"Kau terlihat asyik sekali sampai lupa waktu dan lupa bahwa aku kelaparan di rumah."
Park Jihye baru saja datang setelah nyaris seharian menghabiskan waktunya bersama Chloe di mal setelah pulang sekolah. Mengabaikan pesan Jeon Jungkook yang menyuruh mereka untuk pulang sebelum pukul lima sore.
Kenyataannya, Jihye dan Chloe tiba di rumah saat jam telah lewat dari pukul tujuh malam.
Wanita itu sempat melihat air muka kesal sang kekasih. Namun, Jihye dapat mengatasinya dengan pelukan dan kecupan mesra.
"Sudah sejak lama Chloe ingin jalan-jalan bersamaku." Jihye yang baru saja selesai mandi, kini duduk di bibir ranjang karena Jungkook bersandar pada headboard ranjang sambil menatap ke arahnya. "Tidak usah marah. Waktuku bersamamu bahkan jauh lebih banyak daripada dengan Chloe."
Saat Jihye sibuk menyisir rambut dan membiarkan tangan Jungkook menurunkan tali pada gaun tidurnya sembari mengecupi bahu, Jihye kini menunduk untuk melihat buku yang ada di tangan kiri Jungkook.
"Apa itu di tanganmu?" tanya Jihye penasaran.
Jungkook menyingkir dari bahu Jihye, lalu mengangkat buku dengan cover berwarna merah muda.
"Punya anakmu," jawabnya. Jungkook membuka beberapa halaman awal sebelum tersenyum. "Dia benar-benar membaca buku soal parenting. Astaga, apa yang dia pikirkan sebenarnya?"
Terkekeh singkat, Jihye kemudian meraih buku cerita tersebut dan membacanya dengan halaman yang acak.
"Aku lapar, Mom."
Jihye menoleh saat Jungkook memanggilnya 'Mom'. Terdengar aneh bagi Jihye sebab ia belum juga terbiasa.
"Kenapa memanggilku begitu?" Jihye malah mengajukan pertanyaan sembari menunjukkan pipinya yang bersemu. Meletakkan buku milik Chloe ke atas nakas, Jihye segera bangkit dari atas ranjang dan meraih jaket Jungkook hingga menutupi sebagian pahanya. "Ayo, keluar. Kita cari makan di luar."
"Berdua, 'kan?"
Jihye berdecak dengan kepala menggeleng. "Dengan Chloe juga! Kau mau membiarkan Chloe kelaparan di rumah sementara kita justru makan di luar?!"
Jungkook mencibir untuk menggoda. Suka saat melihat Jihye kesal karena sikap usilnya. Setelah puas menyaksikan Jihye yang memasang wajah jengkel dan melempar celana dalam dari dalam kemari ke wajah Jungkook, pria itu tertawa dan segera menjauhi ranjang sebelum mengenakan kaos.
Usai mengenakan kaosnya, Jungkook merunduk. Menyamakan tingginya dengan perut Jihye yang kini mulai terlihat sedikit buncit.
"Sehat-sehat, Anak Daddy dan mommy. Jangan membuat mommy sering menangis dan marah-marah, ya?" Kembali usil, tapi kali ini Jungkook tak lagi menyaksikan wajah kesal Jihye—melainkan wanita itu yang tertawa renyah.
"Daddy-nya yang selalu membuat menangis dan marah-marah," timpal Jihye. Wanita itu mempertemukan tatapannya dengan sang kekasih sebelum mendapat kecupan di bibirnya. "Aku juga lapar. Ayo, cepat!"
Jihye menggenggam tangan Jungkook. Membawa pria itu keluar dari kamar usai meraih ponsel dan dompetnya. Sejenak menyempatkan diri untuk mengetuk pintu Chloe, Jihye kemudian berteriak, "Chloe, Mommy dan daddy akan makan malam di luar. Cepat turun. Mommy tunggu di bawah, ya?"
"Chloe tidak ikut," jawab Chloe membuat Jihye sontak membuka pintu kamarnya.
"Kenapa?" Jihye menatap khawatir, sementara Chloe justru terkekeh melihat ekspresi calon ibunya tersebut.
Gadis remaja itu kemudian menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa. Chloe ingin istirahat. Mommy bawakan makanan untuk Chloe saja. Nanti Chloe akan memakannya di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Came into My Life ✓
Fanfiction[COMPLETED] Pada siang di musim panas, seorang pria berusia tiga puluh delapan mendadak datang membawa anaknya yang masih duduk di bangku awal SMA. Namanya Jeon Jungkook. Park Jihye mengingat bagaimana kepala dari pria jangkung itu yang berdarah, s...