Menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Terbukti sekarang, sebab Jihye telah mengalaminya sendiri.
Menyusui sang putra bukanlah suatu masalah. Wanita itu tahu, Gukie sangat membutuhkan ASI darinya.
Hanya saja, Jihye nyaris tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Ia kurang dalam tidur malam dan tidur siangnya. Meskipun begitu, Jihye justru menolak ketika sang suami hendak mencari babysitter untuk membantu Jihye merawat Gukie.
Alasannya tak lain dan tak bukan adalah; Jihye ingin merasakan sulitnya menjadi seorang ibu.
Dulu Jihye ingat bahwa ia sering bertengkar dengan sang ibu. Bahkan hal-hal kecil selalu saja Jihye permasalahkan hingga membuat sang ibu menangis.
Sekarang Jihye merasakannya. Mengandung 9 bulan dan melahirkan Gukie adalah suatu perjuangan seorang ibu lantaran nyawa pun ikut dipertaruhkan. Tak peduli dengan nyawanya sendiri, asalkan sang putra bisa segera lahir dan bertemu dengan orang-orang yang menyayanginya.
Namun, kelelahan yang Jihye rasakan ini agaknya membuat sang suami tak tinggal diam. Jungkook sering mengalahkan kantuk untuk menemani sang istri menenangkan Gukie yang tak mau tidur karena sibuk menangis.
Seperti saat ini. Jam sudah menunjuk angka 2 dini hari. Akan tetapi, Gukie masih juga belum bisa tidur. Menyusu pada Jihye setelah membuat sang ibu berdiri di dekat jendela kamar selama nyaris satu jam. Jihye juga sempat berpindah ke balkon lantai dua di dekat kamar Jungkook sembari menepuk pantat Gukie agar sang putra bisa lekas terlelap.
"Gukie sudah tidur. Sekarang kau harus tidur," ucap Jihye pada sang suami yang tidur di sebelah Gukie.
Sejak tadi, Jungkook hanya menatap sang istri yang menguap, menutup mata karena kantuk, tapi buru-buru menyingkap matanya kembali saat Gukie memberi gigitan sambil menyusu.
Pria Jeon itu lekas menggelengkan kepala. "Aku akan tidur setelah kau tidur," jawab Jungkook. Telapak tangannya segera mengusap kepala Jihye sembari melempar tatapan sendu. "Pasti lelah sekali, ya? Sejak Gukie pertama kali di sini sampai dia umur dua bulan, istirahatmu benar-benar kurang."
"Tapi aku makan dengan baik. Aku banyak makan sayur dan buah. Jangan khawatir. Ini akan berakhir sebentar lagi. Tidak selamanya Gukie seperti ini." Jihye lekas menundukkan kepalanya guna melihat Gukie yang berhenti menggerakkan mulutnya untuk menyusu. Dengan perlahan Jihye menjauhkan dadanya dari sang putra. "Ayo, tidur. Goo sudah tidur."
Jungkook menganggukkan kepala. Membiarkan sang istri mengangkat Gukie untuk dipindahkan ke dalam baby box, kemudian keduanya segera saling memeluk satu sama lain.
Dulu saat Yoora melahirkan Chloe, Jungkook tidak bisa menemani Yoora untuk membesarkan Chloe. Maka dari itu, kali ini Jungkook tidak ingin melewatkan masa di mana ia harus menemani Jihye merawat Gukie.
"Hari ini kau pergi ke mana saja dengan Sora dan Chloe?" tanya Jungkook.
Sejujurnya, hari ini mereka tidak memiliki banyak waktu bersama hanya untuk mengobrol kecil. Hal itu dikarenakan Jungkook sibuk mengurus toko roti miliknya serta bisnis yang akhirnya ia bangun bersama salah satu temannya tanpa Song Aerin. Jadi, Jungkook pulang pukul 9 malam dan melewatkan makan malam.
"Setelah menjemput Chloe les, kami hanya ke mall. Berbelanja pakaian untuk Gukie karena pakaiannya sudah banyak yang sempit. Chloe juga membeli jam tangan dan sepatu baru. Setelah itu, kita makan malam bersama."
Jungkook mengusap punggung Jihye. Mengecup puncak kepala sang istri seraya memejamkan mata. Pria Jeon itu tahu bahwa Jihye pasti sangat lelah dan butuh waktu untuk bersenang-senang. Maka dari itu, hari ini Jungkook memaksa sang istri untuk pergi ke mana pun yang Jihye mau. Memberikan kartu kredit tanpa limit agar Jihye bisa berbelanja bersama Chloe apa pun yang mereka mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Came into My Life ✓
Fanfic[COMPLETED] Pada siang di musim panas, seorang pria berusia tiga puluh delapan mendadak datang membawa anaknya yang masih duduk di bangku awal SMA. Namanya Jeon Jungkook. Park Jihye mengingat bagaimana kepala dari pria jangkung itu yang berdarah, s...