegarkan. Menitmun dimata mereka juga membuat mata mereka lebih segar.
"Oh ya Yoon Bi...bagaimana keadaan keluarga, karier, jabatan, dan teman-temanku?" tanya Yon Soo sambil terus menutup mata terhalang oleh mentimun segar diatasnya.
"Haaah...smuanya baik Yon Soo. Mulai dari kariermu, keluargamu, jabatanmu, dan teman-temanmu. Semuanya baik Yon Soo kau tak perlu khawatir..." balas Yoon Bi yang posisinya sama seperti Yon Soo.
"Syukurlah kalau begitu, aku sangat lega mendengarnya. Aku tak perlu menceitakan semua yang terjadi dizaman kuno bukan? Karena kau pasti sudah tau semuanya.."
"Hmmhh..tak perlu, aku sudah tausemuanya. Oya, apa kau tau? Yushi sahabatmu itu sudah memiliki kekasih.." jawab Yoon Bi membuat Yon Soo terkejut senang namun tetap dalam posisinya karena tak mau merusak posisi masker dan mentimunnya.
"Oh benarkah? Siapa?" tanya Yon Soo sambil tersenyum meskipun Yoon Bi tak akan melihatnya karena mentimun dimatanya.
"Namanya Jung Hae, mereka kenal 3 bulan yang lalu.." jawab Yoon Bi.
"3 bulan yang lalu? Itu artinya sebelum aku terlempar jauh kesini mereka sudah saling kenal bukan, tapi kenapa Yushi tidak pernah bercerita kepadaku yah?" balas Yon Soo sedikit kecewa.
"Ah itu...dia bilang dia malu mengataknnya padamu"
"Haaiihh sahabatku itu benar-benar...oh ya, bagaimana rupa lelaki itu?"
"Dia cukup tinggi dengan wajah tampan dan cool, tubuhnya kekar dan atletis, mata dan alisnya tajam, rambutnya hitam pekat, baik hati, penolong, pintar, dan bijak. Sangat cocok dengan Yushi bukan?" jelas Yoon Bi panjang lebar.
"Ya dia memang sangat cocok untuk Yushi. Oh ya, kita sudahi saja ini. Mari..aku ingin dipijat tubuhku pegal-pegal" ucap Yon Soo menyudahi acara berendamnya lalu seketika mentimun dan masker wajahnya menghilang menyisakan wajah mereka yang selembut, sehalus, sekenyal, dan seputih kulit bayi.
"Ya ayo..."
Mereka pergi kearea pijat dan saat memasuki ruangannya aroma terapi yang menenangkan langsung menyambut penciuman mereka. Tiba-tiba dua buah patung wanita cantik yang mengenakan pakaian pelayan pijat berubah menjadi manusia. Mereka cukup terkejut namun langsung mengerti jika setiap ada orang yang masuk maka mereka akan hidup untuk melayani orang tersebut.
Yon Soo dan Yoon Bi berbaring didua ranjang yang berdampingan lalu kedua wanita tadi langsung mulai memijat mereka berdua dengan sangat telaten. Tangan mereka seperti memiliki sihir, ketika mereka mulai memijat rasa nyaman langsung menyeruak kesetiap inch tubuh sampai-sambai Yon Soo dan Yoon Bi tak bisa berbicara karena terlalu nyaman. Setelah satu jam dipijat kedua wanita itu berjalan kearah tempat semula mereka berada dan kembali menjadi patung.
"Wah...sangat hebat dizamam modern yang sudah tahun 2025 pun tak ada yang seperti...huuhh, tubuhku terasa sangat enak dan semua pegal-pegalnya langsung hilang" ucap Yon Soo sambil bangkit dan meregangkan tubuhnya.
"Iya benar, ini sangat-sangat menyenangkan. Bisa beristirahat dari masalah duniawi yang begitu rumit..." balas Yoon Bi tersenyum senang.
Mereka mulai kearea lain dan melakukan semua perawatan. Mulai dari meniphedikur, kerimbat, mandi lagi, dan berganti pakaian. Mereka semua sudah berada disalon selama 3 jam lebih dan akhirnya mereka keluar dari salon dengan penampilan dan tubuh yang sudah kembali segar.
Yon Soo mengenakan dress selutut berwarna hitam elegan yang membentuk setiap lekuk tubuhnya, rambut harum yang diurai dan rapi, makeup tipis yang lengkap, dan sepatu haighheels berwarna senada dengan dressnya. Sedangkan Yoon Bi, dia berpenampilan sama namun warna dress dan hightheelsnya berbeda karena Yoon Bi mengenakan warna merah.
Mereka menuju toko yang lebih pantas disebut mall aksesoris dan masuk kedalam toko itu. Saat mereka membuka pintu dan memasuki mall udara yang sejuk langsung menyeruak mebuat mereka menikmatinya dan bernafas sangat lega layaknya di mall-mall besar dizaman modern.
"Ayo, kita cari kalung, anting, dan gelang.." ajak Yoon Bi yang disetujui oleh Yon Soo.
Setelah menemukannya, mata mereka berbinar karena semua perhiasannya asli dan indah dan yang paling membuat mereka senang adalah bahwa semua yang ada disini itu geratis.
"Lihat kalung ini, ini sangat indah...berlian putihnya juga asli" ucap Yon Soo dan langsung mencoba kalung itu.
"Kalung itu sangat cocok untukmu, emm..apakah ada kalung yang sama namunwarnanya gold?" tanya Yoon Bi.
Tring..
Tempat yang tadi kalung yang Yon Soo kenakan itu berada kini tergantikan dengan kalung yang sama namun berwarna gold, sesuai dengan yang diinginkan Yoon Bi.
"Waahh..lihat itu, kalung yang kau mau langsung muncul disana.."
"Baiklah aku akan memilih kalung yang ini.." ucap Yoon Bi memutuskan.
Mereka berdua mengenakan kalung berlian mewah yang sangat indah dan terlihat glamour. Milik Yon Soo berwarna putih yang lebih mirip dengan warna silver dengan berlian putih menjadi mata kalungnya sedangkan milik Yoon Bi berwarna emas dengan berlian putih yang menjadi matanya. Sebenarnya berlian tersebut bening dan transparant namun lebih akrab disebut berlian putih.
Mereka berdua juga mengambil dan memakai anting dan gelang dengan warna dan juga bentuk yang senada dengan kalungnya. Setelah selesai memilih-milih pehiasan, mereka masuk kedalam mall makanan dan disana juga terdapat area makan seperti sebuah restoran. Mereka memilih untuk berada dilantai 2 yaitu zaman kuno. Mereka berkeliling mencari bahan olahan makanan tradisional lalu menaruhnya dimeja makan.
"Buat sup sarang burung, berbagai macam sushi, teh hijau, dan juga mie saus kacang hitam dari semua bahan yang ada diatas meja ini.." ucap Yon Soo.
Tring...
Semua bahan yang mereka ambil seketika berubah menjadi makanan yang diinginkan. Berbagai macam sushi mulai dari suhi salmon, sushi udang, sushi sauran, sushi telur ikan, dan sushi lainnya sudah ada disana termasuk saus untuk dimakan bersama sushi itu.
Mie saus kacang hitam yang sudah teraduk rata, sup sarang burung yang hangat, dan teh hijau dengan aroma menggiurkan sudah terpampang didepan mata. Mereka sesekali berbincang dan tertawa bersama, hingga akhirnya semua makanan yang ada sudah ludes tak tersisa.
"Emhh....nanti malam kita makan dibawah. Aku rindu makanan modern, apakah kau mau?" tanya Yon Soo.
"Tentu saja aku mau...kenapa tidak. Ayo kita ketepi danau.." ajak Yoon Bi yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Yon Soo.
Sedangkan didunia modern...
"Sudah 2 minggu dan Yon Soo belum sadarkan diri, bagaimana jika terjaddi sesuatu padanya heh..heh..heh....hiks hiks" ucap Ibu Yon Soo sambil menangis tersedu-sedu.
"Sayang...tenanglah, putri kita adalah orang yang kuat. Dia pasti akan sadar dan sembuh secepatnya" balas Ayah Yon Soo sambil memeluk menenangkan istrinya lalu melepaskan pelukan itu.
Sebenarnya diapun sama khawatirnya terhadap Yon Soo yang lebih tepatnya adalah seorang Yoon Bi yang sudah 2 minggu lamanya belum sadarkan diri dan masih dirawat dirumah sakit. Mereka sebagai orang tuanya sudah gagal menjaga putri mereka sebanyak 2 kali, pertama saat putri mereka menghilang dan kedua adalah sekarang karena baku tembak antara para agen dan mafia.
"Kapan kau akan sadar nak..? Ini semua gara-gara ketua mafia busuk itu! Dia sudah tertangkap dan dia pasti akan mendapat balasannya karena telah menyakitimu nak..hiks hiks" ucap sang ibu sesenggukan.
"Apakah yang menembak putri kita itu ketuaknya? Atau anggotanya?" tanya sanga ayah dengan suara serius.
"Aku belum tau pasti akrena saat itu di bar sangat banyak tembakan yang bersahutan dan aku tidak terlalu memperhatikan ketua mafia itu karena saat itu aku tengah dikepung oleh anggotanya.." jelas sang ibu merasa bersalah.
"Hmmhh...kita hanya bisa tau setelah Yon Soo sadar, apakah disana yang bertarung hanya kau, Yon Soo, dan Wu Tang saja?" tanya sang ayah penasaran.
"Iya, karena anggota yang lain tengah berada dimarkas mafia untuk menyerbu. Dan bantuan dari group Blue Girl baru datang setelah Yon Soo tertembak. Aku sungguh menyesal karena tak bisa menjaga putri kita dengan baik dalam misi.." jelas sang ibu mulai kembali menangis.
"Haaiihh..sudahlah, tak apa. Ini juga sama-sama kelalaianku.." jawab sang ayah lalu memberikan pelukan hangat kepada istrinya dengan sangat-sangat erat.
Dizaman kuno...
"Yoon Bi, kapan kau sadar nak? Sudah 2 minggu kau belum sadar juga.." ucap Kaisar Li menghelah nafas kasar.
"Hamba harap anda tenang Yang Mulia...keringat dari tubuh Tuan Putri sejak 3 hari yang lalu sudah berubah menjadi kuning. Dan dengan cepat pasti akan segera kembali seperti warna keringat pada umumnya.." jelas tabib Ming berusaha menenangkan tuannya.
"Baiklah tabib Ming, aku mohon jaga putriku baik-baik. Aku ada urusan sebentar.." jawab Kaisar lalu pergi dari sana setelah diberi hormat oleh tabib Ming.
"Tuan Putri...kapan kau akan sadar? Dang Bi ini sudah menunggumu, aku sangat merindukanmu Putri hiks..hiks..hiks..." ucap Dang Bi setelah Kaisar pergi.
"Tenanglah dayang Dang Bi, Putri kita ini sangat kuat. Dia pasti akan segera sadar.." balas tabib Ming menenangkan.
"Emm..baiklah tabib, kalau begitu aku akan membersihkan tubuh Putri, dia sangat-sangat tidak suka jika tubuhnya penuh keringat dan kotor"
"Benarkah, setauku para Putri sangat jarang mandi begitu juga kita semua kan.." balas tabib Ming dengan suara pelan takut ada yang mendengar.
"Tidak..Tuan Putri justru berendam 2 sampai 3 kali sehari, begitu juga semua yang bertugas dikediaman ini. Putri bilang jarang mandi itu tidak baik bagi kesehatan karena emm itu apa namanya yah?..e..vius..vinus..aa itu pokoknya. Kata Putri itu tidak baik jika didiamkan berlama-lama melekat ditubuh kita" jelas Dang Bi yang seketika melupakan kesedihannya.
"Oh benarkah? Kalau begitu sepertinya aku juga harus melakukannya" gumam tabib Ming.
"Apa?"
"Ah..tidak-tidak, kalau begitu silahkan. Aku akan kembali keruanganku.." elak tabib Ming yang diangguki oleh Dang Bi.
Didimensi lain...
"Hahh..Yon Soo, aku ingin mengatakan sesuatu padamu" ucap Yoon Bi kepada Yon Soo.
"Emmh..katakanlah" balas Yon Soo tanpa melihat kearah lawan bicara.
Saat ini mereka berdua tengah merendam kaki dipinggir sungai air terjun yang dibuat Yon Soo. Mereka sangat menikmati pemandangan alam yang mereka buat lebih tepatnya mereka minta kepada penguasa yang memberikan ruang dimensi ajaib ini untuk mereka.
"Aku akan segera kembali kedunia nyata.." ucap Yoon Bi tenang.
"Oh..pergilah" jawab Yon Soo tak kalah santai.
"Apa kau tidak terkejut?" tanya Yoon Bi merasa heran.
"Tentu saja tidak, kenapa aku harus terkejut? Lagipula kita sudah 2 minggu berada disini...ayah dan ibuku pasti merindukanmu begitupula orang-orang diistana yang mungkin merindukanku" jawab Yon Soo enteng.
"Hm..bukan aku yang mereka rindukan tapi kau, Yon Soo yang sebnarnya"
"Huf...sudahlah, aku senang kau bisa dapat kasih sayang dari orang tuaku. Disana kau juga bisa mendapatkan wawasan bukan? Orang-orang dIstana juga sama kan, mereka itu merindukanmu bukan diriku.."
"Ah iya, aku ingin bertanya. Saat aku menghilang saat itu aku masuk kedalam lubang kecil disungai dan kukira tubuhku tidak akan ditemukan lalu bagaimana aku ditemukan?" lanjut Yon Soo mengingat kejadian yang tengah berputar dikepalanya.
"Tubuhmu ditemukan dihulu sungai, tempatnya sangat-sangat jauh dari tempat kau terjatuh saat itu. Dan saat itu juga ditemukan mayat seorang kakek tua yang sudah membusuk...ibumu yang menceritakannya padaku saat sadar, karena yang melakukan pencarian adalah 2 group dari perusahaan mata-mata dan salah satunya adalah group ibumu, Shadow Sky" jelas Yoon Bi sambil mengingat-ngingat.
"Dan tentu saja, itu karena kau orang yang penting dan disayangi oleh semua orang...sedangkan aku meskipun sudah terombang-ambing selama 7 haripun tak ada orang atau keluarga istana yang peduli.." lanjutnya merasa sedih.
"Hey..ayolah sudah jangan begitu. Apa kau mau makan es krim? Ayo, sudah lama aku tak makan es krim.." ajak Yon Soo yang langsung membuat Yoon Bi tersenyum namun langsung mengerutkan kening saat mendengar ucapan terakhir Yon Soo.
Yoon Bi bangkit mengeluarkan kakinya dari air dan memasang wajah geram.
"Apaa? Coba kau katakan sekali lagi? Ayoo katakan.." ucap Yoon Bi melipatkan kedua tangannya didepan dada dan mendekat membuat Yon Soo mundur membelakangi sungai.
"A-apa? A ap apa yang harus ku katakan?" balas Yon Soo sedikit gugup.
"Kau bilang sudah lama tak makan es krim kan? Hah, benarkan?"
"I-iyaa..itu memang benarkan?" jawab Yon Soo memasang wajah yang polos.
"Kau itu makan es krim 2 kali sehari Yon Soo!! Dan kau bilang sudah lama tak makan es krim? Perutmu bisa meledak jika terus mengatakan bahwa kau sudah lama tak makan es krim!!" teriak Yoon Bi membuat Yon Soo terkesiap.
"Rasakan ini..." lanjut Yoon Bi mendorong Yon Soo pelan ke sungai lalu tertawa.
"Hua...hah..hah....Yoon Biiiiiii!!! Akan kubalas kau!" teriak Yon Soo saat kepalanya keluar dari sungai dan langsung memasang wajah kesal dan menyiprat-nyipratkan air ke arah Yoon Bi.
"Ahahahah...eh e eh...bajuku jadi basah tau!" balas Yoon Bi sama kesalnya.
"Ahahahah...ahahahahahahahah...rasakan itu, wleee!!" jawab Yon Soo menjulurkan lidahnya.
Yon Soo loncat dan menarik tangan Yoon Bi hingga dia ikut jatuh ke sungai. Merekapun bermain air sambil kesal diselingi tawa, jika ada yang melihatnya maka orang akan mengira mereka adalah peri yang sedang mandi.
Terlebih lagi pakaian yang dikenakan mereka sama dan indah namun berbeda warna. Mereka berdua mengenakan dress sekaki yang gemerlap, dilengan kanan dan kirinya terdapat selendang transparant yang memanjang hingga terseret saat berjalan. Rambut mereka diurai panjang dengan tambahan jepitan berlian korea yang indah, liontin berlian dan gelang silver bercorak bunga menambah keglamouran dan kecantikan mereka berdua. Namun warna pakaian mereka berbeda, Yon Soo mengenakan warna biru donker sedangkan Yoon Bi mengenakan warna putih.
Memang sedikit aneh jika bersantai dan merendam kaki mengenakan pakaian seperti itu, namun mereka hanya menikmati semua yang ada disini terlbih lagi semuanya asli, berkualitas, dan geratis.
Mereka berdua keluar dari air dengan tawa yang terus menggema lalu pergi mandi dan mengganti pakaian mereka, Yoon Bi mengenakan pakaian putih bertotol biru yang biasa dipakai pasien rumah sakit dan Yon Soo mengenakan pakaian tradisional berwarna putih polos. Mereka tak mengenakan make up karena sebentar lagi malam akan datang, namun tetap saja wajah mereka terlihat sangat cantik.
Mereka makan pizza, teoboki pedas dan lemon squash. Malam ini adalah hari terakhir mereka disini jadi mereka mengenakan pakaian yang sesuai dengan tubuh asli mereka didunia karena jika tidak sesuai maka mereka tidak bisa masuk kembali kedalam tubuh mereka masing-masing.
"Hahh..aku sangat kenyang dan nanti pagi saat terbangun kita akan berada didunia. Apakah kau sudah siap?" tanya Yon Soo setengah bersendawa.
"Tentu saja aku sangat-sangat siap..ehehheheheh../ hehehe" jawab Yoon Bi lalu mereka berdua cekikikan bersama.
"Emm...lalu bagaimana dengan gelang ini? Apakah akan terbawa kedunia nyata atau tersimpan disuatu tempat dikediamanku?" tanya Yon Soo sambil memperhatikan gelang giok ajaibnya.
"Itu akan terpasang ditanganmu saat kau bangun.." jawab Yoon Bi sambil melanjutkan memakan teobokinya.
"Benarkah? Tapi bagaimana kau bisa mengetahui semua hal yang berhubungan dengan dimensi ini?"
"Itu karena aku yang terlebih dahulu sampai disini, saat itu semuanya hanya putih saja lalu sebuah layar semacam hologram muncul dan memberikan pengertian juga instruksi tentang semuanya. Aku sempat bingung namun setelah aku cerna dengan baik akhirnya aku mengerti.." jelas Yoon Bi sambil terus memakan teobokinya.
"Oh...baiklah mari kita tidur"
Mereka berduapun pergi ke rumah dan tidur di 2 kamar bawah.



Gimana guysku...
Enak kali yak kalu lagi koma bisa perawatan kek gitu, ye gak??? wkwk..
Ok bay bay💖💖👋👋👋👋

The Time Travel of Yon SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang