Epilogue

4.1K 899 381
                                    

2 tahun kemudian ...


Musim dingin sudah tiba. Pun Hari Natal akan segera datang sebentar lagi. Sama seperti keluarga yang lain, Park Jihye dan Jeon Chloe telah mempersiapkan pohon dan hiasan di Hari Natal lima hari mendatang.

Tidak lagi sepi. Natal kali ini, Jeon Gukie sudah bisa berjalan dan berbicara meskipun belum terlalu lancar dan jelas. Namun, anak berusia 2 tahun lebih 6 bulan itu telah aktif sehingga sangat antusias menanti Hari Natal.

Gukie banyak membantu sang kakak untuk menghias pohon Natal. Tidak hanya itu, Gukie pun selalu menghibur sang ibu ketika Park Jihye tengah istirahat usai membereskan rumah.

"Goo ingin ini, please ..."

Gukie melempar tatapan polosnya ke arah Chloe manakala gadis itu tengah memegang bola-bola cokelat dan melahapnya dengan segelas susu hangat.

"Kiss me first." Chloe menepuk pipinya, kemudian sang adik segera mendekat dan mengecup pipi Chloe. "My lips?"

Gukie mengerucutkan bibir seraya menatap kesal, tapi berakhir menurut dan segera mengecup bibir kakaknya sekilas.

Mata bulatnya kini berbinar dan kian melebar saat Chloe memberikan semangkok penuh bola-bola cokelat kepada sang adik.

"Thank you, Noona!"

Gukie duduk di sebelah Chloe. Bersandar pada punggung sofa, kini Gukie menatap ke arah layar televisi yang sedang memutar serial kartun yang selalu ia tonton bersama Chloe di sore hari.

Chloe lalu melirik sang adik. Menatap ke arah dua kaki Gukie yang terus bergerak, membuat gadis itu terkekeh gemas dan segera mengecup pipi bulat adiknya berulang kali.

"Can I hug you?" tanya Chloe.

Gukie menggelengkan kepala dengan cepat. Mendongak untuk menatap sang kakak yang tengah mengerucutkan bibir.

"Boleh. Tapi tidak boleh dengan cium," jawab Gukie agar sang kakak tidak lagi cemberut kecewa.

Chloe terkekeh sekali lagi. Buru-buru memindah Gukie ke atas pangkuannya. Memeluk adik satu-satunya tersebut dengan begitu erat seraya mengecupi puncak kepala sang adik.

"Noona ..."

"Hm?"

"Kapan daddy akan pulang?" tanya anak itu membuat Chloe mengerjapkan mata lambat.

Kemudian keduanya menoleh ketika Park Jihye masuk ke dalam ruang tengah. Melirik ke arah Chloe dan mengembuskan napas dalam.

"Waktunya makan!" seru Jihye. Senyum manis segera dikembangkan sebelum menggendong sang putra dan menyingkirkan mangkok di tangan Gukie. "Gosok gigi lebih dulu. Tidak boleh makan cokelat terlalu banyak."

Gukie menganggukkan kepalanya. Menurut saat sang ibu menggendongnya menaiki lantai dua dan masuk ke dalam kamar untuk menggosok giginya yang kotor akibat memakan delapan bola cokelat milik sang kakak.

"Mommy ..."

"Iya?"

"Daddy tidak datang lagi, ya? Sebentar lagi Hari Natal akan tiba," ucap anak itu dengan harapan penuh di dalam matanya.

Usai menggosok gigi, Jihye membawa Gukie lagi ke lantai bawah. Duduk di kursi di ruang makan, lalu membiarkan anaknya menyantap ayam panggang dan kentang kukus tanpa bantuan.

Jihye mengusap puncak kepala sang putra. "Habiskan ayam dan kentangnya. Goo akan mendapatkan hadiah nanti malam."

Gukie menganggukkan kepala semangat, lantas fokus dengan makanannya di saat Jihye kini duduk di seberang Gukie dan disusul oleh Chloe yang duduk di samping wanita Park tersebut.

When You Came into My Life ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang